Bitcoin Tetap Jadi Aset Safe Haven bagi 67% Milenial di Tahun 2023, Ini Alasannya

4 mins
Oleh Shubham Pandey
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Generasi milenial cenderung lebih suka mengambil risiko dalam hal investasi.
  • Beberapa faktor telah memicu munculnya Bitcoin sebagai aset safe haven di kalangan investor milenial.
  • Tapi, apa saja tantangan yang akan dihadapi ketika menggolongkan Bitcoin sebagai aset safe haven?
  • promo

Bitcoin (BTC) terbukti masih menjadi aset safe haven di mata kalangan investor milenial untuk menginvestasikan uang mereka. Menariknya lagi, kondisi ini tidak kunjung berubah selama beberapa tahun terakhir terlepas dari terjadinya penurunan di pasar. Tapi, sebenarnya kenapa bisa begitu?

Bitcoin, yang merupakan aset kripto terbesar kini kembali menyabet status sebagai hedge terhadap inflasi dan juga sebagai alat penyimpan nilai. Menyadari fenomena di mana bank sentral di seluruh dunia terus-menerus mencetak uang demi menstimulasi kondisi ekonomi mereka, semakin banyak investor dari kelompok usia yang berbeda takut akan ancaman devaluasi mata uang fiat. Akibatnya, pasokan tetap Bitcoin sebesar 21 juta koin serta sifatnya yang terdesentralisasi pun menjadikannya alternatif yang lebih menarik ketimbang mata uang tradisional.

Di sisi lain, pandemi COVID-19 ternyata juga berkontribusi dalam peningkatan minat publik terhadap Bitcoin. Di tengah gejolak pasar saham dan terpuruknya ekonomi global, kalangan investor memilih untuk beralih ke Bitcoin dan menjadikannya sebagai investasi safe haven.

Tumbuhnya Afeksi terhadap Kripto

Nilai Bitcoin tercatat telah mengalami fluktuasi harga yang liar. Buktinya, harganya sempat mencapai angka lebih dari US$60.000 pada tahun 2021 silam, sampai akhirnya kembali diperdagangkan sekitar US$22.000 pada saat publikasi. Namun, terlepas dari kekhawatiran terkait penipuan dan scam, kalangan investor, terutama generasi milenial, bersedia mengambil risiko dan memandang Bitcoin sebagai opsi investasi yang layak. Sampai saatnya pasar kripto tumbuh dan matang, akan semakin banyak peminat yang ikut terjun untuk berinvestasi di Bitcoin.

Menurut laporan BanklessTimes.com, kaum milenial cenderung lebih gemar untuk mengambil risiko dalam hal investasi. Bahkan, 67% responden yang merupakan generasi milenial ternyata memandang Bitcoin sebagai aset investasi safe haven.

67% generasi milenial anggap Bitcoin (BTC) sebagai aset safe haven
Anggapan berbagai generasi tentang Bitcoin (BTC) sebagai aset safe haven | Sumber: Bankless Times

Sebagian besar investor milenial yang berpartisipasi dalam survei percaya bahwa bitcoin akan menjadi arus utama dalam beberapa tahun mendatang. Mereka juga memandangnya sebagai alat moneter yang lebih baik ketimbang dolar, euro, atau mata uang fiat lainnya.

“Milenial menganggap BTC sebagai safe haven karena sistemnya yang terdesentralisasi dan keamanan yang ditingkatkan. [Hal] ini memberi mereka kesempatan untuk mendiversifikasi investasi mereka, [langkah] yang penting di tengah ketidakpastian ekonomi.”

Misalnya saja, pada tahun 2021 lalu, hampir 50% generasi milenial yang berusia antara 25 dan 40 tahun merasa nyaman dengan investasi kripto. Tahun lalu juga, muncul narasi yang serupa ketika kelompok tersebut lebih memilih aset kripto dan Bitcoin dalam perencanaan pensiun mereka.

Nah, fakta ini bertentangan dengan kepercayaan kebanyakan orang, khususnya GenX dan Baby Boomers yang cenderung lebih skeptis soal Bitcoin serta potensinya untuk sukses.

