Kasus yang menimpa Nathaniel Chastain, mantan manajer di marketplace NFT OpenSea, atas tuduhan insider trading mulai menemukan titik terang.
Nathaniel Chastain dijatuhi hukuman, karena aksinya melakukan penipuan dan pencucian uang lewat skema insider trading. Dia disebut memanfaatkan posisinya untuk mendapatkan informasi yang ada di internal perusahaan untuk mengeruk keuntungan pribadi.
Namun, pengacara Chastain, David Miller, mengatakan bahwa timnya akan melakukan evaluasi atas putusan yang ada dan tidak sepakat terhadap keputusan juri. Miller menganggap bahwa OpenSea tidak menganggap informasi yang ada di berandanya sebagai informasi rahasia.
“Anda tidak bisa menahan Nate (red.: sapaan akrab Nathaniel Chastain) dengan standar yang tidak ada dan ditambah tidak ada yang memberi tahun Nate bahwa dirinya tidak boleh membagikan informasi tersebut,” ungkap kuasa hukum Chastain.
Dalam tuduhannya, Jaksa Allison Nichols mengungkapkan bahwa Nathaniel Chastain menggunakan akun anonim di OpenSea untuk melakukan perdagangan ilegal. Dari hal itu saja, sudah bisa dipahami bahwa Chaistain mengetahui bahwa apa yang dilakukannya salah dan bertentangan dengan hukum.
Jika putusan ini benar sudah inkrah, maka Chastain akan menjadi orang pertama yang terbukti bersalah terlibat dalam kasus insider trading di ranah perdagangan non-fungible token (NFT).
Harus diakui, proses penyelesaian kasus ini berjalan cukup lama. Dakwaan pertama terjadi pada Juni 2022 di Pengadilan Distrik Selatan, New York, Amerika Serikat (AS). Nathaniel Chastain dituduh membeli 45 NFT dalam 11 kesempatan terpisah berdasarkan informasi rahasia sebelum NFT tersebut ditampilkan di beranda OpenSea, yang merupakan marketplace NFT tempatnya bekerja dulu.
Pro dan Kontra Kasus Insider Trading Nathaniel Chastain
Dengan aksinya, Nathaniel Chastain berhasil mengantongi keutungan secara tidak sah lebih dari US$50 ribu. Jaksa Penuntut AS, Damian Williams, menambahkan meskipun kasus ini melibatkan perdagangan aset kripto yang tergolong sebagai industri baru, namun tidak ada yang inovatif dalam perilakunya.
Selain itu, seorang pakar hukum menjelaskan bahwa kasus ini juga bisa memberikan dampak yang luas untuk aset digital dan bahkan mencegah penasihat investasi, pialang, dan profesi lain untuk menjual informasi material non-publik.
Sebelumnya, dalam mosi di pengadilan, Chastain juga menyebut bahwa istilah insider trading tidak tepat untuk digunakan dalam kasusnya. Karena dia menilai bahwa NFT sendiri tidak termasuk dalam golongan aset sekuritas manapun ataupun komoditas secara hukum.
Di samping itu, memang benar adanya bahwa pemerintah AS sampai sekarang belum mendefinisikan secara gamblang tentang kelas aset NFT—apakah berada dianggap sebagai aset investasi dan berada di bawah pantauan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) atau masuk sebagai komoditas dalam pengawasan Komisi Perdangangan Berjangka Komoditi (CFTC).
“Pemerintah telah melakukan tuntutan menggunakan materi yang tidak berdasar dari hukum pidana untuk menjadikan preseden di ruang aset digital dan hal itu bertentangan dengan hal yang sudah ditetapkan selama bertahun-tahun,” jelas Chastain.
Pencurian NFT Turun 30%
Terlepas dari adanya praktik skema insider trading, industri NFT masih menghadapi kasus kejahatan lainnya. Data PeckShield menyebutkan bahwa pada bulan Maret 2023, pencurian yang terjadi di pasar NFT mencapai US$10.9 juta. Jumlah tersebut turun 30% dibanding Februari yang menyebabkan kerugian US$16,2 juta.
Setengah dari NFT yang dicuri dijual di marketplace dengan sangat cepat. Sebanyak 74,9% dari antaranya dilaporkan dijual di marketplace NFT Blur. Sementara itu, 19,5% yang tersisa dijual di OpenSea.
Bagaimana pendapat Anda tentang kasus insider trading yang melibatkan mantan manajer OpenSea ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.