Menteri Keuangan Thailand mencabut izin usaha broker dan perdagangan aset digital Zipmex pada 10 Juni lalu. Keputusan tersebut berlaku efektif sejak 28 Mei dan memerintahkan crypto exchange Zipmex untuk menghentikan seluruh aktivitasnya di Thailand.
Dalam keterangan resmi, keputusan tersebut diambil berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Thailand. Regulator melihat bahwa kondisi keuangan Zipmex bisa menimbulkan dampak yang merugikan bagi masyarakat dan juga perusahaan.
Fakta bahwa Zipmex memiliki struktur manajemen dan personel yang tidak tepat untuk menjalankan bisnis yang efisien dan bertanggung jawab juga menjadi salah satu pertimbangan SEC.
“Pada rapat tanggal 11 Januari dan 21 Februari 2024, Zipmex sudah mendapatkan perintah untuk memperbaiki operasinya. Namun sampai dengan waktu yang diputuskan, perusahaan belum juga melakukan hal itu,” papar SEC.
Oleh karena itu, dalam kesempatan yang sama, Zipmex juga diperintahkan untuk segera mengembalikan aset nasabah sesuai dengan permintaan dan menangguhkan operasionalnya. SEC mendesak pengguna Zipmex untuk melakukan klaim pengembalian ke perusahaan.
Bagi pengguna yang tidak mengeklaim asetnya, dana yang ada di Zipmex harus disetor ke sistem yang aman dan tepercaya di bawah pengawasan SEC.
Zipmex Juga Beroperasi di Indonesia
Tidak diketahui bagaimana nasib pengguna Zipmex di Indonesia, karena sejak tahun 2022, perusahaan sudah mulai menangguhkan fitur penarikan dananya. Krisis keuangan Zipmex terjadi bersamaan dengan musim dingin di industri aset digital.
Perusahaan disebut terseret konflik keuangan dengan Babel Finance dan juga Celsius Network. Dalam laporan sebelumnya, disebutkan bahwa perusahaan memiliki utang yang belum dibayar oleh mitranya sebesar US$53 juta.
Kondisi tersebut membuat perusahaan kesulitan untuk membayar kewajibannya kepada kreditur. Sebagai salah satu strategi untuk keluar dari kesulitan, perusahaan sempat mengkaji opsi untuk melego perusahaan kepada investor strategis, V Ventures.
Sayangnya, proses tersebut tidak berjalan mulus, dan perusahaan masih terus berkubang dengan masalah kesulitan keuangan.
Awal tahun ini, mantan CEO Zipmex, Akarlap Yimwilai, digugat oleh SEC Thailand lantaran diduga menyebarkan informasi palsu dan menyesatkan pelanggan. Regulator mengungkap, Zipmex Thailand telah memindahkan dana dari Z Wallet milik Zipmex ke sebuah crypto wallet di luar negeri.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.