Memahami Alasan di balik Afeksi yang Bitcoin Terima

Sebagai informasi, generasi milenial juga dikenal sebagai Generasi Y. Generasi ini adalah mereka yang lahir antara tahun 1981 dan 1996. Kelompok ini dianggap sebagai generasi pertama yang tumbuh berdampingan dengan teknologi dan terkenal dengan kemahiran teknologi (tech savvy) serta kemauannya untuk merangkul teknologi baru. Sehingga, hal ini juga menjadi salah satu alasan mengapa banyak dari mereka yang menunjukkan minatnya pada kripto.

Seperti yang kita ketahui, aset kripto telah berhasil meraih puncak popularitasnya dalam beberapa tahun terakhir, dan milenial adalah salah satu kelompok demografis yang mendorong tren ini. Bagi banyak generasi milenial, daya tarik kripto berakar pada konsep desentralisasi dan fakta bahwa kelas aset tersebut beroperasi di luar sistem perbankan tradisional. Alhasil, hal ini dapat menjadikannya sebagai pilihan investasi yang menarik bagi siapa pun yang ingin mendiversifikasi portofolio mereka ataupun ingin menaklukkan masa depan keuangan mereka.

Selain itu, faktor lain yang berkontribusi terhadap kecintaan generasi milenial terhadap aset kripto adalah ketidakpercayaan mereka terhadap lembaga keuangan tradisional. Banyak dari kalangan milenial yang akhirnya didewasakan oleh krisis ekonomi 2008, yang juga berpengaruh pada pandangan mereka tentang sistem keuangan. Kala itu, mereka menyaksikan secara langsung bagaimana sistem perbankan bisa gagal dan akhirnya mereka pun mencari opsi alternatif.

How has the financial crisis affected millennials' wages since the financial crisis Souce: BBC
Bagaimana krisis keuangan memengaruhi tingkat upah generasi milenial sejak krisis keuangan | Sumber: BBC

Generasi Milenial Dukung Bitcoin, tapi buat Apa?

Lantas, apakah generasi investor ini masih memegang pandangan ini? Untuk menjawabnya, BeInCrypto telah menghubungi beberapa generasi milenial yang berbeda di Reddit (r/Bitcoin). Berikut adalah beberapa komentar dari mereka:

Mayoritas (lima dari delapan kandidat anonim yang disurvei) masih memberikan kepercayaan dan dukungannya pada Bitcoin. Salah satu Redditor mengungkapkan:

“Tidak ada [satu pun] bankir yang dapat merendahkan [nilai] Bitcoin melalui ‘pencetakan uang.’ Tidak ada yang dapat merampas Bitcoin asalkan Anda telah mengamankan kunci pribadi (seed phrase) dengan benar. Kita tidak perlu izin dari pemerintah atau perusahaan mana pun untuk membelanjakan Bitcoin. Jadi, Bitcoin adalah [aset] safe haven, bentuk uang yang unggul.”

Namun, penting juga untuk dicatat bahwa pasar kripto dapat sangat volatil. Tentunya, berinvestasi dalam aset kripto memiliki risiko tersendiri. Seperti halnya investasi lain, penting untuk senantiasa melakukan riset dan memahami potensi risiko sebelum berinvestasi, contohnya seperti peluang runtuhnya platform kripto terkait.

Jadi kesimpulannya, generasi milenial telah menunjukkan minat yang kuat terhadap aset kripto berkat predikat tech savvy yang melekat pada diri mereka. Selain itu, kalangan ini juga terbilang ambisius mengenai konsep desentralisasi dan kendali atas keuangan mereka. Lalu, yang terakhir adalah faktor ketidakpercayaan terhadap lembaga keuangan tradisional.

Walau begitu, seperti halnya jenis investasi apa pun, sangat penting bagi kita untuk berinteraksi dengan aset kripto secara hati-hati dan tetap memahami potensi risikonya. Terlebih lagi, sampai saat ini regulator masih terus berusaha untuk mengekang lembaga-lembaga yang terdesentralisasi semacam itu. Tujuan utamanya adalah untuk mengatur regulasi dan juga mengendalikan perusahaan-perusahaan tersebut.

Bagaimana pendapat Anda tentang anggapan para investor milenial terhadap Bitcoin (BTC) sebagai aset investasi safe haven? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Juli 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Juli 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Juli 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori