Lihat lebih banyak

Rencana Reorganisasi Buntu, Voyager Bakal Kembalikan 35% Dana Konsumen pada 1 Juni 2023

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Putusan terbaru hakim membuat Voyager Digital bisa mengembalikan sekitar US$1,33 miliar aset kripto pelanggan dan mengakhiri upaya reorganisasi.
  • Walau tidak dijelaskan lebih lanjut terkait mekanismenya, namun yang pasti, pelanggan bisa mulai melakukan penarikan dananya pada 1 Juni mendatang.
  • Kabar ini datang setelah Binance.US mengumumkan mundur dari keputusannya untuk memboyong aset milik Voyager Digital pada akhir April lalu.
  • promo

Rencana reorganisasi Voyager Digital, perusahaan pemberi pinjaman kripto yang bangkrut, mengalami kebuntuan setelah Binance.US memutuskan untuk membatalkan membeli asetnya pada 26 April kemarin. Alhasil, perusahaan pun harus menempuh langkah untuk mengembalikan dana klien dengan jumlah dana yang tersedia.

Hakim Kebangkrutan Amerika Serikat (AS), Michael Wiles, sudah memberikan restu pada Voyager Digital untuk melakukan likuidasi. Hal tersebut membuat Voyager bisa mengembalikan sekitar US$1,33 miliar aset kripto pelanggan sekaligus mengakhiri usahanya untuk melakukan reorganisasi dalam pengajuan kebangkrutan Bab 11.

Reuters melansir bahwa Voyager Digital berniat untuk melakukan pengembalian dana sesuai dengan mata uang kripto yang dimiliki oleh konsumen. Walau tidak dijelaskan lebih lanjut terkait mekanismenya, namun yang pasti, pelanggan bisa mulai melakukan penarikan dananya pada 1 Juni mendatang.

Sebagai informasi, angka tersebut bukanlah angka final. Voyager sendiri masih dalam tahap litigasi untuk mengembalikan sisa dananya yang nyangkut di FTX. Sesaat sebelum FTX bangkrut, Voyager sempat mendapatkan pembayaran dana pinjaman dari FTX sebesar US$445,8 juta.

JIka proses hukum berjalan lancar dan pihak Voyager berhasil memenangkan klaim tersebut, maka jumlah pengembalian dananya akan bertambah menjadi 63,74%.

“Sedangkan untuk deposit yang menggunakan mata uang kripto yang tidak didukung juga bagi token asli Voyager, VGX, akan dikembalikan menggunakan stablecoin USD Coin (USDC),” jelasnya.

Sempat Ditawar oleh FTX

Kisruh keuangan Voyager bermula ketika crypto hedge fund Three Arrows Capital (3AC) mengalami gagal bayar atas fasilitas pinjaman jumbo yang diberikan oleh perusahaan. Dari kejadian itulah, Voyager mengajukan perlindungan kebangkrutan dan terus berlangsung sampai sekarang.

Tidak patah arang, Voyager berupaya mencari pembeli untuk bisa menyelamatkan dana klien. Crypto exchange FTX.US, yang kini sudah bangkrut, sempat memasukkan penawaran untuk membeli aset Voyager senilai US$1,42 miliar.

Namun, nasib berkata lain. Perusahaan yang didirikan oleh Sam Bankman-Fried (SBF) juga harus gulung tikar yang kemudian tongkat estafet dilanjutkan oleh Binance.US. Sebelum akhirnya mundur dari kesepakatan, rencana anorganik Binance.US sempat ditolak oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), Wali Amanat dalam Departemen Kehakiman AS (DOJ), serta regulator negara bagian New Jersey juga Vermont.

Tetapi, mundurnya Binance.US dari kesepakatan bukan disandari oleh penolakan dari regulator. Pasalnya, perusahaan juga sempat mengajukan banding. Dalam keterangannya, Binance.US mengaku terpaksa mengakhiri perjanjian lantaran iklim peraturan yang tidak bersahabat di AS.

FTX Tuntut Voyager Digital

Kisruh US$445,8 juta yang terjadi antara Voyager Digital dan FTX sudah berlangsung sejak akhir Januari kemarin. Kala itu, FTX menuntut Voyager untuk mengembalikan dana pinjaman yang sudah dikembalikan di September dan Oktober lalu.

Dana tersebut merupakan transaksi yang dilakukan FTX atas nama Alameda Research yang berlangsung secara bertahap, yakni mulai dari US$248,8 juta di September, lalu US$193,9 juta di Oktober tahun lalu. Selain itu, FTX juga sudah membayar bunga pada Agustus tahun lalu sebesar US$3,2 juta.

Pihak FTX menganggap bahwa rentang waktu pengembalian dana ke Voyager sangat dekat dengan proses kebangkrutan FTX. Mereka menilai bahwa hal tersebut memenuhi syarat untuk dilakukan pengembalian dana.

Menariknya, kedua perusahaan merupakan entitas bangkrut yang sama-sama mengalami kekeringan likuiditas. Baik FTX maupun Voyager tengah sama-sama berupaya menarik seluruh dana yang ada di luar untuk bisa melunasi kewajibannya pada kreditur.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori