Tether Siap Luncurkan Stablecoin Anyar yang Dipatok ke Mata Uang Dirham UEA (AED)

3 mins
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Tether berencana rilis stablecoin yang dipatok ke Dirham UEA (AED) dengan cadangan berbasis di UEA.
  • Stablecoin ini bertujuan untuk memacu likuiditas, perdagangan, dan remitansi dengan memanfaatkan teknologi blockchain.
  • Sikap ramah kripto di UEA mampu menggaet bisnis, di mana Dubai sebagai pusat inovasi blockchain yang baru berkembang.
  • promo

Tether baru saja mengumumkan rencananya untuk meluncurkan stablecoin yang dipatok ke mata uang Dirham Uni Emirat Arab (AED). Token ini akan sepenuhnya didukung oleh cadangan likuid berbasis di UEA, menjamin stabilitas bagi penggunanya.

Tak dimungkiri, stablecoin telah menjadi sektor yang sangat penting di dunia kripto; USDT Tether berhasil memimpin dalam hal pendapatan, meraup US$93,75 juta.

Tether Siap Luncurkan Stablecoin yang Dipatok ke AED

Tether menggandeng Phoenix Group PLC, sebuah konglomerat teknologi besar berbasis di UEA (Uni Emirat Arab), serta didukung oleh Green Acorn Investments Ltd., untuk meluncurkan stablecoin yang dipatok ke Dirham UEA (AED). Token baru ini akan memperkaya rangkaian stablecoin Tether yang sudah ada, termasuk USDT, EURT, CNHT, MXNT, XAUT, dan aUSDT.

Stablecoin yang dipatok ke Dirham dari Tether akan menyediakan jalur yang lebih efisien dan hemat biaya bagi pengguna untuk mengakses manfaat AED. Aset digital ini akan mempermudah perdagangan internasional dan remitansi, memangkas biaya transaksi, serta memberikan perlindungan dari fluktuasi mata uang. Dengan demikian, ini akan memainkan peran penting dalam ekosistem keuangan UEA dan sekelilingnya,” terang pengumuman tersebut.

Langkah Tether ini bertujuan untuk memacu likuiditas di pasar kripto dan sekaligus menawarkan lebih banyak pilihan bagi para trader. Kemajuan ini bisa berdampak positif pada ekosistem kripto yang lebih luas dengan menarik lebih banyak investor dan bisnis regional. Di samping itu, mengingat korelasi positif historis antara kapitalisasi pasar USDT dan harga Bitcoin, maka ekspansi ini berpotensi mendorong kenaikan harga Bitcoin pula.

Ketertarikan Tether pada UEA ini sejalan dengan sikap positif kawasan tersebut pada kripto dan teknologi blockchain. UEA telah menunjukkan komitmen kuat dalam membangun kerangka regulasi untuk mengawasi penggunaan aset digital.

“Saya sangat antusias dengan stablecoin yang dipatok ke Dirham UEA. Peluangnya sangat besar,” tulis Ardoino.

UEA semakin memantapkan reputasinya sebagai destinasi ramah kripto, sukses menggaet semakin banyak bisnis yang terlibat di sektor ini. Khususnya, Dubai telah menjadi pusat utama untuk aktivitas blockchain, dengan menyelenggarakan berbagai konferensi dan mendorong inovasi kripto.

“Saya pikir Dubai sudah menjadi pusat kripto. Ketika saya pertama kali tiba di Dubai, baru ada segelintir perusahaan kripto. Sekarang, mungkin jumlahnya sudah ribuan. Di samping itu, ribuan bisnis sedang dalam proses pengajuan untuk registrasi, perizinan, dll. Ada acara kripto di Dubai hampir setiap malam—makan malam, seminar, dll. Saya diundang ke banyak acara setiap malam,” ungkap eks CEO Binance, Changpeng Zhao, dalam sesi AMA pada pertengahan 2023.

UEA Perkuat Reputasi sebagai Pusat Kripto Global

Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan Dubai (DFSA) dan Pasar Global Abu Dhabi (ADGM) telah menerapkan peraturan untuk melisensikan dan mengawasi bisnis aset digital di dalam yurisdiksi mereka. Ini termasuk pemantauan terhadap crypto exchange.

Pada bulan Juni lalu, Bank Sentral UEA resmi memperkenalkan Peraturan Layanan Token Pembayaran, yang mengakui layanan uang digital sebagai aktivitas keuangan yang memerlukan lisensi dan pengawasan dari Bank Sentral. Jika stablecoin yang dipatok ke UEA ini resmi meluncur, besar peluang ini akan membuka jalan bagi stablecoin lain untuk membidik lisensi di bawah kerangka regulasi baru ini.

Nyatanya, industri stablecoin semakin menggiurkan. Betapa tidak, total pasokan sektor ini berhasil tembus US$160 miliar untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun, nyaris menyentuh rekor tertingginya sepanjang masa (ATH). USDT Tether mendominasi pasar, mendulang pendapatan sebesar US$93,75 juta. Sementara USDC besutan Circle menempati posisi kedua dengan pendapatan US$28,89 juta.

Stablecoin Supply as Tether Plans UAE-pegged token
Pasokan Stablecoin | Sumber: Artemis

Sebagai kesimpulan, pertumbuhan pasokan stablecoin mencerminkan adopsi yang semakin meningkat dan juga integrasi yang lebih mendalam dalam ekosistem kripto. Hal ini menandakan kepercayaan yang kian tangguh dan juga ketergantungan pada kelas aset ini untuk perdagangan, pembayaran, dan layanan keuangan.

Bagaimana pendapat Anda tentang rencana rilis stablecoin anyar yang dipatok ke Dirham UEA ini oleh Tether (USDT)? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | September 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | September 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | September 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori