Lihat lebih banyak

Vitalik Buterin Soroti Tingkat Stabilitas Keramahan Hong Kong terhadap Kripto

4 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Vitalik Buterin mengatakan proyek kripto yang ingin beroperasi di Hong Kong harus mempertimbangkan tingkat stabilitas keramahan pada kripto di sana.
  • Mengenai apakah pemerintah Hong Kong akan terus mendukung industri kripto, Vitalik Buterin mengaku bahwa dia secara pribadi kesulitan menilai pertanyaan ini.
  • Di sisi lain, Bobby Lee, pendiri dan CEO Ballet, pernah mengatakan bahwa dia skeptis dengan rezim peraturan baru Hong Kong yang ingin menjadi crypto hub.
  • promo

Vitalik Buterin, co-founder Ethereum, mengatakan bahwa para proyek kripto yang ingin membangun operasi di Hong Kong harus mempertimbangkan tingkat stabilitas keramahan wilayah administratif khusus itu terhadap industri kripto.

“Jika ada proyek kripto yang ingin menjadikan Hong Kong sebagai rumah, mereka harus memiliki rasa percaya diri. Tidak hanya karena sekarang ramah lingkungan [terhadap industri kripto], tetapi juga akan terus bersahabat di tahun-tahun mendatang ketika segala macam hal tidak diketahui, peraturan dan politik, serta beragam peristiwa lainnya yang akan terjadi,” katanya dalam Web3 Transitions Summit di Singapura pada hari Kamis (14/9).

Dalam kesempatan itu, Vitalik Buterin mengakui bahwa dia tidak memahami Hong Kong dengan baik.

“Saya semakin tidak memahami interaksi rumit antara Hong Kong dan Cina daratan akhir-akhir ini. Jelas, sekarang sangat bersahabat. Namun, pertanyaan besar yang saya ajukan dan menurut saya ditanyakan semua orang adalah: seberapa stabil tingkat keramahannya?” ungkapnya.

Berbeda dengan tindakan keras yang lebih luas terhadap aktivitas perdagangan kripto dan crypto mining di Cina, Hong Kong sejak awal bulan Juni lalu memulai rezim kripto baru yang lebih ramah. Hal itu memungkinkan investor ritel berinvestasi pada aset kripto secara legal di Hong Kong.

Mengenai apakah pemerintah Hong Kong akan terus mendukung industri kripto, Vitalik Buterin mengatakan bahwa dia secara pribadi kesulitan menilai pertanyaan ini.

“Bagi saya, itulah variabel kunci yang menurut saya sangat berharga untuk dipahami. Jika mereka bisa meyakinkan orang-orang bahwa ada stabilitas dalam keramahan, maka itu dalam posisi yang baik. Namun, di situlah saya merasakan tantangannya,” jelas Vitalik Buterin.

Dalam kesempatan itu, Vitalik Buterin mengaku terkejut dengan tingkat keterlibatan komunitas developer di kawasan Asia Pasifik. Dia mengaku terkesan dengan kemajuan yang dicapai dalam hal penelitian.

Adapun dia telah mengunjungi India, Jepang, Taiwan, Palau, dan Singapura, selama beberapa minggu terakhir.

“Jumlah aktivitas yang saya lihat dari setiap negara yang saya sebutkan benar-benar membuat saya terkesan,” terang Vitalik Buterin.

Anggota Parlemen Hong Kong Merespon Pandangan Vitalik Buterin

Merespon pernyataan Vitalik Buterin tentang Hong Kong, Johnny Ng mengundang co-founder Ethereum itu untuk datang ke Hong Kong untuk memahami situasi yang ada.

Dia adalah anggota parlemen di Daerah Administratif Khusus Hong Kong (HKSAR), dan anggota Komite Nasional Cina dari Chinese People’s Political Consultative Conference (CPPCC) ke-14. CPPCC merupakan badan penasihat politik di Republik Rakyat Cina.

Johnny Ng menilai Vitalik Buterin tidak mengerti dan tidak memahami situasi di Hong Kong. Dia mengeklaim bahwa kebijakan Hong Kong sangat stabil. Semua strategi dan peraturan terkait kripto telah melalui konsensus sosial yang besar dan prosedur yang lengkap.

“Hong Kong mempunyai ruang untuk merumuskan kebijakan mengenai aset virtual dan menyambut baik para perusahaan global yang patuh untuk berkembang di Hong Kong,” terang Johnny Ng pada hari Jumat (15/9).

Stabilitas Keramahan Hong Kong terhadap Kripto Dipertanyakan

Ilustrasi adopsi kripto di Hong Kong | BeInCrypto

Sebelumnya pada 30 Mei lalu, Bobby Lee, pendiri dan CEO Ballet, pernah mengatakan bahwa dia skeptis dengan rezim peraturan baru Hong Kong yang ingin menjadi crypto hub.

Bobby Lee adalah pendiri BTCC yang merupakan crypto exchange pertama di Cina. Dia adalah pengusaha kripto yang bisnisnya ditutup oleh pemerintah Cina seiring tindakan keras dari regulator.

Dia menganggap pengalamannya di Cina sebagai kisah peringatan bagi para perusahaan yang tertarik dengan niat Hong Kong menjadi wilayah yang ramah bagi industri kripto.

Saat ditemui di acara Coinfest Asia 2023 pada 24 Agustus lalu, Bobby Lee mengaku masih tetap menyimpan keraguan pada potensi Hong Kong sebagai crypto hub yang ideal. Sebab, Hong Kong bukanlah negara yang berdiri sendiri, tetapi hanyalah sebuah wilayah administratif khusus yang masih bagian dari Cina.

Oleh karena itu, Bobby Lee menilai peraturan Hong Kong, termasuk rezim kripto baru di sana, akan selalu dicermati dan ditinjau oleh pemerintah pusat Cina.

Bobby Lee menegaskan bahwa dia tidak serta-merta tidak setuju dengan narasi bahwa ‘bull market berikutnya akan dimulai dari kawasan Asia seperti Hong Kong’.

“Saya hanya mengatakan, dalam jangka panjang, Hong Kong tidak akan memiliki kerangka regulasi kripto yang independen. Saya rasa, pada akhirnya Hong Kong akan [sepenuhnya] bergabung dengan Cina Daratan,” ungkap Bobby Lee.

Perlu diketahui, ada alasan mengapa Hong Kong memiliki kondisi yang cenderung berbeda dengan Cina daratan. Cerita bermula ketika wilayah Hong Kong yang awalnya dikuasai Inggris sejak 1841, kemudian dikembalikan kepada Cina pada tahun 1997. Itu adalah momentum bersejarah dimulainya pengaturan One Country, Two Systems.

Hal tersebut membuat Hong Kong akan terus menikmati aturan politik, sosio-ekonomi, hingga hukum, yang berbeda dari Cina daratan. Namun, hal tersebut tidak berlaku selamanya, tapi hanya terbatas sampai 50 tahun.

Durasi tahun itu adalah waktu bagi transisi Hong Kong bergabung dengan Cina dalam One Country, One System. Saat ini, masih ada sekitar 24 tahun lagi bagi Hong Kong menjadi wilayah administratif khusus.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori