Apple setidaknya telah memblokir 9 aplikasi crypto exchange global, termasuk Binance, dari wilayah India. Meski begitu, sejumlah aplikasi crypto exchange yang menjadi sasaran blokir masih tersedia Google Play Store.
Sumit Gupta, co-founder dan CEO crypto exchange CoinDCX, pada hari Rabu (10/1) menilai hal ini sebagai momen menentukan bagi penyedia layanan kripto di india.
Gupta mengatakan bahwa pihaknya berdedikasi untuk memfasilitasi transisi yang lancar dan aman bagi investor yang menavigasi perubahan ini. CoinDCX mengaku berkomitmen penuh untuk membangun penyedia layanan kripto dan Web3 India, dengan cara yang benar. Mereka mengeklaim menekankan pentingnya memilih crypto exchange yang patuh dan aman.
“Bagi investor yang ingin beralih dari crypto exchange luar negeri yang tidak patuh ke crypto exchange India yang patuh, inilah yang kami rencanakan untuk kelancaran migrasi Anda yang aman, sederhana, dan hemat biaya.”
Sumit Gupta, CEO CoinDCX
Bahkan, CoinDCX membentuk dana perbendaharaan senilai US$1 juta. Dana ini digunakan untuk menawarkan bonus khusus 1% bagi mereka yang melakukan deposit antara tanggal 9 dan 18 Januari 2024.
Alasan Crypto Exchange Global Tidak Patuhi Regulasi Dipertanyakan
Sementara itu, Ashish Singhal, co-founder dan CEO CoinSwitch, mengatakan sejumlah penyedia layanan kripto India sudah mematuhi persyaratan yang ditetapkan oleh regulator India.
Dia menilai tidak ada alasan mengapa crypto exchange luar negeri tidak melakukan hal yang sama jika mereka ingin berbisnis di india.
“Crypto exchange luar negeri harus secara aktif mempertimbangkan untuk mendaftar dan mematuhi regulator India. hal ini juga lebih baik untuk perlindungan konsumen di India karena akan ada pengawasan peraturan yang lebih besar terhadap ekosistem,” kata Ashish Singhal.
Sebagai catatan, cukup banyak trader India yang telah beralih ke crypto exchange global dalam beberapa kuartal terakhir sebagai upaya menghindari pajak kripto. India mulai menerapkan pajak kripto tahun lalu, dengan mengenakan pajak sebesar 30% atas keuntungan dan pengurangan 1% pada setiap transaksi kripto.
Merespon kabar terbaru ini, pihak Binance mengatakan situasi yang terjadi di App Store iOS di India tidak hanya terjadi pada aplikasi mereka. Binance menyebut pengguna lama aplikasi mereka tidak akan terpengaruh.
Crypto exchange terbesar di dunia ini mengaku akan terus bekerja sama dengan regulator untuk mengatasi situasi tersebut.
“Kami tetap berkomitmen mematuhi peraturan lokal dan menjaga dialog dengan regulator di seluruh dunia untuk memastikan ketersediaan layanna kami yang berklanjutan,” terang pihak Binance.
Daftar Crypto Exchange Global yang Diblokir di India
Pada 28 Desember 2023, pemerintah India mengeluarkan pemberitahuan kepatuhan kepada 9 crypto exchange luar negeri di bawah Undang-Undang (UU) Pencegahan Pencucian Uang (PMLA).
Adapun 9 crypto exchange yang diblokir oleh pemerintah India adalah Binance, KuCoin, Huobi (HTX), Kraken, Gate.io, Bittrex, Bitstamp, MEXC Global, dan Bitfinex.
Pemberitahuan ini dikeluarkan oleh Unit Intelijen Keuangan (FIU) India yang berada di bawah Kementerian Keuangan India.
Selain itu, pemerintah India telah mengambil langkah pertama untuk memblokir URL situs web 9 crypto exchange itu, karena dinilai beroperasi secara ilegal tanpa mematuhi ketentuan UU pencegahan pencucian uang.
Pemerintah India tidak memberikan jangka waktu tertentu atau konsekuensi jika tidak mematuhi aturan yang berlaku karena tidak ada preseden khusus terkait kripto di negara itu.
Tindakan ini muncul segera setelah pernyataan tertulis dari pemerintah India awal bulan ini. Dalam pernyataan itu, pemerintah India menyebut bahwa sebanyak 28 penyedia layanan kripto domestik telah mendaftarkan diri ke FIU India. Kini, jumlahnya sudah bertambah menjadi sekitar 31 penyedia layanan kripto.
Sejak bulan Maret tahun ini, Kementerian Keuangan India mendorong agar para bisnis kripto mendaftarkan diri mereka ke instansi terkait. Hal itu berarti, para bisnis kripto diwajibkan secara hukum melakukan proses verifikasi seperti Kenali Pelanggan Anda (KYC).
“Kewajiban ini didasarkan pada aktivitas dan tidak tergantung pada kehadiran fisik di India. Namun, beberapa entitas luar negeri, meski melayani sebagian besar pengguna di India, mereka tidak terdaftar serta berada di bawah [lingkup] kerangka anti-pencucian uang (AML) dan kontra pendanaan terorisme (CFT),” kata Unit Intelijen Keuangan India.
Bagaimana pendapat Anda tentang kebijakan terbaru Apple untuk memblokir Binance dan sejumlah aplikasi crypto exchange lainnya di India? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.