Lihat lebih banyak

Co-founder dan Beberapa Karyawan Market Maker Wintermute Berniat Pindah ke Singapura

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Melihat berkembangnya industri kripto di Asia, Yoann Turpin, co-founder Wintermute, mengatakan akan pindah secara resmi ke Singapura.
  • Sekitar 4% dari sekitar 85 karyawan Wintermute juga akan pindah ke Singapura, tempat mereka menjalankan bisnis derivatif.
  • Industri kripto sendiri mulai beralih ke wilayah Asia usai menghadapi tindakan keras dari regulator Amerika Serikat (AS).
  • promo

Salah satu pendiri dari market maker Wintermute berencana pindah ke Singapura bersama dengan beberapa karyawan mereka. Hal itu dilakukan seiring industri kripto semakin beralih ke Asia untuk menangkap peluang pertumbuhan.

Yoann Turpin, co-founder serta Head of Business Development dan memimpin lengan investasi di Wintermute, mengatakan bahwa dia akan pindah secara resmi dari London, Inggris, ke Singapura dalam beberapa bulan ke depan.

Sekitar 4% dari sekitar 85 karyawan Wintermute juga akan pindah ke Singapura, tempat mereka menjalankan bisnis derivatif.

“Kami jauh lebih fokus pada Asia. Kami mengirimkan sinyal kuat dengan menjadikan saya sebagai co-founder Wintermute di Asia untuk mendorong bisnis ini lebih jauh,” jelasnya di sela-sela konferensi WebX di Tokyo, Jepang, yang berlangsung pada 25 dan 26 Juli kemarin.

Sebagai informasi, Wintermute mendirikan kantor di Singapura pada tahun 2021 atau yang kedua setelah di London.

Yoann Turpin mengatakan bahwa sebagian karyawan mereka juga bisa pindah ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), jika Wintermute memutuskan untuk mendirikan basis kantor lain. Dubai tentu merupakan salah satu yurisdiksi yang berusaha menarik para perusahaan kripto ke wilayahnya.

Industri kripto mulai beralih ke Asia usai menghadapi tindakan keras dari regulator Amerika Serikat (AS), setelah crypto winter yang menghancurkan ekosistem Terra (LUNA) dan runtuhnya kerajaan kripto Sam Bankman-Fried (SBF) pada tahun 2022.

Singapura, Hong Kong, Dubai, dan Jepang, adalah beberapa tempat yang berlomba-lomba merayu para perusahaan kripto, sambil memastikan bahwa peraturan yang ada di wilayah mereka belajar dari crypto winter 2022 dan krisis sebelumnya.

Sekilas tentang Model Bisnis Wintermute

Wintermute sejauh ini memfasilitasi perdagangan kripto over-the-counter (OTC), menyediakan likuiditas untuk centralized exchange (CEX) dan decentralized exchange (DEX), serta telah berinvestasi di lebih dari 85 proyek kripto termasuk decentralized finance (DeFi) hingga infrastruktur blockchain.

Pada tahun 2021 selama momen bull market, Wintermute memiliki volume perdagangan senilai US$1,5 triliun serta menghasilkan pendapatan sektiar US$1,05 miliar dan laba bersih sekitar US$582 juta.

Namun, bisnis mereka juga tidak bisa terhindar dari gejolak market selama tahun 2022, termasuk eksposur dalam krisis di FTX sekitar US$59 juta. Selain itu, Wintermute dilaporkan sempat mengalami peretasan sekitar US$160 juta pada September 2022.

Dalam pernyataan terbarunya, Yoann Turpin mengatakan bahwa Wintermute dapat bertahan dari badai tahun 2022 dan belum berencana mengumpulkan pendanaan dari para investor dalam waktu dekat.

Minat pada Market Kripto Belum Pulih

Adapun aset kripto seperti Bitcoin (BTC) dan Ether (ETH) memang telah cenderung pulih dari dampak krisis pada tahun lalu. Namun,

Volume dan volatilitas perdagangan aset kripto secara keseluruhan tetap mengalami tekanan. Hal ini bisa dinilai sebagai pertanda berkurangnya keterlibatan investor dan trader.

Sebaliknya, permintaan untuk produk derivatif seperti kontrak berjangka (futures) dan kontrak opsi (options) sejauh ini terbukti tahan lama.

Di sisi lain, tindakan keras dari regulator AS terhadap industri kripto telah memengaruhi para market maker. Misalnya, Jane Street Group dan Jump Trading pada 5 Mei lalu dikabarkan mundur dari aktivitas perdagangan aset kripto di Negeri Paman Sam.

Pada hari Selasa (25/7) kemarin, firma penyedia data market kripto Kaiko menunjukkan bahwa kedalaman market (market depth) kripto atau kemampuan market untuk menyangga pesanan yang relatif besar tanpa mempengaruhi harga aset kripto, telah gagal pulih sejak keruntuhan FTX pada November 2022.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori