Uniswap, decentralized exchange (DEX) terpopuler di Ethereum, melakukan ekspansi ke Rootstock, sebuah sidechain di jaringan Bitcoin.
Hal ini dilakukan Uniswap dalam upaya meningkatkan lanskap decentralized finance (DeFi) di jaringan Bitcoin, yang notabene adalah blockchain terbesar dan tertua di dunia.
GFX Labs, tim di belakang trading terminal Oku, sudah melakukan deploy Uniswap versi 3 (v3) di Rootstock.
Uniswap v3 sendiri awalnya dirancang untuk blockchain Ethereum. Kini, protokol itu telah deployed di jaringan layer-2 (L2) Arbitrum, Optimism, dan Polygon.
Oku akan memberi Rootstock alat perdagangan yang menggabungkan analitik, limit order, dan manajemen posisi penyedia likuiditas.
Kehadiran Uniswap di Rootstock Bisa Memperkuat Likuiditas DeFi
Kombinasi kemampuan smart contract Uniswap berbasis Ethereum dengan keamanan Bitcoin yang mengandalkan konsensus Proof-of-Work (PoW), dinilai dapat membawa likuiditas yang lebih dalam dan lebih banyak ke kasus penggunaan DeFi.
Selain itu, Rootstock yang menggabungkan keamanan Bitcoin dan kemampuan smart contract Ethereum, dan ditambah dengan Uniswap v3, diharapkan dapat memperkenalkan dimensi baru pada on-chain swap hingga peluang imbal hasil (yield) di jaringan Bitcoin.
Berdasarkan data DefiLlama, total value locked (TVL) Rootstock mencapai sekitar US$113,89 juta. Sementara itu, GFX Labs menerima hibah sekitar US$1,6 juta dari Uniswap Foundation untuk mengembangkan Oku pada September 2022.
- Baca Juga: Usai Hype BTC-20 Ordinals , Mungkinkah ‘Rare Satoshi’ Jadi Tren Selanjutnya di Pasar Kripto?
Berbagai Fitur di Ethereum Diadopsi Jaringan Bitcoin
Tahun ini adalah era bagi sejumlah inisiatif yang mendorong berbagai fitur di Ethereum, seperti non-fungible token (NFT) hingga smart contract, ke jaringan Bitcoin.
Misalnya, Stroom Network, protokol liquid staking untuk Bitcoin Lightning Network (LN), pada akhir bulan Agustus lalu berhasil mengumpulkan US$3,5 juta (Rp53,3 miliar) dalam putaran pendanaan awal yang kelebihan permintaan (oversubscribed).
Putaran pendanaan itu dipimpin oleh Greenfield, perusahaan investasi kripto yang berbasis di Berlin, Jerman. Sejumlah investor lain yang turut berpartisi termasuk Lemniscap, No Limit Holdings, Cogitent Ventures, dan Mission Street.
Suntikan dana segar ini akan digunakan Stroom untuk melakukan ekspansi tim dan meluncurkan liquid staking Bitcoin Lightning Network. Selain itu, mereka bermaksud merilis token ERC-20 wrapped Bitcoin yang berbasis di jaringan Ethereum bernama lnBTC.
Cara Kerja Protokol Stroom
Sebagai informasi, Lightning Network adalah solusi penskalaan L2 yang dibangun di atas jaringan Bitcoin. Tujuannya untuk membuat pembayaran Bitcoin menjadi lebih murah dan lebih cepat.
Lightning Network mencapai rekor kapasitas tertinggi sebesar 5.640 bitcoin atau sekitar US$175 juta pada awal Juli lalu. Namun, kemudian kapasitas Bitcoin di Lightning Network turun ke level 4.830 BTC atau sekitar US$133 juta pada akhir Agustus ini.
Sementara itu, protokol liquid staking memungkinkan orang-orang mendapatkan sebuah token baru saat melakukan staking aset kripto yang menggunakan blockchain konsensus proof-of-stake (PoS).
Partisipan protokol liquid staking menerima token liquid staking derivatives (LSD) yang dapat digunakan untuk mengakses beragam utilitas dan likuiditas lainnya.
Adapun protokol Stroom memungkinkan sejumlah pihak memanfaatkan modal Bitcoin milik mereka untuk mendukung likuiditas Lightning Network dan mengakses benefit lain yang ada di ekosistem Ethereum.
Sebagai gambaran, saat partisipan mengirim Bitcoin mereka ke Stroom, Bitcoin itu dikreditkan ke perbendaharaan Stroom DAO. Pada saat yang sama, jumlah lnBTC yang sesuai dikirim ke alamat wallet Ethereum partisipan.
Selama kegiatan ini, para partisipan akan menerima dividen dalam bentuk lnBTC dari biaya peruteran (routing fee) sejumlah node Lighting Network yang telah dikurasi Stroom. Routing fee umumnya didapatkan dari berbagai transaksi yang ditangani sebuah node di Lightning Network.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.