Lihat lebih banyak

Universal Music Group Merekrut Bakat Unggulan untuk Band Rock BAYC Kingship

3 mins
Oleh David Thomas
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Universal Music Group mempekerjakan duo produser musik yang pernah bekerja dengan superstar dunia Justin Timberlake dan Beyonce.
  • Celine Joshua, yaitu ketua label Universal 10:22PM, adalah pihak yang merealisasikan konsep grup band BAYC tersebut.
  • Agenda grup ini akan mencakup perilisan album musik serta pertunjukan di metaverse.
  • promo

Baru-baru ini, Universal Music Group dengan mantap menggandeng produser pemenang penghargaan Grammy untuk menciptakan musik bagi Kingship. Kingship sendiri merupakan sebuah band virtual yang berbasiskan koleksi NFT blue-chip Bored Ape Yacht Club (BAYC).

CEO label Universal 10:22PM, Celine Joshua, percaya bahwa membawa keterampilan dari co-executive producer James Fauntleroy dan Hit-Boy untuk membantu membentuk suara grup baru adalah keputusan yang logis. Apalagi, duo ini sebelumnya juga pernah mengerjakan proyek musik untuk superstar pop seperti Justin Timberlake, Bruno Mars, Beyonce, dan Rihanna.

Sebagai langkah awal yang mapan, Joshua telah menyusun roadmap untuk Kingship yang mencakup perilisan album serta pertunjukan di metaverse. Selain itu, mereka juga menyiapkan fasilitas yang berkaitan dengan album dan pertunjukkan untuk penggemar mereka. Kemudian, pemilik NFT Kingship nantinya juga akan mendapatkan akses ke server Discord eksklusif agar bisa saling terhubung dengan penggemar lainnya.

Kingship sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Universal pada bulan November lalu. Seperti kita ketahui, pada saat itu, pasar kripto tengah berada dalam puncak kenaikan harga alias bull run. Kala itu, Bitcoin (BTC) berhasil mencapai level tertingginya sepanjang masa di harga US$69.000. Sementara itu, Ether (ETH), yang merupakan aset kripto utama di sektor NFT, sukses mencetak puncak harga di level US$4.800.

Asal Mula Terbentuknya Band Kingship

Kingship terdiri dari empat musisi. Hud sebagai vokalis, Arnell sebagai pemain perkusi, King sebagai bassis sekaligus vokalis, dan Captain sebagai gitaris utama.

James Fauntleroy dan Hit-Boy sedang menyusun komponen musik untuk band berisi empat primata yang akan menjadi bagian dari lagu hit berjudul “Jump” oleh mantan grup hard rock Van Halen. Rolling Stone menempatkan lagu tersebut dalam daftar 200 lagu terbaik sepanjang masa. Kingship sendiri sudah menerbitkan video berdurasi 30 detik yang menunjukkan arah musiknya.

Sejauh ini, Joshua sendiri telah berhasil menjual 5.000 NFT yang berkaitan dengan band musik bernama Key Cards. Koleksi NFT tersebut menempati urutan teratas pada daftar NFT musik di OpenSea. Setiap keping Key Card tersebut menampilkan salah satu dari the ape dengan atribut unik tertentu yang menyertainya.

Sementara itu, terlepas dari penurunan pasar kripto yang terjadi akhir-akhir ini, koleksi BAYC yang berisikan 10.000 kera kartun itu telah sukses mengabadikan beberapa tonggak pencapaian baru yang signifikan.

Contohnya saja, baru-baru ini, BAYC berhasil mengalahkan angka penjualan sepanjang masa CryptoPunks yang juga disebut-sebut sebagai koleksi NFT blue-chip dunia.

Kemudian, Otherdeed, sebuah koleksi NFT dinamis yang yang terdiri dari elemen game penting yang menjadi bagian dari universe NFT BAYC, juga sukses mencetak prestasi luar biasa. Beberapa waktu lalu, koleksi tersebut sukses mengambil alih posisi NBA Top Shot sebagai proyek NFT dengan volume penjualan tertinggi. Sebagai informasi, Top Shot sendiri merupakan sebuah koleksi NFT NBA yang juga sudah populer.

BAYC Bawa Industri Musik ke Arah Lain

Hingga saat ini, Bored Apes sendiri telah terbukti menjadi kekayaan intelektual Web3 yang paling populer di kalangan selebriti dan industri hiburan. Koleksi tersebut dapat dipandang sebagai simbol status di web terdesentralisasi dan platform media sosial seperti Twitter, di mana penggunanya bisa menampilkan NFT milik mereka di profil akun masing-masing. Beberapa selebriti terkenal yang memiliki Bored Apes; termasuk bintang NBA Steph Curry, pemain quarterback NFL Tom Brady, dan rapper Snoop Dogg.

Tapi, terlepas dari itu, NFT tersebut juga menjadi bagian dari gerakan yang dapat menghubungkan kembali para seniman dengan penggemarnya.

Sementara itu, pada waktu yang hampir bersamaan dengan ketika Universal mengumumkan Kingship, produser pemenang penghargaan Grammy, Timbaland, juga meluncurkan ventura dalam kemitraannya dengan perusahaan hiburan BAYC, yaitu Ape-In Productions. Tujuan kemitraan tersebut adalah untuk mempromosikan Bored Apes sebagai pemain musik metaverse yang populer. Menurut pernyataan dari Timbaland, salah satu tujuan dari proyek tersebut adalah untuk kembali memberikan kontrol kreatif kepada para seniman.

Di sisi lain, The Bored Apes juga rencananya akan merilis musik dan animasi sebagai NFT. Musisi yang pertama kali masuk ke platform mereka adalah TheZoo, grup hip-hop yang ada di metaverse BAYC. Sedangkan, animasi yang mereka siapkan untuk konser akan direalisasikan dengan menggunakan teknologi kreasi 3-D Unreal Engine.

Sementara itu, hadir juga rapper kenamaan dunia, yaitu Snoop Dogg dan Eminem, yang serius menjajaki potensi NFT BAYC untuk meningkatkan kualitas penampilan mereka di dunia nyata. Baru-baru ini, duo tersebut berhasil menggabungkan pertunjukan langsung di MTV Video Music Awards dengan video musik yang menunjukkan tampilan diri mereka sebagai animasi Bored Apes di metaverse.

Bagaimana pendapat Anda tentang band Kingship yang berbasis BAYC ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram Be[In]Crypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori