Voyager Digital, crypto lending platform yang telah bangkrut, pada hari Selasa (10/1) dilaporkan telah menerima persetujuan awal dari pengadilan terkait usulan menjual asetnya sekitar US$1 miliar kepada Binance.US.
Pihak Voyager mengatakan bahwa mereka akan berusaha untuk mempercepat peninjauan keamanan nasional Amerika Serikat (AS) terkait kesepakatan tersebut.
Hakim kebangkrutan AS di New York, Michael Wiles, mengizinkan Voyager Digital untuk masuk ke dalam perjanjian pembelian aset dengan Binance.US, yang merupakan crypto exchange yang beroperasi di market AS dan memiliki koneksi dengan Binance global.
Nantinya, Voyager perlu meminta suara kreditur atas kesepakatan penjualan itu, yang tidak akan menjadi ‘final’ hingga sidang pengadilan mendatang.
Voyager Akan Singkirkan Kekhawatiran Regulator AS
Berdasarkan laporan Reuters, Pengacara Voyager, Joshua Sussberg, mengatakan bahwa pihaknya menanggapi kekhawatiran yang disoroti oleh Komite Investasi Asing AS (CFIUS), sebuah badan antar lembaga yang memeriksa investasi asing ke perusahaan AS yang mungkin saja terkait dengan risiko keamanan nasional.
Dia mengatakan bahwa Voyager bermaksud mengatasi masalah apa pun yang akan membuat CFIUS menentang kesepakatan transaksi itu.
“Kami berkoordinasi dengan Binance dan pengacara mereka untuk tidak hanya menangani penyelidikan itu, tetapi untuk secara sukarela mengajukan permohonan demi melanjutkan prose ini,” jelas pengacara Voyager.
Pada 30 Desember 2022, CFIUS mengatakan bahwa peninjauan mereka dapat mempengaruhi kemampuan para pihak untuk menyelesaikan transaksi, waktu penyelesaian, atau persyaratan yang relevan. Hal itu juga berlaku dengan rencana Binance.US untuk membeli aset Voyager Digital.
Adapun transaksi Binance mencakup pembayaran tunai US$20 juta dan kesepakatan untuk mentransfer pelanggan Voyager Digital ke Binance.US. Baru setelah itu, para pelanggan dapat melakukan penarikan untuk pertama kalinya sejak Voyager mengajukan perlindungan kebangkrutan pada 6 Juli 2022.
Voyager memperkirakan penjualan tersebut akan memungkinkan pelanggan memperoleh kembali 51% dari nilai simpanan mereka pada saat pengajuan kebangkrutan Voyager.
Namun, bila CFIUS memblokir rencana kesepakatan transaksi itu, Voyager akan dipaksa untuk membayar pelanggan dengan kripto yang mereka miliki, sehingga pembayaran lebih rendah bagi pengguna Voyager.
Rintangan Belum Selesai
Sebagai informasi, CFIUS menyoroti kesepakatan ini karena berhubungan dengan Binance yang dimiliki oleh Changpeng ‘CZ’ Zhao. Adapun pendiri dan CEO Binance merupakan warga negara Kanada yang lahir di Cina.
Selain itu, Binance mendapat sorotan karena tidak mengungkap secara jelas di mana kantor pusat mereka hingga saat ini. Baru-baru ini, Binance diketahui telah menjadi subjek penyelidikan oleh Jaksa AS atas praktik pencucian uang.
Adapun Binance.US yang berbasis di Palo Alto, California, mengatakan bahwa mereka terpisah sepenuhnya dan independen dari platform utama Binance.
Selain CFIUS, rencana penjualan aset Voyager Digital ke Binance.US juga ditentang oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) hingga sejumlah regulator sekuritas negara bagian AS.
Dalam perkembangan terbaru saat ini, hakim mengizinkan Voyager Digital untuk melanjuktan proses transaksi dengan Binance.US meski ada keberatan, dengan poin bahwa regulator sekuritas AS akan diizinkan untuk menolak persetujuan akhir penjualan itu di masa mendatang.
Pada hari Minggu (8/1) kemarin, Voyager Digital mengecam sikap munafik dari sejumlah regulator negara bagian AS yang menentang skenario ketika para penduduk akan ‘menerima’ pembayaran tunai sementara yang lain akan mendapatkan kripto dari kesepakatan dengan Binance.US.
“Mereka keberatan dengan fakta bahwa Pemegang Rekening di yurisdiksi mereka [AS] akan menerima uang tunai ketika itu akan menjadi keputusan peraturan mereka sendiri (kecuali jika mereka memutuskan untuk memberikan akomodasi dasar yang cukup mudah kepada warga negara mereka sendiri) yang menciptakan hasil ini,” bunyi dokumen yang diajukan Voyager itu.
Voyager, yang didukung oleh komite yang mewakili kreditur, mengatakan bahwa kesepakatan Binance mewakili opsi terbaik yang tersedia. Selain itu, mereka menyoroti masih adanya jalan keluar menuju kesepakatan jika opsi yang lebih baik teridentifikasi.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.