Lihat lebih banyak

Lanjutkan Proses Likuidasi, Silvergate Capital Pangkas 230 Karyawan

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Silvergate Capital melanjutkan proses likuidasi dengan menambah jumlah karyawan yang terkena PHK menjadi sebanyak 230 orang.
  • Jumlah tersebut bukanlah angka final, karena Silvergate juga berniat kembali melakukan PHK secara bertahap pada tanggal 30 Juni, 30 Agustus, dan 30 November 2023.
  • Menurut pengakuan perusahaan, langkah tersebut merupakan salah satu bagian dari penghentian operasi dan likuidasi sukarela Silvergate Bank.
  • promo

Setelah resmi menutup usaha perbankannya, Silvergate Capital, yang merupakan induk usaha dari Silvergate Bank, melanjutkan proses likuidasi dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah pegawainya.

Dalam laporan ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) terungkap bahwa pada hari ini (12/5), Silvergate akan menambah jumlah karyawan yang mereka PHK menjadi sebanyak 230 orang. Jumlah tersebut bukanlah angka final. Perusahaan juga berniat kembali melakukan PHK secara bertahap pada tanggal 30 Juni, 30 Agustus, dan 30 November 2023.

Menurut pengakuan perusahaan, langkah tersebut merupakan salah satu bagian dari penghentian operasi dan likuidasi sukarela Silvergate Bank.

“Karyawan yang terkena dampak bakal diberikan paket pesangon, bonus retensi, dan sumber daya untuk tempat bekerja baru. Biaya agregat yang dibutuhkan untuk perampingan karyawan diproyeksikan bakal mencapai US$13,6 juta, termasuk sekitar US$10,7 juta untuk pembayaran pesangon serta bonus retensi dan US$2,8 juta sebagai tunjangan karyawan juga biaya penempatan kerja,” jelas manajemen Silvergate.

Sementara itu, sekitar 80 karyawan tersisa akan difokuskan pada proses implementasi likuidasi bank, termasuk untuk menjaga nilai aset perusahaan, serta menangani peraturan dan investigasi lain yang tertunda terkait dengan Silvergate Capital dan Silvergate Bank.

Sebelumnya, Presiden Silvergate Capital dan Silvergate Bank, Ben Reynolds juga sudah diberhentikan oleh perusahaan sebagai bagian dari penutupan operasi bank.

Silvergate Mulai Proses Delisting dari NYSE

Selain itu, perusahaan akhirnya memilih menyerah menghadapi tekanan dari New York Stock Exchange (NYSE). Dalam laporannya, disebutkan bahwa Silvergate tidak bisa memenuhi kewajiban untuk menyampaikan Laporan Triwulanan pada Formulir 10-Q untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2023.

Perusahaan juga tidak berniat untuk mengajukan laporan triwulanan atau laporan tahunan berikutnya. Hal itu diklaim Silvergate sebagai langkah terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan untuk meminimalisir biaya dan pengeluaran.

Artinya, Silvergate pasrah terhadap tindakan yang dilakukan oleh NYSE. Pada 17 Maret lalu, Silvergate juga sudah diberikan informasi oleh bursa bahwa jika tidak mengajukan laporannya secara tepat waktu, maka NYSE akan memantau status keuangan perusahaan.

Lalu, disebutkan juga jika dalam jangka waktu 6 bulan sejak tangal jatuh tempo Silvergate belum juga patuh dan menyelesaikan kewajibannya, maka NYSE bisa melakukan tindakan atas kebijakannya sendiri untuk memulai proses delisting alias penghapusan pencatatan saham Silvergate di bursa.

“Silvergate sudah memberikan informasi bahwa perusahaan tidak akan memberikan laporan 10-K 2022 ataupun laporan berkala, dan akibatnya NYSE telah menangguhkan perdagangan saham perusahaan dan mengindikasikan akan mulai menghapus pencatatan sahamnya,” tambah laporan tersebut.

Sudah Melunasi Seluruh Pinjaman FHLB

Sebelum akhirnya melakukan likuidasi sukarela, Silvergate Bank sempat mendapatkan kucuran dana dari Federal Home Loan Bank (FHLB) sebesar US$3,6 miliar. Pihak Silvergate mengaku telah melakukan pelunasan atas pinjaman tersebut pada Maret kemarin.

Sampai dengan saat ini, Silvergate juga mengakui telah melakukan penyelesaian penjualan seluruh utangnya. Dengan beragam langkah tersebut, Silvergate masih percaya diri bahwa perusahaan memiliki kas dan setara kas yang jumlahnya lebih dari cukup untuk melakukan pelunasan seluruh kewajiban.

Sebagai informasi, sampai dengan Desember tahun lalu, Silvergate Capital masih memilki aset bernilai total US$11 miliar. Aset jumbo itu terbagi atas US$4,57 miliar dalam bentuk kas dan setara kas, serta US$5,73 miliar dalam bentuk efek yang tersedia untuk dijual dengan nilai wajar.

Analis Kebijakan Bitcoin Policy Institute (BPI), Natalie Smolensky, sempat mempertanyakan ketimpangan perlakukan yang dialami oleh Silvergate Bank. Dia menilai langkah Silvergate melakukan likuidasi asetnya lantaran dipersulit oleh Departemen Kehakiman ataupun Senator Elizabeth Warren dalam mendapatkan pinjaman.

Padahal, bank lain yang juga gagal, seperti Silion Valley Bank (SVB), malah mendapatkan perlakuan istimewa. Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) ditunjuk untuk mengambil alih SVB dan memindahkan semua simpanannya ke entitas khusus yang dibuat guna menyelamatkan SVB.

Bagaimana pendapat Anda tentang langkah Silvergate yang melakukan PHK terhadap 230 karyawannya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori