Wintermute Asia, cabang dari raksasa market maker kripto Wintermute Group, pada hari Selasa (21/11) mengumumkan bahwa mereka telah berhasil mengeksekusi perdagangan blok opsi pertamanya melalui CME Group.
Blok BTC/USD diperdagangkan antara Wintermute Asia dan TP ICAP, serta diselesaikan oleh ABN AMRO Clearing Bank.
Seiring dengan meningkatkan permintaan institusional akan metode yang aman dan alternatif untuk mendapatkan eksposur terhadap aset digital, Wintermute Asia terus mengembangkan dan memperluas penawaran produk derivatif mereka. Hal itu dilakukan dengan integrasi CME, yang menjadi sebagai tonggak terbaru dalam proses tersebut.
Saat ini, Wintermute Asia menawarkan opsi dalam vanilla Bitcoin (BTC) dan Ether (ETH) serta sejumlah besar altcoin, mulai dari masa berlaku 1 hari hingga 6 bulan.
Dengan lebih banyak produk derivatif dalam peta jalan dan melalui pendekatan yang disesuaikan, Wintermute dapat menyusun hampir semua perdagangan untuk mengatasi berbagai kasus penggunaan, strategi perdagangan, dan kondisi market.
Selain itu, Wintermute Asia menawarkan metode margin hemat modal yang fleksibel, memungkinkan pihak lawan mencapai tujuan hasil perdagangan yang diinginkan.
Akomodasi Kehadiran Institusional di Sektor Aset Digital
Terkait hal ini, CEO Wintermute Group, Evgeny Gaevoy, mengatakan bahwa Wintermute Asia sangat antusias untuk menawarkan serangkaian solusi derivatif over-the-counter (OTC) kepada rekanan mereka yang dapat mengakomodasi semua kebutuhan perdagangan.
“Rangkaian instrumen derivatif kami yang terus berkembang memungkinkan investor melakukan hedging atau lindung nilai dengan mudah, mengelola risiko, dan mendapatkan eksposur sintetis terhadap aset digital yang mendasarinya,” kata CEO Wintermute Group.
Semakin banyak pemimpin institusional yang secara aktif memperluas portofolio mereka dengan memperluas kehadiran di sektor aset digital, menurut Evgeny Gaevoy hal itu membuat Wintermute berada pada posisi yang tepat untuk berperang aktif dalam memfasilitasi aktivitas perdagangan.
“Integrasi kami dengan CME mencerminkan semakin pentingnya exchange yang sudah mapan di market aset digital, dan kami sangat antusias untuk bermitra dengan mereka,” jelas tokoh utama di Wintermute itu.
- Baca Juga: Isi Kekosongan FTX, Market Maker Kripto Wintermute Berniat Luncurkan Financial Derivatives Exchange
Wintermute Dapat Sambutan dari Pemain TradFi
Sementara itu, Sam Newman, selaku Kepala Pialang Aset Digital TP ICAP, menerangkan bahwa, “Di market yang berkembang pesat dan menarik ini, sungguh luar biasa melihat perusahaan-perusahaan native kripto seperti Wintermute mengakses produk dan layanan tradisional. Hal ini memperkuat keyakinan kami bahwa kematangan market ini sedang membangun momentum.”
Sebagai informasi, CME Group adalah bursa derivatif yang populer di dunia keuangan tradisional (TradFi) yang berkantor pusat di Chicago, Amerika Serikat (AS).
Pada pertengahan bulan Agustus lalu, CME Group berkolaborasi dengan perusahaan pengindeks kripto CF Benchmarks menyediakan tarif referensi khusus Asia Pasifik (APAC) untuk BTC dan ETH.
Dalam perkembangan terkait Wintermute, Giovanni Vicioso, selaku Global Head of Cryptocurrency Products di CME Group, mengungkapkan bahwa, “Kami dengan senang hati memberikan Wintermute dan rekanannya akses ke rangkaian benchmark dan opsi cryptocurrency berjangka kami yang sangat likuid dan teregulasi pada BTC dan ETH.”
- Baca Juga: Jadi Crypto Exchange Pendatang Baru, One Trading Dapat Dukungan Bitpanda hingga Wintermute
Co-founder Wintermute Pindah ke Singapura
Sebagai pengingat, tokoh penting Wintermute dan sejumlah karyawannya pada akhir bulan Juli lalu berencana pindah ke Singapura. Hal itu dilakukan seiring industri kripto semakin beralih ke Asia untuk menangkap peluang pertumbuhan.
Wintermute mendirikan kantor di Singapura pada tahun 2021 atau yang kedua setelah di London.
Yoann Turpin, co-founder serta Head of Business Development dan memimpin lengan investasi di Wintermute, mengatakan bahwa dia akan pindah secara resmi dari London, Inggris, ke Singapura dalam beberapa bulan ke depan.
Sekitar 4% dari sekitar 85 karyawan Wintermute juga akan pindah ke Singapura, tempat mereka menjalankan bisnis derivatif.
“Kami jauh lebih fokus pada Asia. Kami mengirimkan sinyal kuat dengan menjadikan saya sebagai co-founder Wintermute di Asia untuk mendorong bisnis ini lebih jauh,” jelasnya.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.