Usai mengurai besaran eksposur ke Babel Finance dan Celsius Network mencapai US$53 juta (Rp795,84 miliar), kini Zipmex dikabarkan sedang berusaha mengumpulkan pendanaan mencapai US$50 juta (Rp748,49 miliar) untuk memperbaiki neraca keuangannya.
Adapun crypto exchange yang memiliki operasi di Thailand, Singapura, Indonesia, dan Australia ini mengonfirmasi jumlah penggalangan dana yang mereka targetkan dalam tanggapan email atas pertanyaan dari Bloomberg.
Dalam laporan yang terbit pada hari Senin (25/7), seorang sumber yang mengetahui persoalan ini mengatakan bahwa Zipmex disebut sedang dalam diskusi untuk menjual semua atau sebagian dari dirinya sendiri.
Keputusan ini dilakukan usai dana sebesar US$48 juta (Rp720,76 miliar) yang dipinjamkan Zipmex kepada Babel Finance dan US$5 juta (Rp75,07 miliar) ke Celsius belum bisa dikembalikan. Pasalnya, kedua peminjam tersebut sedang mengalami masalah likuiditas. Saat ini, Celsius telah mengajukan kebangkrutan, sementara Babel telah menunjuk penasihat restrukturisasi.
Negosiasi Telah Berkembang Secara Signifikan
Dalam sebuah cuitan di Twitter pada hari Minggu (24/7), co-founder & CEO Zipmex Thailand, Akalarp Yimwilai, mengatakan bahwa Zipmex telah bernegosiasi dengan banyak investor yang tertarik dan telah membuat kemajuan besar.
“Sampai MOU [Memorandum of Understanding / nota kesepahaman] telah disepakati untuk mengarah pada proses due diligence [uji tuntas] di langkah berikutnya, Zipmex akan terus bernegosiasi dan memberi tahu Anda tentang kemajuannya,” jelas Akalarp Yimwilai.
Kemudian, Zipmex pada hari yang sama juga menguraikan, “Percakapan kami dengan berbagai pihak yang berkepentingan telah berkembang secara signifikan. Salah satu pihak telah menawarkan persyaratan dalam MOU yang mencakup kewajiban kerahasiaan untuk dapat memulai due diligence.”
Regulator Thailand Selidiki Apakah Zipmex Lakukan Pelanggaran Hukum
Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Thailand dilaporkan sedang menyelidiki apakah ada pelanggaran hukum oleh unit Zipmex yang berbasis di Bangkok karena tindakan perusahaan tersebut memengaruhi banyak orang.
SEC Thailand menyerukan kepada para pengguna Zipmex yang terpengaruh untuk mengirimkan informasi tentang bagaimana mereka terkena dampak oleh penangguhan penarikan dana ini.
Terkait hal tersebut, pihak Zipmex menjelaskan bahwa, “Kami telah terlibat dengan SEC dan lembaga pemerintah lainnya untuk menyediakan semua dokumen yang diperlukan.”
CEO Zipmex Thailand juga mengonfirmasi hal ini, “Zipmex terus mengklarifikasi situasi dengan SEC Thailand. Termasuk juga harus mengklarifikasi kejadian yang kami alami dengan organisasi pemerintah lain yang terlibat dalam transparansi.”
Asia Tenggara Tidak Kebal dari Crypto Winter
Sebelumnya, Zipmex pada 20 Juli 2022 tiba-tiba mengejutkan komunitas kripto di seluruh dunia, ketika mengumumkan bahwa mereka menangguhkan sementara fitur penarikan dana untuk fiat dan kripto di platform-nya.
Berdasarkan keterangan dari pihak Zipmex, pemicu penangguhan penarikan dana ini adalah karena kombinasi dari berbagai kondisi di luar kontrol Zipmex, termasuk kondisi market yang bergejolak, rangkaian peristiwa Black Swan di industri, serta masalah keuangan yang diakibatkan oleh rekanan bisnis Zipmex.
Kabar tentang krisis yang dialami Zipmex datang di tengah informasi terbaru bahwa Vauld dilaporkan memiliki utang sebanyak US$362 juta (Rp5,44 triliun) kepada para investor ritel.
Sebagai pengingat, crypto trading & lending platform yang berbasis di Singapura dengan sebagian besar timnya di India ini mencuri perhatian publik ketika sejak 4 Juli lalu menangguhkan semua penarikan (withdrawal), perdagangan (trading), dan penyetoran (deposit) di platform mereka untuk berjuang mencegah kebangkrutan. Sehari berikutnya, Nexo dilaporkan memulai proses dalam upaya yang berpotensi untuk mengakuisisi Vauld.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.