Lihat lebih banyak

Bappebti: Blockchain Bisa Digunakan di Banyak Sektor Selain Keuangan

2 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Bappebti sebut pemanfaatan blockchain bisa digunakan di lebih banyak sektor selain keuangan, seperti telekomunikasi, kesehatan, dan logistik.
  • Pihak Bappebti mengaku akan selalu membuka diri terhadap segala bentuk pengembangan yang memanfaatkan teknologi blockchain.
  • Secara terpisah, Ketua MPR sebut perkembangan inovasi sektor keuangan, termasuk aset kripto, terus alami perkembangan pesat.
  • promo

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menyebut pemanfaatan blockchain bisa digunakan di lebih banyak sektor selain keuangan. Hal itu mulai dari telekomunikasi, kesehatan, hingga logistik, bisa diintegrasikan dengan teknologi anyar ini untuk menciptakan keterbukaan dan efisiensi.

Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti, Tirta Karma Senjaya, mengungkapkan pihaknya akan selalu membuka diri terhadap segala bentuk pengembangan yang memanfaatkan teknologi blockchain.

“Perkembangan teknologi blockchain bisa menjadi pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi aset digital Indonesia, karena mampu meningkatkan transparansi,” jelasnya.

Namun, memang harus diakui bahwa pemanfaatan blockchain sampai sekarang masih berkutat di sektor keuangan. Peran itu pun masih dimainkan oleh perusahaan keuangan, seperti di sektor perbankan yang mulai melakukan adopsi. Seperti Bank Permata, misalnya, yang sejak 2021 mulai mengimplementasikan mekanisme trade finance berbasis blockchain.

Saat itu, Bank Permata menjalin kerja sama dengan Bangkok Bank PLC untuk mendukung penerbitan letter of credit (LC) PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. melalui single platform. Proses itu diklaim memiliki waktu penyelesaian yang jauh lebih singkat dan bisa dipantau secara real-time.

Terkait hal tersebut, Direktur Wholesale Banking Bank Permata yang menjabat saat itu, Darwin Wibowo, mengatakan bahwa transaksi yang dilakukan melalui teknologi blockchain dengan Chandra Asri merupakan pencapaian sekaligus terobosan baru bagi proses trade finance di Indonesia.

Sebelumnya, salah satu lembaga perbankan pelat merah, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. juga sudah mengumumkan bahwa mereka akan menerapkan teknologi blockchain untuk trade finance dan remitansi.

Ketua MPR Dorong Pemanfaatan Teknologi Blockchain

Secara terpisah, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet), saat Sidang Tahunan MPR menyebut perkembangan inovasi sektor keuangan, termasuk di dalamnya aset keuangan digital dan aset kripto, terus menunjukkan perkembangan pesat.

Dia mengatakan bahwa munculnya industri baru tersebut juga sudah memberikan manfaat yang kentara, mulai dari kenyamanan, kecepatan, dan keamanan. Selain itu, menurut Bamsoet, kehadiran aset digital mampu menciptakan pertumbuhan nilai investasi serta membuka kesempatan lapangan kerja baru.

“Kami mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mengembangkan industri keuangan digital agar bisa tumbuh secara sehat dan mengutamakan perlindungan konsumen. Sebab, sektor ini bisa menjadi sumber ekonomi baru di masa depan,” jelasnya.

Untuk itu, pemerintah melalui Bappebti akhirnya merilis entitas baru yang dimaksudkan untuk memperkuat fungsi pengawasan aktivitas perdagangan aset digital di Indonesia. Melalui Bursa Berjangka Aset Kripto (CFX), regulator berambisi untuk membangun ekosistem aset digital menjadi lebih mumpuni.

Jumlah Transaksi Kripto di RI Capai Rp75,81 Triliun

Beberapa pihak memandang optimistis terhadap perjalanan industri aset kripto di Tanah Air.

Pasalnya, jika melihat data Bappebti, sampai dengan bulan Juli kemarin, nilai transaksi kripto di Indonesia sudah mencapai Rp75,81 triliun dengan 17,67 juta pelanggan terdaftar. Capaian itu diharapkan bisa menjadi modal dasar untuk mendorong ekosistem aset digital ke titik yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Pendiri sekaligus CEO Ajaib Group, Anderson Sumarli, menyambut baik kolaborasi yang dilakukan pemerintah dengan stakeholder untuk mewujudkan potensi pengembangan di industri kripto.

Apalagi, menurutnya, tingkat literasi kripto dan blockchain di Indonesia, masih jauh lebih baik dibanding negara lainnya.

“Sikap terbuka pemerintah terhadap blockchain, terbukti dengan Indonesia yang menjadi negara pertama yang memiliki Bursa Kripto di dunia,” pungkasnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori