Trusted

Bangun Ekosistem Kripto, Uni Emirat Arab Luncurkan Zona Bebas Perusahaan Aset Virtual

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Ras Al Khaimah (RAK), salah satu keamiran Uni Emirat Arab, bakal rilis zona bebas perusahaan aset virtual, yaitu RAK Digital Asset Oasis.
  • Ketua RAK Digital Asset Oasis, Mohammed bin Humaid bin Abdullah Al Qasimi, mengungkapkan langkah strategis tersebut menjadikan posisi UAE sebagai tujuan utama dalam hal inovasi
  • Program baru tersebut akan benar-benar dibuka pada kuartal dua tahun ini.
  • promo

Uni Emirat Arab (UEA) terus memacu pengembangan industri aset digital di wilayahnya. Kali ini, melalui salah satu keamiran, Ras Al Khaimah (RAK) bakal meluncurkan zona bebas perusahaan aset virtual pertama di dunia, yang dinamakan RAK Digital Asset Oasis.

Dengan adanya langkah ini, Uni Emirat Arab memantapkan dirinya sebagai negara satu-satunya di kancah global yang mendukung penyedia layanan aset digital; termasuk perusahaan metaverse, blockchain, token utilitas,virtual asset wallet, non-fungible-token (NFT), DAO, dan bisnis lain yang terkait dengan Web3. Sehingga, seluruh perusahaan tersebut bisa tumbuh lebih cepat .

Ketua RAK Digital Asset Oasis, Mohammed bin Humaid bin Abdullah Al Qasimi, mengungkapkan langkah strategis tersebut menjadikan posisi UAE sebagai tujuan utama dalam hal inovasi, yang mana RAK tengah membangun masa depan untuk perusahaan masa depan.

“Lewat pendekatan yang progresif, suportif, dan cepat beradaptasi, diharapkan dapat menjadi wadah bagi pelaku usaha dari seluruh dunia yang berambisi terhadap inovasi,” jelasnya.

Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan zona bebas tersebut akan mendukung perusahaan dengan kerangka adopsi yang kuat. Beberapa layanan yang dihadirkan dalam zona tersebut adalah layanan konsultasi, sandbox, akses ke pendanaan, serta program akselerator dan inkubator.

Chief Executive Officer (CEO) Digital Asset Oasis, Sameer Al Ansari, menambahkan RAK Digital Asset Oasis memberikan penawaran pada pelaku usaha global untuk menyatukan aksesibilitas dan gaya hidup dengan dukungan infrastruktur yang ramah terhadap bisnis.

“Kami menyambut para pemikir Web3 global untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Komitmen kami adalah untuk membangun solusi transformatif yang sekaligus membentuk ekonomi masa depan,” tambahnya.

Meluncur di Kuartal Dua

Program baru tersebut akan benar-benar dibuka pada kuartal dua tahun ini. Melihat ambisi Uni Emirat Arab yang berniat untuk menjadi pusat kripto dunia, rasanya bisa dimaklumi bahwa mereka akan menelurkan banyak inisiatif lain di masa depan.

Pada awal tahun ini saja, Hub71, kelompok yang didukung oleh Pemerintah Abu Dhabi dan Mubadala Investment Company, merilis total komitmen senilai US$2 miliar demi memajukan sektor web3, metaverse, dan blockchain. Inisiatif yang dinamakan Hub71+ Digital Asset itu diharapkan mampu membuka akses terhadap perusahaan rintisan berbasis web3 maupun perusahaan milik pemerintah untuk masuk dan mengembangkan bisnisnya.

Deputi CEO Hub71+, Ahmad Ali Alwan, mengungkapkan Hub71+ Digital Assets merupakan bentuk sikap terbuka Abu Dhabi terhadap teknologi yang selama ini dianggap mendisrupsi namun disisi lain mendorong hadirnya transformasi digital.

Saat ini, sudah ada 3 dari 7 keamiran di Uni Emirat Arab yang secara terang-terangan menggenjot investasi kripto. Ras Al Khaimah menjadi keamiran terbaru yang ikut terjun ke dunia aset virtual, setelah Dubai dan Abu Dhabi.

Dukungan Keras dari Pemerintah UEA

Menteri Negara untuk Perdagangan Luar Negeri Uni Emirat Arab, Thani Al Zeyoudi, mengungkapkan ke depannya, kripto akan memainkan peran penting dalam perdagangan di negara tersebut.

Oleh karena itu, tata kelola kripto dan perusahaan kripto secara global harus lebih dulu dipastikan. Optimisme itu jugalah yang menjadikan alasan bagi UEA untuk terus menarik minat perusahaan kripto asing ke dalam wilayahnya, sehingga bisa bersama-sama membangun tata kelola dan sistem hukum yang diperlukan.

Meski begitu, kerangka peraturan untuk mata uang kripto di Uni Emirat Arab tidaklah mudah. Dia memastikan bahwa sampai saat ini, tidak ada satupun crypto exchange yang berlisensi di Uni Emirat Arab, baik Binance maupun FTX.

Seperti diketahui, beberapa crypto exchange global seperti Binance, OKX, Bitoasis dan juga Coinmena berhasil mendapatkan izin sementara dari Virtual Asset Regulatory Authority (VARA) Dubai. Namun, izin tersebut hanya memperbolehkan operasional di wilayah Dubai dan zona bebasnya sesuai dengan aturan hukum UEA.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori