Lihat lebih banyak

Zipmex Thailand Tangguhkan Perdagangan Kripto

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Efektif mulai 25 November kemarin, crypto exchange Zipmex telah menangguhkan perdagangan & setoran untuk nasabah di wilayah Thailand hingga 31 Januari 2024.
  • Zipmex memastikan bahwa dana nasabah tetap aman dan pelanggan masih bisa melakukan penarikan dana dalam bentuk baht maupun aset digital dari Trade Wallet di Web ataupun aplikasi seluler.
  • Langkah tersebut merupakan bentuk respon kepatuhan terhadap aturan dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Thailand.
  • promo

Efektif mulai 25 November kemarin, Zipmex, crypto exchange asal Singapura, telah melakukan penangguhan perdagangan dan setoran untuk nasabah di wilayah Thailand. Langkah tersebut merupakan bentuk respon kepatuhan terhadap aturan dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Thailand.

Dalam laman media sosialnya, Zipmex Thailand mengatakan bahwa aktivitas perdagangan aset digital dan setoran dalam bentuk apa pun akan dihentikan sampai dengan tanggal 31 Januari 2024 mendatang.

Pengumuman Penangguhan Perdagangan dan Deposit di Zipmex | Sumber: Laman Facebook Zipmex Thailand
Pengumuman penangguhan perdagangan dan setoran di Zipmex | Sumber: Laman Facebook Zipmex Thailand

Zipmex memastikan bahwa dana yang dimiliki tetap aman. Di samping itu, mereka juga menyebut bahwa pelanggan masih bisa melakukan penarikan dana dalam bentuk baht maupun aset digital dari Trade Wallet di Web ataupun aplikasi seluler. Namun, untuk aset digital berjenis Trade Only, pelanggan harus menghubungi layanan pelanggan terlebih dulu sebelum melakukan penarikan.

“Agar operasional bisnis Zipmex bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh SEC Thailand, perusahaan harus menghentikan sementara perdagangan dan penyimpanan seluruh aset digital dan aset lainnya mulai 25 November pukul 13:00 dan seterusnya,” jelasnya melalui unggahan media sosial.

Sementara itu, bagi pelanggan yang melakukan penarikan setelah 31 Januari 2024, harus menyiapkan dokumen pendukung sebagai verifikasi identitas, selain itu pelanggan juga diminta untuk menghubungi layanan pelanggan untuk bisa menarik dananya.

Hubungan Zipmex dengan SEC Thailand Agak Alot

Tidak dijelaskan secara detail apa yang menjadi penyebab diambilnya keputusan tersebut secara tiba-tiba. Tetapi, yang jelas, hubungan Zipmex dengan SEC Thailand memang sempat berjalan tegang. Hal ini pada akhirnya membuat likuiditas perusahaan banyak terkuras.

Pada April lalu, Zipmex mencoba melakukan negosiasi dengan regulator terkait untuk membahas denda kepada perusahaan dan kepala eksekutif Zipmex Thailand, Akalarp Yimwilai.

Secara total, entitas yang menjalankan bisnis di Singapura, Australia, Thailand, dan Indonesia itu diwajibkan membayar denda sebesar 11 juta baht atau sekitar Rp4,84 miliar. Jumlah tersebut terbagi atas 5,82 juta baht yang harus dibayarkan Akalarp atas 7 pelanggaran dan Zipmex Thailand yang wajib membayar denda senilai 5,156 juta baht untuk 6 pelanggaran.

Laporan Bangkok Post menyebutkan bahwa pimpinan perusahaan dituduh menahan aset digital pelanggan dalam program kustodiannya pada periode 15 September 2021 dan 7 Mei 2022. Selain itu, Zipmex disebut pula tidak melakukan pemisahan properti yang sedang dalam pemeliharaan.

“Zipmex Thailand juga dituduh beroperasi di luar aturan bisnis aset digital, dengan membujuk pelanggannya untuk menggunakan Zipmex Pte. Perusahaan tidak memiliki sistem yang efektif mencegah konflik kepentingan serta pengendalian risiko yang memadai,” ungkap SEC.

Tekanan Likuiditas Menambah Berat Perjalanan Perusahaan

Kendati demikian, masih belum diketahui apakah penangguhan perdagangan yang dilakukan di Thailand akan berampak ke operasional bisnis Zipmex secara keseluruhan.

Sejak terseret krisis Babel Finance dan Celsius, bisnis Zipmex sendiri sebetulnya sudah mulai terganggu. Zipmex diketahui memiliki eksposur terhadap masing-masing entitas sebesar US$48 juta dan US$5 juta. Hal itu membuat perusahaan kesulitan untuk membayar utangnya kepada para kreditur.

Sebagai salah satu strateginya, Zipmex berencana melego entitasnya kepada investor. Akan tetapi, ternyata langkah tersebut juga tidak berjalan mulus. Laporan Bloomberg mengungkapkan investor yang digadang-gadang adalah V Ventures, entitas usaha dari Thoresen Thai Agencies, gagal menyelesaikan akuisisi tersebut. Tetapi, sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa V Ventures yang dimaksud adalah perusahaan yang tidak dikenal.

Terlepas dari hal itu, nyatanya Zipmex urung menyelesaikan rencana tersebut. Di saaat yang sama, kompetisi aset digital di Thailand dipercaya bakal semakin sengit, seiring dengan masuknya entitas baru yang dibangun oleh Binance dengan Gulf Innova.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori