Trusted

Tak Mau Kalah, Arab Saudi Gandakan Tenaga Ahli dan Teknologi untuk Genjot Metaverse

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pemerintah Arab Saudi menyatakan minatnya untuk menggandakan jumlah tenaga ahli dan teknologi untuk mengakselerasi pemanfaatan metaverse.
  • Menteri Komunikasi Kerajaan Arab Saudi, Abdullah Al-Swaha, mengungkapkan metaverse dapat digunakan untuk mendorong kemajuan di berbagai industri.
  • Salah satu proyek metaverse yang didukung oleh Kerajaan Arab Saudi adalah pembangunan kota futuristik bernama NEOM.
  • promo

Metaverse memang dunia digital baru yang belum sepenuhnya teridentifikasi terus berkembang. Namun, banyak negara yang secara resmi sudah menyatakan minatnya untuk mengembangkan ruang digital yang disebut akan menjadi representasi dari kehidupan di dunia nyata. Tidak mau ketinggalan, pemerintah Arab Saudi juga menyatakan niatan untuk menggandakan jumlah tenaga ahli dan teknologi untuk mengakselerasi pemanfaatan metaverse di wilayahnya.

Menteri Komunikasi Kerajaan Arab Saudi, Abdullah Al-Swaha, mengungkapkan metaverse dapat digunakan untuk mendorong kemajuan di berbagai industri; seperti kesehatan, misalnya. Oleh karena itu, dengan adanya penambahan tenaga kerja dan juga teknologi, akan membantu industri untuk tumbuh dan berkembang dengan lebih baik.

Metaverse akan menjadi gelombang teknologi berikutnya yang menambah nilai bagi industri,” jelasnya.

Salah satu proyek metaverse yang didukung oleh Kerajaan Arab Saudi adalah pembangunan kota futuristik bernama NEOM. Melalui salah satu anak usahanya, yaitu NEOM Tech & Digital, putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, telah menginvestasikan dana sekitarr US$1 miliar atau lebih dari Rp15 triliun untuk pengembangan sektor artificial intelligence (AI), termasuk di dalamnya untuk pengembangan metaverse.

Kepala Eksekutif NEOM, Joseph Bradley, mengungkapkan bahwa nama NEOM juga sudah diubah menjadi Tonomus agar bisa melakukan integrasi teknologi AI dalam pengembangan proyek The Line. Dalam pengembangannya, kota masa depan tersebut dijamin bakal menghasilkan zero carbon, alias tanpa karbon; serta berisi robot, hologram, dan menggunakan 100% energi terbarukan.

Lewat NEOM, pemerintah setempat mengklaim dapat membantu banyak investor dari berbagai belahan dunia unuk melakukan kunjungan secara virtual sebelum memutuskan untuk berinvestasi secara fisik.

“Teknologi digital twin yang ada dalam The Line akan membantu meningkatkan pengalaman penghuni kota futuristik tersebut. Pengguna bisa memiliki apartemen di NEOM dan mengadakan pesta serta mengundang orang masuk secara holografik,” jelas Bradley.

Aramco dan Sabic Sudah Gunakan Metaverse

Ambisi Arab Saudi untuk terus menggenjot sektor metaverse bisa dipahami. Pasalnya, ternyata pemerintah Arab berniat untuk meminimalisir risiko yang akan terjadi di dunia nyata dengan melakukan uji coba terlebih dulu di metaverse.

Al-Swaha menambahkan bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Salman mendesak agar semua perkembangan yang akan dilakukan di dunia nyata, termasuk produksi barang, diuji terlebih dulu di dunia digital. Tepatnya, lewat pemanfaatan proyek NEOM dan Laut Merah. Dengan begitu, proses bisnis diklaim bisa berjalan lebih efisien dan juga minim risiko, karena uji coba bisa dilakukan secara terus menerus tanpa harus memikirkan dampak dan biaya yang harus dikeluarkan.

Beberapa perusahaan digadang-gadang sudah menggunakan platform tersebut. Misalnya, raksasa perusahaan minyak Aramco dan Sabic. Keduanya menggunakan metaverse sebagai langkah untuk menurunkan emisi karbon dan mencegah terjadinya pembakaran.

“Pengawasan regulasi diperlukan untuk memastikan bahwa teknologi benar-benar digunakan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat,” tutur Al-Swaha.

Bakal Kalahkan UEA untuk Jadi Pusat Dunia Virtual

Pengembangan metaverse yang terjadi di wilayah Teluk berjalan cukup masif. Selain Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA) juga tengah memacu beberapa proyek virtualnya. Konsultan global PricewaterhouseCooper (PwC) mengungkapkan metataverse akan menyumbang US$15 miliar per tahun ke ekonomi kawasan pada tahun 2030 mendatang.

Negara Arab Saudi disebut akan paling berkontribusi dengan sumbangan sebesar US$7,6 miliar. Sementara UEA diproyeksikan akan memberikan sumbangsih sebesar US$3,3 miliar. Partner Strategy&, yang merupakan jaringan PwC, Tony G. Kara, mengungkapkan bahwa proyeksi tersebut disandarkan pada pertumbuhan dalam teknologi komponen, platform, perangkat keras dan juga lunak.

Lebih lanjut, ia menjelaskan metaverse merupakan tahap akhir dari pengembangan interface manusia atau komputer yang dirancang untuk menciptakan simulasi secara mulus, immersive, dan realistis.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori