Co-founder Ethereum Vitalik Buterin telah menyuarakan keprihatinannya atas strategi politik komunitas kripto. Ia berpendapat, mendukung kandidat politik semata-mata berdasarkan sikap pro-kripto mereka tidaklah cukup.
Alih-alih, Buterin menganjurkan evaluasi yang lebih luas yang mempertimbangkan keselarasan dengan nilai-nilai fundamental desentralisasi, privasi, dan kebebasan teknologi.
Buterin Imbau Komunitas untuk Memperluas Kriteria Politik
Dalam posting blog terbarunya yang mendetail, Buterin menilai tren yang sedang berkembang dalam mendukung kandidat politik hanya berdasarkan sikap pro-kripto mereka.
“Saya kontra dengan tren ini, dan khususnya, saya berpendapat bahwa membuat keputusan dengan cara ini justru membawa risiko tinggi yang bertentangan dengan nilai-nilai yang pada awalnya membawa Anda ke dunia kripto,” ucapnya.
Buterin menyoroti asal-usul gerakan kripto dalam etos cypherpunk, yang berfokus pada kebebasan teknologi, privasi, dan perjuangan melawan undang-undang hak cipta yang ketat. Ia juga menekankan bagaimana para pendukung awal memperjuangkan desentralisasi guna melindungi kebebasan individu di luar transaksi keuangan. Buterin berpendapat, komunitas haruslah menyelaraskan diri dengan tokoh politik yang mendukung nilai-nilai ini di semua area, bukan sekadar aspek kripto.
Selanjutnya, Buterin mewanti-wanti bahwa gerakan mendukung politisi hanya berlandaskan pada sikap pro-kripto semata justru bisa membahayakan. Ia menyoroti bahwa kandidat semacam itu bisa jadi tidak selalu memegang komitmen ideologis komunitas kripto yang lebih luas. Sehingga, hal tersebut justru bisa berujung pada potensi konflik.
“Jika Anda melihat seorang politisi bersikap ramah pada kripto, satu hal yang dapat Anda lakukan adalah melihat pandangan mereka tentang kripto itu sendiri lima tahun yang lalu. Begitu juga, lihatlah pandangan mereka tentang topik terkait, seperti pesan terenkripsi lima tahun lalu. Khususnya, cobalah untuk menemukan topik di mana ‘mendukung kebebasan’ tidak selalu berarti ‘mendukung perusahaan’; perang hak cipta tahun 2000-an adalah contoh yang baik untuk ini. Ini bisa menjadi panduan yang baik tentang jenis perubahan apa pada pandangan mereka yang mungkin terjadi lima tahun ke depan,” jelasnya.
Buterin mengambil contoh Rusia untuk menggambarkan bagaimana kebijakan pro-kripto dapat diterapkan secara selektif untuk menguntungkan pemerintah sembari membatasi kebebasan individu. Karena itu, ia mendesak komunitas untuk tetap waspada dan menghindari keselarasan dengan politisi yang mungkin memperalat dukungan kripto guna melanggengkan agenda otoriter.
Kripto dan Politik: Para Pemimpin Bahas Soal Idealisme vs. Pragmatisme
Postingan ini tak ayal memicu perdebatan sengit di komunitas kripto. Ki Young Ju, selaku CEO platform analitik on-chain CryptoQuant, mempertanyakan aplikabilitas pendekatan Buterin. Ju berpendapat, realitas politik seringkali mengharuskan untuk mendukung kandidat yang pro-kripto.
“1. Politisi tidak mungkin paham soal etos cypherpunk. 2. Masa depan kripto akan dibentuk oleh penawaran dan permintaan dalam kapitalisme di bawah politisi dan pemilih yang tidak terinformasi. Dengan menimbang hal ini, bukankah lebih bijaksana memilih politisi yang ramah kripto? Apa ada pilihan lain?” tulis Ju.
Sementara Jake Chervinsky, Chief Legal Officer Variant Fund, berpandangan senada dengan beberapa kekhawatiran Buterin. Namun, ia menekankan pentingnya memilih kandidat yang pro-kripto untuk memastikan hasil kebijakan yang menguntungkan. Chervinsky juga mengatakan, meskipun idealisme itu penting, pragmatisme politik juga tak kalah penting untuk mencapai hasil yang nyata.
Di sisi lain, Nic Carter, General Partner di Castle Island Venture, menyatakan kenyamanannya dalam menyelaraskan kripto dengan nilai-nilai libertarian dan konservatif. Ia percaya bahwa ini selaras dengan prinsip-prinsip desentralisasi dan kebebasan individu.
“Bukan sebuah kebetulan Partai Republik telah menerimanya. Platform kripto mereka yang diungkapkan sepenuhnya konsisten dengan nilai-nilai tersebut. Saya benar-benar nyaman menyelaraskan bitcoin, crypto, nilai-nilai inti Amerika, dan Partai Republik kontemporer, saya tidak melihat kontradiksi atau disonansi sama sekali,” tutur Carter.
Tak dimungkiri, pendapat Buterin ini sangat signifikan. Hal ini mengingat sebagian besar pemimpin industri telah menyuarakan dukungan mereka untuk kandidat pro-kripto. Sebagai contoh, awal Mei lalu, Charles Hoskinson, Co-founder Ethereum & Pendiri Cardano (ADA), secara terbuka mengimbau komunitas untuk memilih kripto pada pemilihan November mendatang.
Pengaruh kripto dalam pemilihan presiden AS mendatang kian terang, terbukti dengan kontribusi besar untuk upaya politik pro-kripto. BeInCrypto melaporkan, beberapa tokoh industri terkemuka, termasuk Si Kembar Winklevoss dari Gemini, Ripple, Andreessen Horowitz (a16z), serta Jump Crypto, telah mendonasikan jutaan dolar ke Fairshake—super political action committee (PAC) yang mendukung politisi pro-kripto.
Bagaimana pendapat Anda tentang Buterin yang mewanti-wanti soal strategi politik komunitas kripto ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.