Minggu lalu, harga Arbitrum (ARB) mengalami kenaikan yang signifikan karena para bull beberapa kali mencoba merebut kembali zona US$1,20. Tapi setelah menganalisis data on-chain yang ada, tampaknya sekarang para bear lah yang memegang kendali pasar. Jadi, akankah mereka berhasil menyeret harga ARB turun untuk memvalidasi prediksi harga Arbitrum US$1 ini?
Meskipun Arbitrum memang terlihat mendulang daya tarik yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir ini, tapi sayangnya belum ada peningkatan nilai ekonomi yang sebanding. Apalagi, dengan sekelompok whale terbesar di ekosistem Arbitrum yang sekarang mulai ramai melakukan aksi jual. Lantas, kira-kira sejauh manakah harga ARB akan turun?
Keuntungan Traksi Jaringan Belum Tecermin ke dalam Aktivitas Ekonomi
Meskipun Arbitrum telah mencuri perhatian publik dengan adopsinya yang semakin meningkat serta aktivitas jaringan yang semakin tinggi, namun volume transaksi ARB justru terus menurun.
Grafik di bawah ini menunjukkan bagaimana jumlah Alamat Aktif (7 hari) melonjak sebesar 41% antara tanggal 8 Mei dan 22 Mei.
Namun, Volume Transaksi harian ARB justru mengalami penurunan 92% dari puncaknya sebesar 1,27 miliar menjadi 102,38 juta token ARB yang transaksinya terjadi dalam periode yang sama.
Sebagai informasi, Alamat Aktif (7 hari) mengukur jumlah alamat unik yang berinteraksi dalam suatu jaringan. Sementara itu, Volume Transaksi mengevaluasi tingkat aktivitas transaksi yang terjadi selama periode perdagangan tertentu.
Masalahnya, perbedaan yang negatif antara keduanya bisa diartikan dengan berbagai cara. Pertama, peningkatan jumlah alamat aktif menunjukkan ada lebih banyak individu atau entitas yang berpartisipasi dalam jaringan.
Tapi, turunnya volume transaksi bisa berarti para partisipan baru tidak melakukan transaksi dengan frekuensi atau volume yang sama dengan pengguna lama.
Kedua, pengguna aktif mungkin melakukan kegiatan non-transaksional selain aktivitas pertukaran nilai tradisional. Misalnya, pengguna mungkin saja sedang menguji decentralized application (dApp) baru, swap token, staking, atau berpartisipasi dalam voting tata kelola.
Singkatnya, tampaknya sebagian besar pengguna aktif di Arbitrum saat ini sedang menggunakan fitur-fitur lain di platform tersebut yang tidak melibatkan transfer nilai transaksional secara langsung.
Kalau volume transaksi harian ARB tidak kunjung meningkat, para holder ARB bisa jadi akan menghadapi penurunan harga cukup besar dalam beberapa hari ke depan.
Para Whale Terbesar ARB Sudah Mulai Lakukan Aksi Jual
Sekelompok whale ARB yang paling berpengaruh terpantau sudah mulai menjual aset mereka lagi. Kelompok ini memiliki saldo ARB antara 10 juta hingga 100 juta token.
Setelah dua minggu bertahan stabil, grafik di bawah ini menunjukkan bagaimana mereka sudah menjual lebih dari 130 juta ARB antara tanggal 17 Mei hingga 22 Mei.
Dengan harga pasar saat ini sebesar US$1,12, jadi nilai penjualan mereka sekitar US$145 juta.
Perlu diingat juga, mereka adalah bagian dari kelompok investor institusional besar yang mendapatkan airdrop senilai US$120 juta baru-baru ini.
Tampaknya, mereka sekarang mulai menguangkannya. Dengan pengaruh mereka yang besar terhadap pergerakan harga, kemungkinan ARB akan turun di bawah US$1, jika mereka terus melakukan aksi jual.
Prediksi Harga ARB: Bakal Terjadi Aksi Retracement Lagi di Bawah US$1?
Rasio Nilai Pasar terhadap Nilai yang Terealisasi atau Market Value to Realized Value (MVRV), yang mengevaluasi posisi keuangan para holder ARB saat ini, memberikan indikasi bahwa prediksi harga ARB yang paling mungkin terjadi adalah aksi turun ke level US$1.
Sebagian besar investor yang membeli ARB dalam 30 hari terakhir tercatat sedang berada dalam posisi rugi sekitar 6%. Data historisnya menunjukkan bahwa para holder ARB bisa jadi akan terus menjual aset mereka sampai harganya turun sekitar 8% ke level US$1.
Jika support pada level US$1 tidak terbukti kuat, ARB bisa saja ambrol lebih dalam lagi ke kisaran US$0,90.
Namun, jika ternyata para bull mampu mengambil alih kendali pasar dan ARB sukses merebut kembali level US$1,20, maka prediksi harga bearish ARB ini bisa terbantahkan. Meski begitu, ada kemungkinan para holder ARB juga mulai menjual aset mereka ketika harganya mendekati titik break-even di sekitar US$1,19.
Kendati demikian, jika para bull berhasil menembus level US$1,19, ARB berpotensi melesat naik ke kisaran US$1,30.
Bagaimana pendapat Anda tentang pergerakan para whale dan pengaruhnya terhadap harga Arbitrum (ARB)? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.