Tether Bekukan US$29,62 Juta USDT yang Terkait dengan Huione Group Kamboja

2 mins
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Tether bekukan 29,62 juta USDT yang terkait dengan aktivitas kriminal Kamboja yang melibatkan Huione Group.
  • Tindakan ini menunjukkan komitmen Tether untuk menjaga integritas stablecoin USDT mereka.
  • Terlepas dari aksi pembekuan ini, alamat yang terlibat terus memindahkan stablecoin USDC Circle.
  • promo

Penerbit stablecoin Tether membekukan 29,62 juta token USDT pada tanggal 13 Juli. Token-token ini terkait dengan aktivitas kriminal yang melibatkan Huione Group asal Kamboja.

Tindakan ini menyoroti dedikasi Tether untuk menjaga integritas stablecoin USDT, terutama di tengah semakin ketatnya pengawasan regulasi.

Mengapa Tether Bekukan Token USDT?

Perusahaan keamanan blockchain Bitrace melaporkan, wallet “TNVaKW” yang menyimpan token USDT beku tersebut terkait dengan bisnis jaminan Huione Group Kamboja. Crypto wallet ini dibekukan hanya berselang seminggu pasca diaktifkan pada 9 Juli 2024.

“Alasan di balik pembekuan TNVaKW mungkin terkait dengan bantuan dalam pencucian uang untuk kegiatan kriminal seperti penipuan dan pencurian kripto,” ungkap Bitrace.

Tether USDT Freeze
Pembekuan USDT Tether | Sumber: Bitrace

Yang menarik, meski saldo USDT sudah beku, alamat tersebut terus memindahkan stablecoin USDC. Bitrace mengungkapkan bahwa Huione mentransfer 114.800 USDC dari alamat TNVaKW yang dibekukan ke alamat TQuFSv yang baru aktif.

Bitrace juga membeberkan, pembekuan hanya memengaruhi alamat yang tersebut di atas. Alamat bisnis Huione lainnya tetap beroperasi, tanpa ada alamat terkait lainnya yang turut Tether bekukan.

“Alamat bisnis lama terkait TL8TBp masih beroperasi, dan bisnis jaminan serta pembayaran lainnya telah beroperasi dalam enam bulan terakhir. Tidak ada alamat terkait yang dibekukan,” imbuh perusahaan tersebut.

Adapun aksi pembekuan ini terjadi menyusul laporan bahwa Huione Guarantee menjadi pasar online populer bagi para pelaku penipuan. Huione Guarantee adalah bagian dari Huione Group, sebuah konglomerat Kamboja yang memiliki hubungan dengan keluarga Hun yang berkuasa.

BeInCrypto melaporkan, sejumlah crypto wallet yang terkait dengan Huione Guarantee dan para trader mereka telah menerima lebih dari US$11 miliar sejak 2021 silam. USDT Tether memainkan peran penting dalam transaksi ini. Kendati tidak semua transaksi terhubung dengan penipuan ataupun aktivitas terlarang, laporan mengungkap bahwa sebagian besar pembayaran di platform tersebut kemungkinan terkait dengan aktivitas ini.

Oleh karena itulah, tindakan pembekuan Tether sejalan dengan sikap tegasnya terhadap penggunaan asetnya secara ilegal. Selama setahun terakhir, Tether telah membekukan USDT dalam jumlah besar. Salah satunya termasuk US$5,2 juta yang terkait dengan penipuan phishing pada bulan Mei lalu. Dan tak terlupa, US$225 juta yang terkait dengan sindikat perdagangan manusia di Asia Tenggara tahun lalu.

Terlepas dari tindakan ini, Tether nyatanya terus menuai kritik serta tuduhan bahwa token mereka digunakan untuk membiayai aktivitas kriminal. Baru-baru ini, CEO Ripple Brad Garlinghouse bahkan mengisyaratkan potensi penyelidikan pemerintah AS terhadap Tether. Namun, CEO Tether Paolo Ardoino kemudian membantah keras klaim tersebut.

Bagaimana pendapat Anda tentang aksi pembekuan USDT puluhan juta dolar oleh Tether ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | September 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | September 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | September 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori