Platform metaverse Upland sudah menjalin kerja sama dengan Federation Internationale de Football Association (FIFA) untuk memboyong Piala Dunia Qatar 2022 ke dalam ranah virtual.
Gelaran pertandingan sepak bola Piala Dunia 2022 tidak lama lagi bakal digelar. Pada tanggal 20 November mendatang, semua mata akan tertuju ke Qatar selaku tuan rumah dari ajang terbesar untuk olahraga sepak bola dunia ini.
Berdasarkan data FIFA, gelaran Piala Dunia tidak pernah mengenal kata sepi. Pada kompetisi sebelumnya yang digelar di Rusia pada 2018, sebanyak 3,572 miliar orang menonton ajang tersebut. Jumlah itu sudah termasuk penonton yang menyaksikan gelaran Piala Dunia di rumah, luar rumah ataupun platform digital.
Melihat tingginya animo masyarakat terhadap gelaran Piala Dunia, Upland dan FIFA pun bermaksud untuk membawa suasana Piala Dunia 2022 ke metaverse Upland. Nantinya, setiap pengguna diklaim bakal bisa merasakan atmosfer Piala Dunia secara immersive; baik dari sisi dekorasi, games, hingga momen-momen menakjubkan dari 32 tim nasional yang berpartisipasi.
“Perusahaan juga akan memperlihatkan momen legendaris dalam bentuk video dari pertandingan Piala Dunia Qatar 2022,” jelas Upland.
Tidak hanya itu, Upland juga berniat untuk membuka Desa Piala Dunia di Qatar dalam versi metaverse. Setiap pemain bisa mengeksplorasi Toko Piala Dunia FIFA dan melihat Stadion Lusail, yang merupakan tempat digelarnya Piala Dunia Qatar 2022.
Negara Pemenang Akan Diabadikan sebagai Ibu Kota Pertama di Upland
Pada tanggal 18 Desember mendatang, ketika Piala Dunia Qatar 2022 sudah mendapatkan negara pemenang, pada saat itu juga Upland akan menjadikannya sebagai Ibu Kota pertama. Hal itu sengaja dilakukan sebagai bentuk penghormatan untuk bisa menjadi warisan abadi Piala Dunia FIFA Qatar 2022.
FIFA sepertinya memang ingin menampilkan sesuatu yang baru pada gelaran ini. Selain Upland, FIFA juga menggandeng platform lain yang juga ada di dunia Web3; seperti Matchday, Phygti, dan Altered State Machine.
Semuanya merupakan game berbasis Web3 yang bisa dimainkan untuk Piala Dunia 2022. Beberapa pihak menyambut baik hal tersebut, karena dapat mendorong adopsi Web3 berjalan lebih cepat.
Di samping itu, kerja sama yang terjalin diantara Upland dan FIFA bersifat multi-years. Artinya, pengembangan metaverse Piala Dunia masih bisa terus berjalan meskipun gelaran di Qatar sudah selesai.
FIFA Tingkatkan Basis Penggemar lewat Metaverse Roblox
Selain Upland, FIFA juga sudah menggandeng platform metaverse lain, yakni Roblox. Di dalam Roblox, FIFA membangun FIFA World dengan tujuan untuk menggaet para penggemar sepak bola melalui game, pengalaman unik, dan hadiah ekslusif.
Chief Business Officer FIFA, Romy Gai, mengatakan bahwa bangunan FIFA World merupakan cara baru untuk menumbuhkan minat terhadap sepak bola, sembari memperdalam keterlibatan fans dengan olahraga.
“FIFA World di Roblox memungkinkan para pengguna untuk berinteraksi dengan teman sambil merayakan budaya dan warisan yang kaya dalam olahraga terbesar di dunia,” jelasnya.
Vice Presiden (VP) of Global Partnership Roblox, Christina Wootton, menambahkan dengan adanya FIFA World di Roblox, para fandom bisa berkumpul dan mengekspresikan semangatnya untuk mendukung tim impian.
FIFA sudah secara tegas menyatakan minatnya pada dunia virtual. Pada Juli lalu, FIFA sudah mengajukan paten untuk Piala Dunia 2026 mendatang untuk olahraga di metaverse. Maka dari itu, tak aneh jika pengembangan metaverse FIFA ke depannya akan berjalan secara agresif.
Bagaimana pendapat Anda tentang jalinan kerja sama FIFA dengan platform metaverse Upland? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.