Lihat lebih banyak

Laporan PeckShield: 86% NFT Curian Dijual di Marketplace Blur

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • PeckShield melaporkan bahwa berdasarkan data per bulan Juni kemarin, sebanyak 86% NFT hasil curian dijual pertama kali di marketplace Blur.
  • Laporan itu mengungkapkan bahwa periode Februari dan Maret menjadi masa terburuk dalam kejahatan NFT di tahun ini.
  • Meningkatnya angka pencurian NFT terjadi di saat pasar perdagangan aset digital mulai kembali bullish.
  • promo

Pada Juni lalu, laporan dari perusahaan analitik blockchain PeckShield mengungkapkan sebanyak US$2,27 juta dalam bentuk non-fungible token (NFT) berhasil dicuri oknum tidak bertanggung jawab. Meski begitu, jumlah tersebut susut 23% dibanding angka pencurian di bulan sebelumnya sejak Januari tahun ini. Menariknya, sekitar 86% NFT curian tersebut dijual pertama kali di marketplace NFT Blur.

Jika dilihat secara keseluruhan, sejak awal tahun ini sampai dengan tengah tahun kemarin, kerugian akibat pencurian NFT mencapai US$39,95 juta. Periode Februari dan Maret menjadi masa terburuk dalam kejahatan NFT, dalam mana masing-masing periode mencatatkan kerugian sebesar US$16,2 juta dan US$10,9 juta.

Pelaku kejahatan juga bertindak cepat untuk mengamankan barang curiannya. Mereka memilih dua marketplace NFT terbesar untuk mencairkan keuntungan tidak sahnya. Kedua marketplace yang disebut menjadi langganan utama para pelaku kejahatan. itu adalah Blur dan OpenSea.

“Dalam rentang waktu 160 menit, setengah dari NFT yang dicuri dijual di Blur, persentasenya mencapai 86%, kemudian 13,76% tersisa dijual di OpenSea,” jelas PeckShield.

Di samping itu, beberapa marketplace NFT lainnya, seperti X2Y2 dan LooksRare, juga menjadi rujukan para pencuri untuk melego barang “dagangannya” di bulan Januari dan Februari lalu.

OpenSea Sudah Larang Jual Beli NFT Curian

OpenSea sebenarnya sudah merilis kebijakan anti pencurian pada Agustus tahun lalu. Hal itu dilakukan agar bisa membangun ekosistem aset digital yang sehat dan tidak merugikan pihak lain.

Dalam peluncurannya, OpenSea turut melibatkan peran dari pihak kepolisian untuk bisa mengonfirmasi adanya laporan pencurian NFT. Setiap ada laporan pencurian NFT tertentu, maka NFT tersebut akan langsung dinonaktifkan dari perdagangan OpenSea.

Sebelumnya, perusahaan juga sudah melakukan pembaruan terkait fitur verifikasi dan pencegahan pembajakan NFT. Setiap karya NFT yang autentik mendapatkan lencana biru pada akunnya. Lalu, akun mana pun dengan volume koleksi lebih dari 75 ETH juga bisa mengajukan verifikasi akun untuk mencegah terjadinya pembajakan.

Sementara itu, Blur sendiri sudah menjadi idola bagi para pelaku kejahatan sejak Maret kemarin. Data menyebutkan bahwa sekitar 74,9% NFT curian pertama kali berhasil terjual di Blur dan 19,5% menggunakan OpenSea.

Hal tersebut menunjukkan bahwa popularitas Blur yang tengah melonjak dimanfaatkan penuh oleh pelaku kejahatan untuk membuang “muatannya” secara cepat.

Peckshield menyebutkan sejak Maret hingga Juni kemarin, penggunaan Blur sebagai platform untuk menjual NFT curian mendominasi jajaran platform lainnya.

Penjualan NFT Sedang Moncer

Pencurian NFT terjadi di saat pasar aset digital mulai kembali bullish. Data DappRadar mengungkapkan pada kuartal pertama tahun ini, volume perdagangan NFT melesat 137,04% menjadi US$4,7 miliar. Angka tersebut merupakan capaian tertinggi sejak kuartal 2 tahun lalu.

Meski begitu, kegembiraan sedikit berkurang, karena pada Maret volume perdagangan bulanan amblas 15,65% menjadi US$1,7 miliar, dengan volume penjualan bulanan susut 4,63% ke level US$2,7 juta.

Periode ini juga menjadi masa emas bagi Blur. Pada masa ini, untuk pertama kalinya OpenSea tidak lagi mendominasi pasar NFT karena 70,5% di antaranya berhasil dikuasai oleh Blur. Marketplace NFT tersebut mencatatkan volume perdagangan sebesar US$2,7 miliar, naik 783,89% dari kuartal 4 2022, dan langsung mendominasi pasar.

Airdrop token BLUR menjadi pemantik bagi para pedagang profesional untuk datang dan menggunakan platform tersebut,” jelas DappRadar.

Sedangkan, OpenSea mencatatkan volume perdagangan sebesar US$1,4 miliar, Walaupun sudah meningkat 68,41% secara kuartalan, tetapi pada Maret pangsa pasar perusahaan hanya mencapai 22% dan menjadi pangsa pasar terkecil sejak Februari 2021 silam.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori