Lihat lebih banyak

Imbal Hasil Proyek Stablecoin USDe Ethena Sebesar 27% Dipertanyakan

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Komunitas kripto menyoroti tentang imbal hasil (yield) staking dari stablecoin USDe yang baru diluncurkan oleh Ethena Labs.
  • Sebagai informasi, mainnet proyek Ethena resmi meluncur pada hari Senin (19/2). Stablecoin dolar Amerika Serikat (USD) sintetis yang berbasis di jaringan Ethereum ini kini menawarkan persentase imbal hasil tahunan (APY) sebesar 27,6%.
  • Saat ini, Ethena telah mencapai lebih dari US$300 juta dalam total value locked (TVL) dan memiliki lebih dari 4.460 pengguna.
  • promo

Komunitas kripto menyoroti tentang imbal hasil (yield) staking dari stablecoin USDe yang baru diluncurkan oleh Ethena Labs.

Sebagai informasi, mainnet proyek Ethena resmi meluncur pada hari Senin (19/2). Stablecoin dolar Amerika Serikat (USD) sintetis yang berbasis di jaringan Ethereum ini kini menawarkan persentase imbal hasil tahunan (APY) sebesar 27,6%.

Jumlah itu jauh lebih tinggi dibandingkan imbal hasil sekitar 20% yang ditawarkan oleh Anchor Protocol pada decentralized stablecoin TerraUSD (UST) yang akhirna hancur pada Mei 2022. Imbal hasil yang besar pada USDe lantas memicu kekhawatiran yang luas di komunitas kripto.

0xngmi, kontributor penyedia data on-chain DefiLlama, pada hari Selasa (20/2) menyebut kekhawatiran sebenarnya adalah tentang yield inverting atau pembalikan hasil.

“Ketika imbal hasil terbalik, Anda mulai kehilangan uang, dan semakin besar suatu proyek stablecoin, semakin banyak pula uang yang hilang. Namun, saya hanya akan menutup posisi short ketika imbal hasil negatif. Sejumlah proyek sebelumnya mencoba melakukan hal yang sama, tetapi pembukaan atau penutupan posisi mempunyai biaya dan memakan semua imbal hasil.”

0xngmi, kontributor DefiLlama

Meski demikian, 0xngmi menilai Ethena benar-benar berbeda dari Anchor Protocol, yang dia kategorikan sebagai skema Ponzi.

Sementara itu, Anthony Sassano, co-founder EthHub, menerangkan bahwa kekhawatiran para investor seputar imbal hasil Ethena adalah pertanda sehat bagi industri kripto.

“Ini sangat berbeda dari siklus sebelumnya ketika orang-orang yang mempertanyakan sesuatu adalah minoritas, dan hanya diberi tahu bahwa mereka mengatasi agar tidak menghasilkan uang dari skema ponzi seperti Terra/Anchor/UST.”

Anthony Sassano, co-founder EthHub

Dia mengaku sangat senang melihat banyak orang mempertanyakan desain Ethena dan bertanya bagaimana proyek ini dapat menawarkan imbal hasil lebih dari 20% dan menjelajahi semua risiko yang mendasarinya.

Ethena Didukung Investor Papan Atas

Saat ini, Ethena telah mencapai lebih dari US$300 juta dalam total value locked (TVL) dan memiliki lebih dari 4.460 pengguna.

Adapun market cap atau kapitalisasi pasar USDe naik sekitar 23,2% dalam 24 jam terakhir menjadi US$298,21 juta.

Aset kolateral atau jaminan yang mendukung USDe saat ini mencapai lebih dari US$284 juta dalam bentuk stETH, WBETH, mETH, ETH, dan USDT.

Ethena Labs mulai mencuri perhatian pada 16 Februari lalu setelah mengumumkan bahwa mengumpulkan pendanaan sebesar US$14 juta yang dipimpin oleh Dragonfly serta Arthur Hayes yang merupakan pendiri dan mantan CEO crypto exchange BitMEX.

Para investor baru Ethena termasuk Brevan Howard Digital, Franklin Templeton, Galaxy Digital, Hashed, Nic Carter, dan CIV.

Proyek ini juga mendapat dukungan berkelanjutan dari crypto exchange utama seperti Binance Labs, Bybit lewat Mirana Ventures, OKX Ventures, Deribit, Kraken Ventures, dan Gemini.

Selain itu, pelaku market yang canggih juga mendukung likuiditas bagi proyek Ethena. Mereka termasuk Delphi Digital, Nascent, Lightspeed Faction, Wintermute, GSR, Amber, hingga Manifold Trading.

Sebelumnya pada Juli 2023, Ethena telah mengantongi pendanaan US$6,5 juta.

Tak Ingin Bergantung pada Infrastruktur Sistem Perbankan Tradisional

Ethena bertujuan membuat stablecoin yang merupakan solusi native kripto untuk sebuah uang yang tidak bergantung pada infrastruktur sistem perbankan tradisional, melainkan adalah instrumen tabungan dalam mata uang dolar AS yang dapat diakses secara global yang disebut Internet Bond.

USDe diharapkan akan memberikan solusi stablecoin native kripto pertama yang tahan sensor, terukur, dan stabil, untuk uang yang dicapai dengan jaminan Ethereum yang di-staking dengan lindung nilai delta netral di berbagai tempat.

Stabilitas pasak USDe dipastikan melalui penggunaan posisi derivatif lindung nilai delta terhadap jaminan yang dipegang protokol ini, bersama dengan mekanisme arbitrase penerbitan dan penebusan.

Internet Bond ini akan menggabungkan imbal hasil yang diperoleh dari staking Ethereum, serta pendaan dan spread basis dari market derivatif. Hal ini akhirnya menciptakan obligasi native kripto on-chain pertama yang dapat berfungsi sebagai instrumen tabungan dalam mata uang dolar AS untuk pengguna di yurisdiksi yang diizinkan.

Singkatnya, Internet Bond merupakan bagian dari infrastruktur yang memungkinkan ekosistem Ethereum menjadi dolar sintetis berimbal hasil pertama yang berasal dari dunia kripto dan tidak bergantung pada sistem perbankan.

Adapun Ethena lahir dengan mengambil inspirasi dari tulisan Arthur Hayes yang berjudul Dust on Crust pada Maret 2023. Dia menguraikan visinya untuk stablecoin yang berbasis kripto dan berbasis derivatif yang beroperasi secara independen dari sistem perbankan keuangan tradisional (TradFi).

Arthur Hayes menyebut USDe akan segera menjadi penantang yang kredibel bagi Tether, penerbit stablecoin terbesar di dunia. Saat ini, produk Ethena tidak tersedia bagi untuk warga negara AS.

Bagaimana pendapat Anda tentang keresahan komunitas kripto terhadap besaran yield dari stablecoin USDe? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori