Lihat lebih banyak

Twitter Kehilangan Pengguna Paling Aktif, ke Manakah Larinya Mereka?

3 mins
Oleh Eduardo V. Venegas
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Sebanyak 10% pengguna "paling aktif" ternyata mewakili 90% dari keseluruhan aktivitas di Twitter.
  • Laporan internal Twitter, yang didapatkan Reuters, mengatakan bahwa pihak Twitter menyadari akan kondisi tersebut, tetapi pihaknya tidak ingin mempublikasikannya.
  • Beberapa bulan lalu, Elon Musk sempat mengatakan bahwa platform jejaring sosial tersebut "sedang sekarat."
  • promo

Menurut laporan internal terbaru yang diungkapkan oleh Reuters, Twitter saat ini sedang berjuang untuk mempertahankan basis pengguna terkuatnya.

Bersamaan dengan terjadinya “penurunan drastis” yang menimpa jejaring sosial tersebut, jajaran pengguna yang “paling aktif” di Twitter juga telah kehilangan minat mereka terhadap platform itu.

Reuters menyampaikan informasi ini setelah pihaknya melihat laporan dari staf Twitter sendiri. Dokumen internal yang berasal dari Twitter itu mengatakan bahwa “tweeter berat” memberikan kontribusi 10% kurang sedikit dari jumlah total pengguna bulanannya. Meskipun demikian, faktanya para tweeter ini normalnya mampu menghasilkan 90% dari total cuitan yang ada di platform, dan juga merupakan setengah dari pendapatan global platform tersebut.

Dalam dokumen internal itu, staf yang menulis laporan mempertanyakan, “Ke manakah perginya semua tweeter ini?” Selain itu, pihaknya juga mengatakan bahwa kontribusi dari “Tweeter berat telah mengalami penurunan drastis sejak pandemi dimulai.”

Laporan tersebut meneliti berapa banyak tweeter yang sering mengunggah cuitan dalam bahasa Inggris dan yang menunjukkan minat pada topik tertentu. Namun, sayangnya, studi ini tidak dapat menemukan kesimpulan apa pun mengenai alasan di balik turunnya jumlah pengguna berat di platform tersebut.

Twitter Verified Scam Accounts Busted for Duping Investors During Ethereum Merge - beincrypto.com

Tweeter Militan

Dokumen itu menjelaskan bahwa seorang “tweeter berat” didefinisikan sebagai seseorang yang masuk ke platform tersebut sebanyak enam atau tujuh hari seminggu dan mengunggah cuitan sekitar tiga hingga empat kali seminggu.

Sehubungan dengan itu, Elon Musk memperkirakan bahwa tokoh-tokoh terpopuler yang ada platform tersebut sudah mulai meninggalkan akun mereka.

Di sisi lain, menurut Reuters, situs microblogging tersebut juga belum bersedia untuk membocorkan metriknya ke publik. Hal ini mungkin ada kaitannya dengan kesepakatan akuisisi senilai US$44 miliar oleh Elon Musk.

Twitter dan Elon Musk

Deretan akun yang tercatat memiliki pengikut terbanyak di platform ini di antaranya adalah: Barack Obama, Justin Bieber, Katy Perry, Rihanna, Christiano Ronaldo, Taylor Swift, Lady Gaga, Elon Musk, dan banyak lagi yang lainnya.

Di sisi lain, tidak sedikit juga pengguna yang turut memberikan pendapat pribadi mereka pada utas yang membahas tentang mengapa sekarang Twitter berada di ambang kehancuran.

Aset Kripto Menjadi Topik Paling Dominan

Tentu saja, salah satu topik yang paling menarik di Twitter adalah cryptocurrency. Meskipun ada juga beberapa topik populer lainnya. Dari sejumlah topik terpopuler itu, salah satunya termasuk konten dewasa “unsafe for work” atau NSFW. Pasalnya, Twitter sendiri merupakan salah satu platform media sosial yang memang memperbolehkan unggahan konten nudity. Namun, di sisi lain, minat pengguna untuk konten berita, olahraga, dan hiburan justru telah mengalami penurunan.

Terlepas dari penurunan performanya, sebelumnya BeInCrypto sempat melaporkan rumor yang menyebutkan bahwa perusahaan tersebut sedang mengembangkan wallet-nya sendiri. Rumor ini bermula dari seorang blogger terkenal yang mengunggah cuitan bahwa “Twitter sedang mengembangkan wallet prototipe yang akan mendukung deposit dan penarikan kripto.”

Selama beberapa bulan terakhir, platform ini juga telah memperkenalkan berbagai fitur baru yang berhubungan dengan dunia kripto. Salah satunya yaitu mekanisme pemberian tip dalam bentuk aset kripto. Kemudian, pada November 2021 lalu, platform sosial media ini juga sudah mulai mengupayakan integrasi aplikasi dari sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang fenomenal. Selanjutnya pada Januari 2022, Twitter telah resmi meluncurkan fitur baru yang memungkinkan penggunanya untuk memasang gambar NFT di profil mereka.

Lantas, akankah semua inisiatif baru ini (bersama dengan “sentuhan emas” Elon Musk) mampu menyelamatkan Twitter dari ambang kehancuran?

Bagaimana pendapat Anda tentang menurunnya aktivitas Twitter ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori