Trusted

Ingin Saingi ChatGPT, Alibaba Rilis Chatbot Berbasis AI ke Publik

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Alibaba merilis sistem generative AI bernama Tongyi Qianwen ke masyarakat umum, yang digadang-gadang bisa menyaingi kemampuan ChatGPT.
  • Tongyi Qianwen diklaim didukung oleh LLM 10 triliun parameter untuk menjalankan operasinya.
  • Chief Executive Officer (CEO) Alibaba Group, Eddie Yongming Wu, mengatakan, artificial intelligence akan menjadi strategi utama Alibaba Group di masa depan.
  • promo

Setelah pemerintah Cina melonggarkan jalan untuk hadirnya pengembangan teknologi berbasis artificial intelligence (AI), banyak entitas teknologi asal Negeri Panda yang akhirnya mulai mengembangkan sistem kecerdasan buatan, termasuk Alibaba. Entitas yang dikenal dengan bisnis perdagangan online itu baru saja merilis sistem generative AI yang digadang-gadang sanggup menyaingi kemampuan ChatGPT.

Reuters melansir bahwa Alibaba sudah meluncurkan platform generative AI bernama Tongyi Qianwen ke publik pada Rabu kemarin (13/9).

Tongyi Qianwen diklaim didukung oleh LLM 10 triliun parameter untuk menjalankan operasinya. Model tersebut akan menggunakan kecerdasan pelanggan dan pengetahuan industri untuk membangun aplikasi berbasis AI yang lengkap.

Pengembangan yang dilakukan Alibaba terbukti ampuh menarik minat banyak pihak. Divisi Intelijen Alibaba Cloud menyebutkan beberapa entitas lainnya; termasuk Oppo, Taobao, Dingtalk, dan Universitas Zhejiang sudah menjalin kesepakatan untuk melatih model bahasa besarnya (LLM) menggunakan Tongyi Qianwen.

Chief Executive Officer (CEO) Alibaba Group, Eddie Yongming Wu, mengatakan, artificial intelligence akan menjadi strategi utama Alibaba Group di masa depan.

“Selama dekade berikutnya, agen perubahan yang paling signifikan adalah gangguan yang disebabkan oleh AI di semua sektor. Jika kita tidak mengikuti perubahan [AI], kita akan telantar,” jelasnya dalam surat internal.

Alibaba sudah Kembangkan Tongyi Qianwen sejak Lama

Sejatinya, Tongyi Qianwen bukanlah barang baru bagi karyawan Alibaba. Di bulan Februari kemarin, juru bicara Alibaba mengatakan bahwa perusahaan sudah menggarap teknologi baru bergaya ChatGPT dan saat itu tengah diuji coba untuk kalangan internal.

Inisiatif yang sudah muncul sejak 2017 tersebut memang sengaja dikebut agar bisa menyaingi kemampuan ChatGPT yang makin mendominasi. Sebelumnya, Alibaba menargetkan bisa merilis bot cerdas tersebut di awal tahun 2024 mendatang.

Dalam sebuah laporan, dijelaskan bahwa awalnya Alibaba bermaksud mengintegrasikan chatbot miliknya ke aplikasi perpesanan untuk tempat kerja milik perusahaan Tmall Genie. Namun, akhirnya Alibaba mempercepat peluncurannya dan kini sudah tersedia untuk diakses publik.

Alibaba menjadi perusahaan terbaru yang mengembangkan model generative AI mirip ChatGPT di Cina. Akhir Agustus kemarin, Baidu sudah merilis Ernie Bot, chatbot cerdas bertenaga AI yang diklaim mampu menghasilkan respon seperti manusia. Ketua sekaligus CEO Baidu, Robin Li, menuturkan Ernie Bot dilatih menggunakan sejumlah besar data dari internet untuk bisa menangkap perintah yang diberikan oleh manusia.

Perang AI di Cina

Di samping Alibaba dan Baidu, raksasa teknologi Cina lainnya, yaitu Tencent, pada awal bulan ini juga sudah mulai merilis LLM bernama Hunyuan. Sistem baru tersebut juga disebut mampu menyaingi ChatGPT dalam hal operasional.

Wakil Presiden Tencent, Jiang Jie, mengatakan saat ini, ada lebih dari 130 LLM di Cina dan Hunyuan telah menjadi tulang punggung dalam operasi perusahaan.

“LLM adalah model AI dasar untuk lebih dari 50 produknya. Kehadirannya juga bisa digunakan untuk mendukung berbagai perintah, termasuk pembuatan gambar, copywriting, dan layanan pelanggan,” jelas Jie.

Sebagai informasi, Tencent adalah induk usaha dari WeChat, aplikasi perpesanan di Cina yang memiliki jumlah pengguna bulanan mencapai lebih dari 1 miliar. Dengan jumlah pengguna WeChat, sebetulnya bisa menjadi modal dasar bagi Tencent untuk mengakselerasi generative AI barunya menjadi lebih masif. Namun nyatanya, Tencent belum memiliki rencana untuk mengintegrasikan chatbot AI di layanan jejaring sosialnya. Tencent justru memilih untuk melangkah dengan hati-hati sembari melihat kondisi pasar.

Terlepas dari inovasinya, langkah Alibaba, Baidu, dan Tencent ini menjadi pertanda bahwa inisiatif menghadirkan layanan bot cerdas berbasis AI sudah mendapat restu dari otoritas terkait di Cina.

Pada Juli lalu, pemerintah Cina, melalui Cyberspace Administration of China (CAC), sudah membuat aturan yang mewajibkan para pengembang AI untuk mendapatkan lisensi tertentu sebelum merilis platform generative AI ke publik. Aturan tersebut memberikan setiap perusahaan batas waktu selama 10 hari kerja untuk mendaftarkan produknya setelah melakukan peluncuran.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Januari 2025
Platform kripto terbaik di Indonesia | Januari 2025
Platform kripto terbaik di Indonesia | Januari 2025

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori