Bitcoin btc
$ usd

Daftar 5 Marketplace NFT Indonesia untuk Transaksi Aset Digital

7 mins
3 Januari 2023, 00:01 WIB
Diperbarui oleh Hanum Dewi
3 Januari 2023, 00:05 WIB

Aset digital berbentuk non-fungible token atau NFT semakin populer di Indonesia. Tidak hanya karena Ghozali Everyday yang sukses menjual karyanya senilai miliar rupiah, tetapi juga artis seperti Syahrini yang menjadikan NFT sebagai kunci ke metaverse bagi para penggemarnya. Lantas, marketplace NFT Indonesia pun mulai bermunculan, yang tidak kalah dengan situs NFT internasional.

Fungsi marketplace NFT Indonesia sebenarnya mirip dengan platform jual-beli e-commerce yang sudah lebih dahulu populer di negeri ini. Namun, NFT marketplace bisa melakukan transaksi aset digital dengan teknologi blockchain. Tidak hanya berguna bagi pembeli atau kolektor, platform ini sangat membantu para kreator atau pembuat NFT dalam memasarkan hasil karya mereka.

Nah, artikel ini akan membahas daftar 5 marketplace NFT di Indonesia yang terkenal.

Pengertian NFT

NFT adalah satu aset digital yang unik sebagai bukti kepemilikan suatu barang di dunia nyata, seperti lukisan, foto, musik dan multimedia. NFT menggunakan teknologi yang sama seperti cryptocurrency, yaitu teknologi blockchain. Namun, NFT berbeda dengan cryptocurrency karena sesuai dengan kepanjangan dari NFT adalah non-fungible token, yang berarti tidak dapat ditukarkan.

NFT menjadi solusi bagi masalah para seniman atau creator yang karyanya rentan terhadap pembajakan atau duplikasi. Sebab, teknologi blockchain dalam menyelesaikan masalah itu dengan menghadirkan enkripsi unit di masing-masing salinan NFT unik.

Selanjutnya, seniman bisa langsung menjual hasil karya mereka langsung kepada pembeli. Para kreator seni dapat langsung memiliki keuntungan dan royalti dari karya mereka.

Di lain sisi, masyarakat luas kini bisa dengan mudah mengakses karya seni digital. Bahkan, orang bisa menjadi kolektor NFT dan menjadikannya sebuah investasi untuk mendapat keuntungan di masa depan.

Cara Kerja Marketplace NFT

NFT marketplace adalah platform tempat menampilkan dan memperdagangkan NFT. Seperti halnya pasar, situs NFT menyediakan tempat untuk menjual dan membeli aset digital ini.

Marketplace NFT di Indonesia memungkinkan kolektor digital melakukan jual beli dan membuat token NFT mereka sendiri. Ini untuk merepresentasikan kepemilikan atas aset atau benda unik, baik yang berwujud fisik atau tidak berwujud (digital).

Apa itu Minting NFT?

Minting NFT adalah proses pembuatan dan pencetakan aset digital tersebut. Seperti halnya dalam pembuatan cryptocurrency, minting NFT artinya proses mengubah karya seni digital dan menambahkannya ke dalam blockchain.

Ketika membuat sebuah NFT, aset digital ini tidak terlepas dari sebuah token. Intinya, dengan minting NFT, kamu membuat sebuah catatan keaslian, bukti kepemilikan yang tidak mungkin menjadikannya palsu. Sebab, aset digital ini sudah tercatat dalam basis data publik, yaitu blockchain.

Daftar Marketplace NFT Indonesia

Dengan semakin berkembangnya industri aset digital di Indonesia, marketplace NFT juga makin populer. Berikut daftar marketplace NFT di Indonesia yang paling populer untuk jual beli aset digital.

1. TokoMall

Tokomall adalah marketplace non-fungible token (NFT) yang merupakan bagian dalam ekosistem blockchain milik Tokocrypto. Sementara, Tokocrypto adalah salah satu crypto exchange terbesar asal Indonesia yang terafiliasi dengan Binance.

TokoMall bertujuan menjadi jembatan antara dunia nyata dan digital. NFT marketplace ini ingin berperan mendukung para seniman, artis, kreator dan merek lokal untuk menduniakan karya mereka dengan NFT.

TokoMall adalah pengembangan utilitas Toko Token (TKO) yang dibentuk di atas jaringan Binance Smart Chain (BSC). Nantinya, TokoMall akan bisa merealisasikan NFT untuk menebus barang fisik melalui mitra eksklusifnya.

Transaksi dalam platform ini menggunakan TKO. Bagi creator yang menjual NFT melalui platform TokoMall, akan ada biaya admin sebesar 3%. Selain itu, ada gas fee yang bergantung pada kepadatan jaringan.

Sebagai gambaran, TokoMall menggunakan Binance Smart Chain dengan token Binance Coin (BNB). Di platform Binance, minting fee sebesar 0,005 BNB atau sekitar Rp19.000.

