Crypto exchange FTX baru saja mengajukan gugatan untuk bisa memulihkan dana senilai US$21,73 juta yang nyangkut pada platform LayerZero Labs.
Dalam laporan pengadilan, dijelaskan bahwa FTX berupaya untuk menarik kembali dana yang diduga ditransfer secara ilegal ke LayerZero oleh salah satu entitas afiliasinya, yaitu Alameda Research, sebelum pengajuan kebangkrutan terjadi.
Selain itu, FTX menyebut LayerZero memanfaatkan kondisi pihaknya yang terjepit jelang pengajuan kebangkrutan untuk menarik pinjamannya ke Alameda Research. Hal tersebut akhirnya membuat krisis likuiditas yang dialami Alameda menjadi bertambah buruk.
“Memanfaatkan krisis keuangan FTX, LayerZero melakukan ekstraksi perjanjian yang sangat menguntungkan bagi dirinya dan merugikan Alameda ventures,” jelas FTX dalam dokumen pengadilan.
Sengkarut yang Bermula dari Transaksi Alameda Ventures
Kisruh yang terjadi ini bermula dari adanya perjanjian transaksi antara LayerZero dan entitas usaha Alameda Research, yaitu Alameda Ventures.
Kala itu, kedua perusahaan terlibat dalam kesepakatan yang membuat Alameda Ventures bakal mengakuisisi 4,92% saham LayerZero, pembelian waran, serta token Stargate (STG) dan native token Lazer Zero (ZRO).
Nilai transaksi yang disetujui mencapai lebih dari US$70 juta dan bakal dilakukan dalam beberapa tahap. Pembayaran termin pertama dilakukan pada tanggal 17 Maret tahun lalu, senilai US$25 untuk 100 juta token STG melalui mekanisme lelang umum. Kemudian, satu bulan berselang, LayerZero memberikan pinjaman US$45 juta ke Alameda Research dengan tingkat bunga 8% per tahun.
Sampai saat itu, hubungan keduanya masih baik-baik saja. Namun, di bulan November, ketika gonjang-ganjing kekeringan likuiditas Alameda dan afiliasinya terungkap, terjadi gelombang penarikan dana secara besar-besaran di tubuh perusahaan.
Melihat kondisi tersebut, LayerZero disebut memanfaatkannya dengan meminta pengembalian saham yang sudah diakuisisi Alameda senilai US$150 juta dengan kompensasi penghapusan utang Alameda ke LayerZero.
“Pimpinan Alameda Research waktu itu, Caroline Ellison, juga sempat berniat untuk menandatangani perjanjian pengembalian 100 juga token STG dengan kompensasi US$10 juta, namun aksi itu tidak pernah terealisasi.”
FTX menyebut LayerZero mulai menarik dana dari akunnya sejak Agustus sampai dengan November tahun lalu, dengan total nilai mencapai US$21,37 juta.
Di samping itu, gugatan FTX juga menyasar mantan Chief Operating Officer (COO) LayerZero, Ari Litan, serta entitas usaha LayerZero, yakni Skip & Goose. Adapun nilai tuntutan masing-masing berjumlah US$13,07 juta dan US$8,54 juta. Keduanya masuk menjadi objek gugatan hukum, karena menurut pengakuan FTX, masing-masing pihak menarik dana beberapa hari sebelum pengajuan kebangkrutan dilakukan yang padahal hal tersebut bisa dihindari.
Bos LayerZero Sebut Tuduhan FTX Tidak Berdasar
Menanggapi tuntutan tersebut, salah satu pendiri sekaligus CEO LayerZero, Bryan Pellegrino, menyebut bahwa seluruh gugatan yang dituduhkan oleh FTX tidak berdasar.
Menurut Pellegrino, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan likuidator FTX selama kurang lebih 1 tahun dan secara proaktif melakukan diskusi untuk mengatasi masalah kepemilikan saham LayerZero. Namun, pihak FTX terus mengabaikan iktikad baik perusahaan.
Di samping itu, Pellegrino menegaskan pula bahwa klaim tentang LayerZero melakukan penarikan dana jelang kebangkrutan FTX adalah tidak benar. Dia mengaku secara pribadi menyetor jutaan dolar AS di bulan menjelang kebangkrutan, termasuk US$1 juta di tanggal 7 November.
“Sementara terkait dengan token Stargate (STG), kami mencoba membeli kembali token tersebut tetapi tidak bisa mengamankan private key ke wallet dimana token tersebut berada. Perusahaan mengambil inisiatif dengan menghubungi FTX untuk bekerja sama menerbitkan kembali token tersebut dengan tetap memperhatikan masalah kepemilikan, mereka [FTX] langsung menolak,” jelas Pellegrino melalui akun X (Twitter).
FTX Gugat Berbagai Entitas demi Pemulihan Dana
Aksi ini merupakan bagian dari rentetan gugatan FTX yang dilakukan terhadap beberapa entitas dan individu lainnya untuk memperkuat likuiditas.
Sebagai pengingat, FTX Group memiliki kewajiban senilai US$8,7 miliar pada para krediturnya. Dari angka tersebut, sekitar US$6,4 miliar ada dalam bentuk mata uang fiat dan stablecoin. Sejauh ini, sudah ada sekitar US$7 miliar aset yang ditemukan.
Oleh sebab itu, beragam upaya terus dilakukan FTX Group untuk bisa segera mengembalikan dana nasabah.
Salah satunya seperti yang FTX lakukan pada pertengahan Agustus kemarin. Saat itu, FTX berupaya memulihkan dananya yang ada di Genesis. FTX berjuang untuk bisa mendapatkan dana segar senilai US$175 juta dari Genesis, yang notabene juga sudah bangkrut.
Lalu, di bulan Juli, FTX juga disebut mencoba menarik kembali dana senilai ratusan juta dolar AS dalam bentuk tunai atas transaksi mencurigakan lebih dari US$1 miliar yang dilakukan oleh mantan bos FTX, Sam Bankman-Fried (SBF), dan koleganya.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Pembaruan untuk menambahkan tanggapan dari CEO LayerZero Labs
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.