Crypto 1 (C1), venture capital (VC) yang berbasis di Silicon Valley, Amerika Serikat (AS), dan Uni Emirat Arab (UEA), dikabarkan berniat memiliki saham Animoca Brands dan Chainalysis.
VC yang mengelola dana investasi sekitar US$500 juta itu berencana mengakuisisi saham sekunder dengan diskon signifikan.
Financial Review pada hari Senin (11/12) melaporkan bahwa Crypto 1 mengadakan sejumlah pertemuan dengan beberapa perusahaan VC di Australia.
Crypto 1 menawarkan diri untuk membeli kepemilikan saham mereka dengan harga terdiskon sekitar 50% hingga 80%. Tawaran itu lebih rendah dari penilaian valuasi akhir dari perusahaan-perusahaan yang diincar Crypto 1.
Berpotensi Kucurkan Investasi US$20 Juta – US$50 Juta
C1 Fund, yang didirikan oleh mantan pengacara dan investor Coinbase, mengincar sejumlah perusahaan dengan valuasi dalam putaran pendanaan akhir minimal US$300 juta.
Perusahaan yang jadi incaran terutama berada pada tahap pendanaan Seri C atau setelahnya. Crypto 1 berpotensi mengucurkan investasi antara US$20 juta hingga US$50 juta.
“Karena kondisi saat ini di pasar publik dan swasta, hiperinflasi dan kenaikan suku bunga, kami yakin pasar aset digital menawarkan penilaian yang sangat menarik di pasar sekunder,” jelas pitch deck Crypto 1.
Crypto 1 Incar Animoca Brands dan Chainalysis
Animoca Brands yang berbasis di Hong Kong pernah listing di bursa efek Australia. Setelah menjadi salah satu pemain penting dalam mendorong adopsi open metaverse dan gamefi, valuasi Animoca Brands berkembang mencapai sekitar US$5,9 miliar pada tahun lalu.
C1 Fund berencana membeli saham Animoca Brands dengan harga yang turun sekitar 75% dari harga saham pada pendanaan terakhirnya.
Sementara itu, perusahaan analisis blockchain Chainalysis memiliki valuasi sekitar US$8,6 miliar pada tahun 2022. C1 Fund menyebut bahwa harga saham Chainalysis saat ini terdiskon sekitar 63%.
Di sisi lain, perusahaan game kripto Immutable, yang telah mengumpulkan pendanaan hampir US$400 juta, tampaknya tidak masuk dalam radar C1 Fund. Pendanaan Seri C terakhir memberi valuasi perusahaan yang berbasis di Sydney itu sekitar US$2,5 miliar.
Crypto 1 sendiri bertujuan menjadi mitra pilihan dari sejumlah perusahaan dan investor yang mencari likuiditas di bidang aset digital.
Misi mereka adalah memanfaatkan peluang di pasar sekunder yang terbuka di kondisi pasar saat ini, untuk memberikan para investor apresiasi modal yang signifikan pada portofolio aset digital yang menarik dan disesuaikan dengan risiko.
Dipimpin oleh tim investor yang berpengalaman di bidang pasar sekunder yang luas, wirausahawan, dan penggemar aset digital, Crypto 1 berharap dapat mendukung dan mendorong pertumbuhan perusahaan-perusahaan yang paling menjanjikan, teregulasi, dan berlisensi.
Gerak-gerik Terbaru Animoca Brands dan Chainalysis
Pada 28 November lalu, Animoca Brands dikabarkan menjadi validator terbesar di blockchain The Open Network (TON). Melalui aksi menjadi validator terbesar, Animoca Brands semakin memperkuat komitmennya terhadap ekosistem TON.
Yat Siu, selaku co-founder dan Executive Chairman Animoca Brands, menjelaskan investasi strategis mereka di TON adalah bagian penting dari komitmen yang lebih luas untuk membantu jutaan pengguna web3 berikutnya dengan memfasilitasi transisi yang mulus dari web2 ke web3.
Sementara itu, Chainalysis pada awal bulan Oktober lalu melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 15% karyawannya untuk menyesuaikan operasional dan kondisi pasar. CEO Chainalysis, Michael Gronager, menerangkan ada sekitar 150 orang dari total 900 karyawan yang terdampak.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.