2. Enevti

Menurut klaimnya, Enevti adalah sebuah platform media sosial NFT yang terdesentralisasi. Tujuannya adalah membantu para penggemar atau kolektor mendapatkan hubungan yang otentik dengan creator atau influencer favorit mereka. Fitur utama dalam Enevti adalah redeemable NFT.

Marketplace NFT satu ini memungkinkan pengguna untuk melakukan redeem NFT yang lebih berharga dengan memberikan fungsi utilitas eksklusif untuk pemegangnya. Bahkan, dengan menggunakan smart asset implementation, creator bisa mendesain spesifikasi NFT yang menarik. Seperti contohnya, pemegang NFT dapat melakukan video call eksklusif, mendapatkan hadiah eksklusif hingga mendapatkan layanan eksklusif dari kreator NFT.

Di samping itu, ada fitur CreaFi yaitu kombinasi dari Decentralized Finance (DeFi) plus NFT dan Creator Economy. CreaFi memberikan insentif antara hubungan fans dan creator ke level selanjutnya.

Terakhir, dengan self-sustaining governance, creator dapat membuat sebuah decentralized autonomous organization (DAO). Di sini, para penggemar dapat menyuarakan aspirasi mereka dengan proposal bergantung pada kekuatan staking mereka. Struktur ini memastikan ekosistem selalu mencerminkan sentimen komunitas dan mendorong ekonomi yang lebih wajar.

Figur yang memimpin Enevti adalah Aldo Suhartono Putra sebagai CEO Enevti dan Bayu Wahyuadi sebagai COO Enevti.

3. Baliola

Seperti namanya, Baliola berfokus utama pada hasil karya seniman Bali. Tujuan utama pembentukan marketplace ini adalah ingin mendukung dan memberikan dampak bagi para seniman. Marketplace NFT ini menggunakan cryptocurrency Kepeng (KPG) untuk memperjualbelikan NFT dalam platformnya.

Baliola merupakan salah satu pencetus cara untuk menghargai karya-karya seniman dengan mewadahi seni dan mengapresiasinya melalui NFT. Platform ini mendapatkan eksposur berupa inkubasi dari pemerintah melalui Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Denpasar.

Marketplace NFT ini memiliki mekanisme validasi dan verifikasi sebelum dapat mengalami proses minting. Dalam prosesnya, sang creator pembuat karya harus membuktikan dirinya seniman dan dialah yang memiliki karya NFT tersebut. Setelah itu, baru karya seni tersebut diverifikasi. Mereka menyebut mekanisme ini sebagai deklarasi karya.

Tidak semua seniman yang terlibat dalam Baliola ingin menjual karya mereka. Terkadang ada para seniman yang hanya ingin memamerkan dalam bentuk showcase karya mereka lalu membentuknya jadi NFT. Namun, ada juga yang menjual karya fisiknya sekaligus NFT sebagai aset digitalnya.

Mengenal Baliola: Marketplace NFT asal Bali yang Ingin Memberi Impact bagi Seniman
Baliola Marketplace NFT asal Bali yang Ingin Memberi Impact bagi Seniman

Marketplace NFT pertama dari Pulau Dewata ini adalah buah karya dari I Gede Putu Rahman Desyanta atau Anta, sebagai co-founder dan CEO Baliola. Pendirian Baliola merupakan upaya bersama timnya dalam meliterasi masyarakat Bali dari berbagai kalangan, mengenai teknologi web3, blockchain, kripto, hingga NFT.

4. Paras

Pengembang pendiri Paras.id adalah Rahmat Alariqi dan Afiq Shofy Ramadhan. Seluruh platform NFT ini merupakan hasil karya tim pengembang asal Indonesia. Mereka membangun marketplace ini melalui teknologi blockchain yang menawarkan kepemilikan sejati dan kelangkaan digital.

NFT marketplace asal Indonesia ini menawarkan platform yang berbeda seperti yang ada di luar. Kebanyakan marketplace, terutama yang ada di jaringan Ethereum, memungkinkan pengguna untuk mengunggah apa saja. Meskipun terus bergulir dengan berbagai bentuk dan format, marketplace biasanya hanya menawarkan karya yang sederhana, mudah dibuat, komunitasnya tidak kuat, dan tidak terkurasi.

Namun, Paras yang berdiri di atas blockchain NEAR, menawarkan NFT yang sudah terkurasi kepada komunitas pecinta seni. Layaknya galeri seni, Paras hanya menampilkan karya yang sudah terkurasi dan terseleksi. Hal ini untuk memastikan kualitas seni yang konsisten dan mendukung para kreator.

Marketplace NFT satu ini menggunakan cryptocurrency NEAR untuk media tukar antara kolektor dan pencipta atau seniman untuk mendukung transaksi lintas batas. Di samping itu, ada token $PARAS yang dapat menjadi sumber penghasilan pasif melalui staking Paras.

5. Kolektibel

Marketplace yang dirintis oleh Pungkas Riandika ini menawarkan NFT yang sesuai dengan kebiasaan orang Indonesia. Kolektibel berdiri di atas jaringan public blockchain Vexanium untuk pencatatan kepemilikan NFT. Vexanium sendiri adalah satu-satunya public blockchain asal Indonesia dengan entitas legal berbentuk yayasan. Yayasan Vexanium Teknologi Nusantara adalah besutan dari Danny Baskara.

Kelebihan menggunakan Vexanium bagi Kolektibel adalah akses yang lebih mudah karena sepenuhnya legal dan berbasis di Indonesia. Selain itu, proses minting dalam Vexanium terbilang ekonomi dan cepat karena adopsinya secara global belum masif.

Cara kerja NFT Kolektibel yang terbilang cocok bagi orang Indonesia adalah penggunaan sistem pembayaran dengan Rupiah. Sehingga, calon kolektor NFT tidak perlu khawatir dengan fluktuasi harga kripto secara global.

Dari segi ketersediaan NFT, Kolektibel menerapkan konten terkurasi berasal dari pemilik IP secara resmi dan memiliki reputasi yang baik. Jadi tidak semua orang bisa menjadi kreator yang bebas menaruh hasil karyanya di platform. Sebelum masuk proses minting, pemilik IP akan menyerahkan berbagai asetnya yang terdiri atas memoribilia, kaleidoskop, dan lainnya kepada Kolektibel. Selanjutnya, aset tersebut dikemas ulang dengan narasi yang lebih menarik agar dapat dikoleksi oleh para kolektor.

Tidak hanya membeli dan menjual, pengguna bisa mengoleksi NFT di platform marketplace ini. Kolektor bisa mendapatkan pengalaman lebih dengan adanya tantangan berupa Kolektor Challenge. Dalam tantangan ini, kolektor yang berhasil mengoleksi daftar NFT tertentu bisa meraih kesempatan untuk memenangkan reward. Contohnya berupa merchandise, NFT gratis, atau mengakses utility seperti meet and greet dengan creator atau penerbit NFT.

Cara Beli NFT untuk Kolektor

  • Memiliki crypto wallet untuk penyimpanan cryptocurrency. Kamu perlu mata uang kripto dan crypto wallet adalah tempat untuk menyimpannya. Contoh dompet kripto yang populer adalah MetaMask.
  • Daftar akun di marketplace. Secara umum, untuk membeli atau menjual aset digital kamu perlu mendaftar atau membuat akun di salah satu marketplace NFT.
  • Pilih NFT. Kamu bisa memilih aset digital yang kamu sukai. Namun, jangan lupa selalu lakukan riset (DYOR) untuk memastikan project yang kamu incar tersebut bermanfaat dan punya nilai jual di masa depan.
  • Pahami sistem harga. Mayoritas NFT marketplace menyediakan dua sistem harga, yakni sistem harga pas (fixed price) dan sistem harga lelang.

Cara Minting dan Jual NFT bagi Creator

  • Memiliki aset digital. Pertama-tama, sebagai kreator kamu tentu harus memiliki aset digital atau NFT untuk penawaran.
  • Unggah atau minting ke marketplace NFT. Dalam proses minting ini, ada biaya berupa gas fee yang perlu kamu bayarkan. Gas fee nilainya bisa berubah tergantung dari banyaknya orang yang menggunakan jaringan blockchain.
  • Konfirmasi biaya. Selain gas fee, ada juga biaya layanan dan admin dari marketplace NFT. Biaya ini biasanya berlaku untuk penjualan yang menggunakan sistem pelelangan.

Kesimpulan

Marketplace NFT Indonesia menawarkan berbagai fitur yang ramah bagi pengguna lokal. Tidak hanya itu, platform NFT mendukung komunitas yang terdiri dari pembuat karya atau seniman dan pembeli atau kolektor. Marketplace lokal ini bisa menjadi solusi bagi permasalahan seniman yang karyanya rentan mengalami pembajakan. Kamu dapat memilih dari daftar marketplace NFT tersebut yang paling cocok dan sesuai untuk mengoleksi atau menawarkan aset digital.

Pertanyaan yang sering ditanyakan

Bagaimana cara beli NFT?

Pembeli atau kolektor perlu memiliki crypto wallet atau dompet kripto seperti MetaMask. Lalu, melakukan pendaftaran atau buka akun di marketplace NFT. Selanjutnya, pilih aset digital yang ingin dibeli.

Beli NFT di aplikasi apa?

Tersedia berbagai platform dalam daftar marketplace NFT di Indonesia yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan. Contoh marketplace NFT Indonesia adalah Enevti, Baliola, Paras, TokoMall dan Kolektibel.

Berapa fee untuk minting NFT?

Terdapat gas fee yang bergantung pada padatnya jaringan. Sebagai contoh, di TokoMall menggunakan Binance Smart Chain dengan token Binance Coin (BNB). Di platform Binance, minting fee sebesar 0,005 BNB atau sekitar Rp19.000.

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.

Disponsori
Disponsori