TrueUSD (TUSD), salah satu stablecoin ternama pasar kripto yang memiliki patokan nilai 1:1 dengan dolar AS (USD), baru saja mengumumkan bahwa mereka menghentikan sementara pencetakan (minting) melalui Prime Trust.
Melalui akun Twitter resminya, sekitar pukul 11.23 WIB hari ini (10/6), TrueUSD mengumumkan bahwa penghentian sementara minting TUSD via Prime Trust akan berlangsung sampai pemberitahuan lebih lanjut. Namun, TrueUSD tidak mengumumkan detail alasannya menempuh langkah tersebut.
Meski begitu, TrueUSD menegaskan bahwa layanan minting dan penukaran TUSD tidak akan terpengaruh dan terus beroperasi seperti biasanya.
“Kami ingin menegaskan kepada Anda bahwa kemitraan kami dengan institusi perbankan lainnya masih tetap utuh, [sehingga] memungkinkan transaksi yang lancar,” tulisnya dalam cuitan tersebut.
Harga TUSD Jatuh di Bawah US$1
Menyusul pengumuman ini, stablecoin TUSD terpantau sedikit kehilangan patokannya terhadap dolar AS. Berdasarkan data di CoinGecko, saat ini, TUSD diperdagangkan di harga US$0,998 dan sudah mengalami penurunan nilai sebesar 0,2% dalam 24 jam terakhir.
Meski penurunan nilainya tidak terlalu jauh, namun kondisi seperti demikian tetap saja memantik kekhawatiran para investor. Pasalnya, stablecoin sendiri pada dasarnya merupakan suatu aset kripto yang dirancang agar nilainya tetap stabil di rasio 1:1 dengan aset pendasarnya.
TUSD merupakan salah satu stablecoin yang cukup populer di industri kripto. Sejauh ini, tercatat ada 54 crypto exchange yang mendukung aset tersebut. Per perdagangan hari ini, TUSD memiliki kapitalisasi pasar sebanyak US$2,039 miliar. Capaian tersebut membuatnya menjadi stablecoin dengan kapitalisasi pasar terbanyak ke-5 setelah Binance USD (BUSD) dan DAI.
Muncul Rumor Prime Trust sedang di Ambang Kebangkrutan
Membincang tentang Prime Trust, belakangan ini muncul spekulasi liar di kalangan komunitas kripto bahwa perusahaan kustodian kripto ini tengah berada di ambang kebangkrutan.
Ada beberapa hal yang memicu mencuatnya rumor tersebut. Pertama, pada akhir Januari 2023, Prime Trust memecat sepertiga dari satuan kerjanya. Lalu, beberapa hari sebelum itu, mereka juga mengumumkan akan menghentikan operasinya di Texas, AS.
Kedua, ada dugaan bahwa salah satu klien Prime Trust adalah Binance.US. Kecurigaan tersebut semakin diperkuat oleh kutipan dalam dokumen gugatan SEC terhadap Binance.US.
Selain itu, Prime Trust dilaporkan juga menyediakan layanan ke crypto exchange FTX yang telah runtuh pada November 2022. Tidak lama setelah FTX bangkrut, Prime Trust secara tiba-tiba mengganti CEO Tom Pageler dengan CEO interim Jor Law.
Sebagai informasi, sehari sebelum pengumuman dari TrueUSD ini, BeInCrypto melaporkan bahwa Prime Trust telah diakuisisi oleh perusahaan sesama kustodian kripto, yaitu Bitgo.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.