Lihat lebih banyak

FTX Bangkrut, Voyager Sepakat Jual Asetnya Sekitar US$1 Miliar ke Binance

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Voyager Digital umumkan penjualan aset yang bernilai sekitar US$1 miliar kepada Binance.US.
  • Mereka dengan cepat menjual asetnya ke Binance.US setelah FTX bangkrut pada 11 November lalu.
  • Sebelumnya pada September 2022, FTX memenangkan lelang atas aset Voyager senilai US$1,42 miliar.
  • promo

Voyager Digital harus mencari cara untuk mendapatkan dana segar guna memulihkan kondisi keuangannya. Pasalnya, platform kripto ini tengah dalam perlindungan kebangkrutan bab 11. Terkait hal ini, mereka mengumumkan pada hari Senin (19/12) untuk menjual aset yang bernilai sekitar US$1 miliar atau lebih dari Rp15 triliun kepada Binance.US untuk bisa menyelesaikan permasalahannya kepada nasabah.

Aksi tersebut bukanlah tindakan yang sudah direncanakan lama sebelumnya. Pasalnya, Voyager dengan cepat memutuskan penjualan asetnya ke Binance.US setelah FTX mengajukan perlindungan kebangkrutan pada 11 November lalu.

Sebelumnya pada September 2022, FTX memenangkan lelang atas aset Voyager dengan nilai US$1,42 miliar. Namun, nasib berkata lain. Dalam rentang 2 bulan berselang, FTX dan afiliasinya justru mengajukan perlindungan kebangkrutan.

Hal ini membuat Voyager galau, lantaran ternyata pembeli aset miliknya malah juga menghadapi proses yang sama. Akhirnya, mereka kembali menggelar lelang dan mendapatkan BAM Trading Services (Binance.US) sebagai penawar tertinggi.

“Tawaran Binance mencapai US$1,022 miliar. Hal itu dimaksudkan agar kami bisa memaksimalkan nilai pengembalian kepada kreditur dengan lebih cepat,” jelas manajemen Voyager.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa jumlah tawaran Binance terdiri dari nilai pasar wajar dari portofolio mata uang kripto milik Voyager pada tanggal yang ditentukan di masa depan, ditambah dengan imbalan sebesar US$20 juta nilai inkremental.

Sebagai tanda jadi, Binance.US akan melakukan deposit sebesar US$10 juta dan maksimal US$15 juta untuk mengganti pengeluaran Voyager. Kedua perusahaan, baik Binance.US maupun Voyager, memiliki tenggat waktu hingga 18 April 2023 untuk menutup kesepakatan ini.

“Sebelumnya perusahaan akan meminta persetujuan dari Pengadilan Kepailitan pada sidang tanggal 5 Januari 2023 mendatang. Penjualan aset ke Binance.US akan diselesaikan sesuai dengan rencana perlindungan kebangkrutan Bab 11 dan tundur pada suara kreditur,” jelas pihak Voyager.

Sengketa dengan 3AC Tetap Diakui sebagai Aset Pailit

Meski begitu, sengketa aset dengan hendge fund kripto Three Arrows Capital (3AC) yang menyebabkan Voyager bangkrut akan tetap diakui sebagai harta pailit. Sehingga, setiap pemulihan yang dilakukan akan tetap didistribusikan kepada para kreditur.

Untuk dipahami, 3AC merupakan salah satu peminjam terbesar Voyager. Perusahaan memiliki utang sebesar US$654,19 juta dengan suku bunga pinjaman 3% hingga 10%. Utang inilah yang akhirnya mendorong Voyager ke lembah kebangkrutan.

Selain itu, Alameda Research, perusahaan afiliasi FTX yang juga tengah mengajukan kebangkrutan, turut tercatat sebagai peminjam terbesar kedua di Voyager dengan nilai utang mencapai US$376,78 juta.

Secara total, Voyager memiliki dana yang masih nyangkut di luar sebesar US1,12 miliar. Selain 3AC dan Alameda, Genesis Global Capital, Wintermute Trading, Galaxy Digital dan Tai Mo Shan Limited tercatat pula dalam sebagai pihak ketiga yang memiliki utang ke Voyager.

Jutaan Pengguna Voyager Menunggu Kepastian

Belum jelas aset apa yang diakuisisi oleh Binance.US. Meski begitu, lebih dari 3 juta pengguna Voyager masih terus menunggu kepastian tersebut. Saat dikabarkan bahwa FTX akan mengambil alih aset Voyager, pengguna akan mendapatkan kredit akun bersama dengan hak asuh atas mata uang kripto yang didukung FTX.

Saat ini, belum bisa dipastikan bagaimana mekanisme yang akan dijalankan antara Binance.US dan Voyager. Beberapa pihak menyebutkan bahwa saat Binance.US sudah memastikan kesepakatannya dengan melakukan setoran, maka mereka sudah bisa mendapatkan 3,5 juta akun pelanggan Voyager untuk meningkatkan basis penggunanya.

Sebagai catatan, kesepakatan ini mirip dengan yang sebelumnya dilakukan oleh FTX.US. Afiliasi FTX yang ada di AS itu awalnya sepakat untuk mengirimkan US$51 juta ke Voyager sebagai bagian dari pembelian aset Voyager yang ketika itu bernilai US$1,42 miliar.

Ternyata dalam proses lelang tersebut, Binance turut ikut sebagai peserta dan menawar untuk memberikan US$50 juta. Apapun itu, yang jelas pasar meresponnya dengan positif. Pasca pengumuman ini, native token Voyager (VGX) berhasil memanjat naik 24,5% dalam 24 jam terakhir ke level US$0,371560 pada hari Selasa (20/12) pukul 11:00 WIB.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori