Lihat lebih banyak

Bangun Kantor Pemerintahan di Metaverse, Aktivitas Penting UEA Bisa Digelar Secara Virtual

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) melalui Kementerian Keuangan merilis kantor pemerintahan baru yang berada di metaverse.
  • Aksi yang dilakukan pemerintah UEA terbilang sudah selangkah lebih maju dalam soal pemanfaatan metaverse.
  • Setiap orang melalui avatar mereka dapat melakukan pertemuan, membangun jaringan, atau bahkan menandatangani perjanjian resmi dalam inisiatif metaverse pemerintah UEA.
  • promo

Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA), melalui Kementerian Keuangan, baru saja merilis kantor pemerintahan baru yang berada di metaverse. Kantor tersebut berbeda dengan kantor pada umumnya pada dunia tradisional yang sarat akan birokrasi. Dalam metaverse, setiap orang bisa mengunjungi kantor tersebut dengan mudah serta tidak terikat ruang dan waktu.

Menteri Ekomomi UEA, Abdulla bin Touq Al Marri, mengatakan bahwa tempat ini adalah kantor yang sama persis dengan kantor mereka yang ada di Dubai dan Abu Dhabi. Setiap orang melalui avatar mereka dapat melakukan pertemuan, membangun jaringan, atau bahkan menandatangani perjanjian resmi yang terikat secara hukum.

Aksi yang dilakukan oleh pemerintah UEA terbilang sudah selangkah lebih maju dalam soal pemanfaatan metaverse. Pasalnya, bila beberapa negara masih dalam tahap pengenalan kantor pemerintahan dan lain sebagainya, maka UEA sudah memanfaatkan metaverse untuk bisa menggelar penandatangan perjanjian penting.

“[Dengan dasar bahwa] akan ada pusat pelanggan di dunia digital, maka layanan dari Kementerian Ekonomi kami bisa tetap dilakukan [di metaverse],” jelas sang Menteri Ekonomi UEA.

Lebih lanjut, Abdulla bin Touq Al Marri menjelaskan bahwa setiap pengunjung yang datang akan mendapatkan tiket dalam bentuk token virtual. Sebagai gambaran, proses yang berjalan di belakangnya adalah muncul pemberitahuan yang akan dikirimkan ke kantor pusat. Notifikasi itu akan menjelaskan bahwa ada pengunjung yang ingin memasuki wilayah kantor pusat di metaverse. Barulah setelah melewati proses verifikasi, Kementerian Ekonomi UEA dapat memberikan akses bagi para pengunjung.

Dengan adanya pengembangan ini, layanan offline bisa ditiadakan, karena prosesnya sudah bisa berjalan secara virtual. Peluncurkan kantor ketiga dari Kementerian Ekonomi UEA ini diumumkan dalam ajang Majelis Metaverse Dubai. Al Marri menambahkan bahwa pengembangan metaverse merupakan penyeimbang ekonomi dan juga pengubah industri utama dari industri logistisk menjadi real estate.

“Kantor pemerintah virtual juga akan dilengkapi dengan teknologi canggih, sehingga penandatanganan perjanjian bilateral dengan negara-negara lainnya dapat dilakukan di metaverse. Hal ini akan meningkatkan kemampuan UEA untuk menjadi hub global dalam teknologi generasi mendatang,” ungkapnya.

UEA Masuki Dunia Metaverse Sejak Dini

Managing Director & Partner BCG Digital Ventures, Mark Zaleski, menjelaskan bahwa negara yang menjadi pengadopsi awal teknologi metaverse akan memimpin dalam pengembangan ke depan. Sementara itu, mereka yang terlambat memulainya harus menebusnya dengan biaya yang lebih mahal.

“Terdapat pertumbuhan eksponensial antara metaverse dan Generasi Z. Sehingga, lebih cepat untuk dimulai akan lebih baik bagi para pelaku usaha,” ungkap Mark Zaleski.

Adapun hadirnya metaverse diprediksi dapat mendukung 40.000 pekerjaan virtual pada tahun 2030 dan mampu menarik sekitar 1.000 perusahaan yang selama ini memang berfokus pada teknologi blockchain.

Salah satu emirat di UAE yaitu Dubai berambisi untuk menjadi bagian dari 10 ekonomi metaverse terbesar di dunia. Dalam rangka mencapai target itu, Dubai sudah memasuki metaverse dan menjadi kota virtual pertama yang ada di Metaverse Holdings.

Adopsi Kripto di UEA Kian Kencang

Merujuk dari data Telecommunications and Digital Government Regulatory Authority (TDRA), disebutkan bahwa sekitar 11,4% penduduk UEA telah melakukan investasi kripto. Hal tersebut menunjukkan bahwa 1 dari 10 orang di Uni Emirat Arab telah memilki eksposur terhadap kripto.

Fakta tersebut tidak bisa dilepaskan dari kiprah Abu Dhabi Global Markets dan Dubai Virtual Assets Regulatory Authority yang terus mengaskan legalitas dari industri kripto di wilayah yurisdiksi mereka.

Selain itu, Dubai melalui Dubai MultiCommodities Centre (DMCC) yang menjadi zona bebas untuk perdagangan komoditas dan perusahaan, meluncurkan DMCC Crypto Centre yang dimaksudkan untuk menjadi wadah bagi ekosistem kripto dan blockchain.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori