Perjalanan Bitcoin saat ini nampaknya mencerminkan masa lalunya, menampilkan pola pertumbuhan dan ketahanan yang mencolok. Para ahli di industri ini mengamati adanya replikasi dari bull run historis. Terlebih, fenomena ini juga menunjukkan adanya lintasan bullish ke atas yang berkelanjutan untuk BTC.
Kala pasar mengantisipasi pengenalan ETF Bitcoin spot, ini merupakan momen penting, yang berpotensi membentuk kembali strategi investasi dan meningkatkan kedudukan Bitcoin dalam sistem keuangan. Skenario ini merupakan perpaduan dari tren historis, perkembangan regulasi, dan dinamika pasar, yang semuanya mengarah pada periode bullish yang berkelanjutan untuk Bitcoin.
Dua Tahun Tren Naik yang Dipicu oleh ETF Bitcoin Spot
Pergerakan harga Bitcoin nampaknya berjalan paralel dengan siklus pasar sebelumnya. Menurut Head of News BeInCrypto, Ali Martinez, BTC kemungkinan tengah meniru fase bull run yang terjadi antara tahun 2015 dan 2018, serta yang terjadi dari tahun 2018 hingga 2022.
Dengan menganalisis durasi dan keuntungan dari siklus-siklus bullish di masa lalu, Martinez memperkirakan puncak selanjutnya akan terjadi sekitar Oktober 2025. Sebagai contoh, bull run 2015 hingga 2018 membuat Bitcoin melonjak naik dari di bawah US$200 menjadi US$20.000. Sementara itu, siklus bull run 2018 hingga 2022 sukses mendongkrak harga BTC naik dari kisaran US$3.100 menjadi US$69.000.
“Sejarah Bitcoin mungkin akan terulang kembali… Artinya, BTC masih memiliki 700 hari momentum bullish ke depannya.”
Ali Martinez, Head of News BeInCrypto
Di samping itu, potensi persetujuan untuk ETF (exchange-traded fund) Bitcoin spot juga bisa menjadi salah satu katalis utama di balik bull market berikutnya. Namun, Dan Morehead, selaku Managing Partner di Pantera Capital, percaya bahwa mantra Wall Street yang berbunyi, “Beli rumornya, jual beritanya,” mungkin mengisyaratkan kelelahan investor ketika berita itu muncul.
Pola ini terlihat jelas dalam pengumuman regulasi besar, seperti peluncuran CME Bitcoin Futures dan pencatatan publik Coinbase, yang menandai dimulainya bear market yang signifikan sesaat setelah peristiwa tersebut.
“Pasar memang mengalami reli – 2.448% – hingga hari di mana [CME Bitcoin Futures] terdaftar. Itu adalah puncaknya. Bear market -84% dimulai pada hari itu. Pasar mengulangi siklus yang sama persis menjelang listing publik Coinbase… Pasar Bitcoin naik 848% hingga hari listing dilakukan. Bitcoin mencapai puncaknya di US$64.863 pada hari itu dan bear market sebesar -76% dimulai.”
Dan Morehead, Managing Partner Pantera Capital
Meski begitu, ETF diantisipasi akan merevolusi akses terhadap Bitcoin. Cara memperoleh Bitcoin telah berevolusi dari masa-masa awal “Bitcoin faucets” hingga perdagangan di platform seperti Kraken dan Coinbase. Namun, banyak crypto exchange saat ini yang berada di luar negeri dan tidak transparan, sehingga menghalangi partisipasi institusional.
Berbeda dengan pasar futures yang memiliki dampak terbatas, ETF Bitcoin diharapkan dapat membuka kelompok investor baru yang signifikan.
“Meskipun memulai prediksi dengan ‘Kali ini berbeda…’ biasanya bukan cara yang baik untuk memulai, saya percaya di sini… Kehadiran ETF adalah langkah yang sangat penting untuk menjadi sebuah kelas aset. Begitu ETF hadir, jika Anda tidak memiliki eksposur, Anda secara efektif [berada dalam posisi] short,” tambah Morehead.
Prediksi Harga BTC untuk Puncak Siklus Berikutnya
ETF Bitcoin spot BlackRock, khususnya, diyakini sebagai game-changer. Para analis mengaitkannya dengan peluncuran ETF emas pada awal tahun 2000-an.
Sama seperti ETF emas yang membawa investor baru dan melegitimasi emas sebagai investasi, ETF Bitcoin diprediksi akan mengubah fungsi permintaan BTC dan semakin memvalidasinya sebagai kelas aset.
“Ada yang mengatakan ETF Bitcoin akan mencuri permintaan dari outlet ritel tradisional. Menurut saya tidak demikian. Pertimbangkanlah permintaan untuk emas batangan/koin sebelum dan sesudah hadirnya ETF emas. [Pada] 2003, [permintaannya adalah] 293 ton. [Pada] 2022, [permintaan melampaui] 1.107 ton. ETF telah melegitimasi emas sebagai investasi dan [menyebabkan] lonjakan permintaan emas fisik.”
Matt Hougan, CIO Bitwise
Sifat siklikal yang melekat pada Bitcoin, yang didorong oleh aturan pasokan dan distribusinya yang transparan, mendukung pandangan bullish ini. Satoshi Nakamoto merancang Bitcoin untuk memiliki siklus empat tahunan yang dapat diprediksi, dan hal ini berdampak pada pergerakan harganya.
Morehead setuju dengan prediksi Martinez. Dia menekankan bahwa jika tren masa lalu berlanjut, reli Bitcoin saat ini mungkin akan terus berlanjut hingga Oktober atau November 2025.
Sementara itu, lingkungan ekonomi dan regulasi yang lebih luas juga turut berperan. Kemenangan hukum Ripple baru-baru ini dan proses hukum yang cepat untuk Sam Bankman-Fried dan Binance mencerminkan kejelasan dan kematangan regulasi yang semakin meningkat dalam sektor kripto.
Kombinasi dari pola historis, persetujuan ETF Bitcoin yang akan datang, dan lingkungan regulasi yang lebih luas memberikan indikasi kuat bahwa Bitcoin mungkin memang akan mempertahankan momentum bullish selama 700 hari ke depan. Selain itu, hal ini juga berpotensi memperkuat posisinya dalam sistem keuangan global.
Bagaimana pendapat Anda tentang potensi momentum bullish Bitcoin (BTC) yang masih akan berlanjut hingga 700 hari ke depan? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.