Lihat lebih banyak

Mengaku Patuh, WalletConnect Lakukan Pembatasan bagi Pengguna Rusia

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pembatasan penggunaan WalletConnect bagi pengguna asal Rusia dan beberapa wilayah di Ukraina memantik reaksi keras dari komunitas kripto.
  • Menariknya, data Similarweb memperlihatkan bahwa Rusia berada pada posisi ke-3 untuk jumlah pengunjung (visitor) WalletConnect.
  • Langkah tersebut sekaligus memperlihatkan bahwa aplikasi yang seharusnya terdesentralisasi dan bebas dari segala bentuk intervensi, akhirnya harus tunduk dan patuh terhadap aturan yang ditetapkan oleh pemerintah.
  • promo

Intervensi pemerintah terhadap kelangsungan bisnis aset digital memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap independensi pelaku usaha. Aksi terbaru datang dari WalletConnect, salah satu aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang dibangun di jaringan Ethereum. WalletConnect membatasi penggunaannya bagi pengguna asal Rusia dan beberapa wilayah di Ukraina. Hal ini pada akhirnya memantik reaksi keras dari komunitas kripto.

Langkah tersebut sekaligus memperlihatkan bahwa aplikasi yang seharusnya terdesentralisasi dan bebas dari segala bentuk intervensi, akhirnya harus tunduk dan patuh terhadap aturan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Dalam utas X (Twitter), WalletConnect mengaku bahwa pihaknya telah melakukan pembatasan penggunana protokol di dua negara, yaitu Rusia dan Ukraina.

Pembatasan itu merupakan bentuk kepatuhan atas panduan hukum dan ketentuan terbaru dari Office of Foreign Asset Control (OFAC).

“Kami telah membatasi kehadian WalletConnect di Rusia sejak 30 Otober kemarin. Sebagai bagian dari hal itu, kami juga melakukan pembatasan sementara terhadap beberapa alamat IP yang datang dari Ukrina. Hal tersebut akan kembali normal sampai sanksi yang dicabut.”

Khusus untuk Ukraina, salah satu pendiri yang juga menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) WalletConnet, Pedro Gomes, mengatakan bahwa pembatasan sudah dihentikan pada 1 November. Gomes juga menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah membatasi penggunaan platform WalletConnect di negara yang tidak terkena sanksi.

Rusia adalah Salah Satu Visitor Terbanyak Situs WalletConnect

Seorang peneliti kripto, Chris Blec, dalam utas X pribadinya, menyoroti aksi WalletConnect ini.

“Mereka menghukum orang-orang ini karena dosa pemerintahan mereka yang kejam. Ini adalah keadaan Ethereum pada tahun 2023,” tulisnya.

Pengguna lainnya bahkan mengatakan dengan adanya kebijakan tersebut, dia harus kehilangan bisnis. Menurutnya, aksi pemblokiran pengguna berdasarkan kondisi geografis bukanlah bentuk perlindungan, melainkan tanggung jawab yang harus direkayasa ke dalam platform.

Sebagai informasi, WalletConnect adalah perusahaan yang mendapatkan dukungan dari Coinbase Ventures, ConsenSys, Circle Ventures, Polygon, Uniswap Labs Venture, dan beberapa entitas kripto lainnya.

Platform ini padahal memiliki nasabah yang cukup berkontribusi terhadap bisnis di Rusia. Data Similarweb memperlihatkan bahwa Rusia berada pada posisi ke-3 untuk jumlah pengunjung (visitor) WalletConnect, dengan persentase sebesar 6,76%.

Persentase pengunjung situs WalletConnect | Sumber: Similarweb

Adapun negara yang berkontribusi terbanyak atas persentase pengunjung WalletConnect adalah Turki, yakni sebesar 9,43%. Kemudian, Amerika Serikat (AS) menyusul di posisi berikutnya, dengan persentase pengunjung 7,35%.

Sampai dengan akhir tahun lalu, WalletConnect sudah digunakan di lebih dari 157 negara. Platform tersebut juga sudah terintegrasi dengan 210 wallet dan 450 aplikasi untuk bisa mewujudkan interoperabilitas di seluruh blockchain.

OFAC Mulai Sasar Kripto sejak 2018

OFAC sendiri merupakan lembaga khusus yang dibentuk untuk mengelola dan menegakkan program sanksi ekonomi terhadap negara ataupun individu.

Di tahun 2018, OFAC mulai menyasar aset kripto dengan memasukkan istilah mata uang digital, dompet mata uang digital, dan turunannya ke dalam bagian FAQ.

Data dari Chainalysis mencatat bahwa sampai dengan 18 Oktober kemarin, terdapat 14 sanksi terkait kripto yang sudah dijatuhkan oleh OFAC. Beberapa di antaranya adalah kasus perdagangan narkoba yang melibatkan 10 individu, hingga sanksi yang kepada individu asal Rusia. Ketika menjatuhkan sanksinya, OFAC rupanya menyertakan alamat Ethereum sebagai identifikasi.

Selain itu, OFAC turut memberikan sanksi juga bagi beberapa individu dan entitas yang terlibat dalam kelompok teror Al-Qaeda, ISIS, ISIS-Khorasan di Maladewa.

“Sanksi juga dijatuhkan pada pendukung kompleks industri militer Rusia yang menggunakan alamat kripto untuk memfasilitasi penjualan,” tulis Chainalysis.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori