Lihat lebih banyak

Profil Anatoly Yakovenko Pendiri Solana

6 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Anatoly Yakovenko adalah pendiri Solana, sebuah platform blockchain yang bertujuan untuk menawarkan solusi skalabilitas. Artikel akan menjelajahi latar belakang, pendidikan, dan karir Yakovenko, serta sejarah Solana dan pengembangannya. Baca terus untuk mengenal inovasi dan kepemimpinan Yakovenko, dan mengapa ia layak menjadi tokoh berpengaruh di dunia crypto.

Ingin mendapatkan ulasan terkait proyek baru cryptocurrency? Bergabunglah dengan Komunitas Trading BeInCrypto di Telegram: baca ulasan dan analisis teknikal cryptocurrency gratis, tanyakan dan dapatkan jawaban atas semua pertanyaan kamu dari trader PRO. Gabung sekarang!

Siapakah Anatoly Yakovenko?

Anatoly Yakovenko adalah seorang insinyur perangkat lunak dan pengusaha terkenal. Dia adalah pendiri Solana, sebuah platform blockchain yang berupaya menjadi solusi untuk skalabilitas. Yakovenko telah aktif terlibat dalam industri blockchain selama beberapa tahun melalui Solana. Dia juga terkenal karena ide-ide inovatifnya serta kontribusinya dalam pengembangan industri tersebut.

Latar Belakang dan Pendidikan Anatoly Yakovenko

Anatoly Yakovenko lahir di Ukraina, yang pada saat itu merupakan bagian dari Uni Soviet. Dia memiliki obsesi dengan komputer sejak usia lima tahun. Ketika dia masih remaja, Yakovenko memutuskan pindah ke Amerika Serikat untuk membangun kehidupannya sendiri.

Anatoly Yakovenko belajar di Universitas Illinois dan memperoleh gelar sarjana dalam ilmu komputer meskipun beberapa profesor menentangnya. Ketika masih kuliah, dia mendirikan sebuah perusahaan bernama Alescere dan meninggalkannya ketika lulus.

Karir Anatoly Yakovenko Sebelum Solana

Setelah lulus kuliah, pada 2003, Anatoly Yakovenko pindah ke San Diego untuk mulai bekerja di Qualcomm. Di perusahaan semikonduktor tersebut, ia memimpin pengembangan sistem operasi. Selama 12 tahun dia bekerja di Qualcomm dan jabatan terakhirnya adalah Senior Staff Engineer Manager.

Selanjutnya, selama periode 2016-2017, Yakovenko berkerja di Mesosphere dan Dropbox. Sepanjang bekerja di perusahaan itu, dia juga memimpin pengembangan sistem terdistribusi dan kompresi.

Pendiri Solana ini juga memegang dua paten untuk protokol sistem operasi berkinerja tinggi. Ini menjadi salah satu bukti kesuksesannya dalam pengembangan teknologi lainnya.

Anatoly Yakovenko adalah software engineer pendiri blockchain Solana dan token SOL yang menawarkan solusi skalabilitas
Sebelum membangun Solana, Anatoly Yakovenko bekerja di Qualcomm, Mesosphere dan Dropbox.

Sejarah Berdirinya Solana

Pada November 2017, Anatoly Yakovenko mempublikasikan sebuah whitepaper yang memaparkan tentang Proof of History (PoH). Menjadi dasar pengembangan Solana, Proof of History adalah sebuah teknik untuk menjaga waktu tetap sama di antara komputer yang tidak kenal satu sama lain. Menurut pengalamannya membangun sistem di Qualcomm, Mesosphere dan Dropbox, dia memahami bahwa jam yang tepat bisa dengan mudah membuat singkronisasi jaringan. Kalau singkronisasi sudah terjadi, jaringan bisa terhubung sangat cepat, dengan batasan hanya bandwith saja.

Pesaing Ethereum

Menurut pengamatan Anatoly, sistem blockchain tanpa jam, seperti Bitcoin dan Ethereum, berupaya untuk memperbesar skala lebih dari 15 transaksi per detik (TPS). Sementara itu, sistem pembayaran seperti Visa membutuhkan kecepatan hingga 65.000 TPS. Kalau tidak ada jam, sangat sulit bagi sistem-sistem tersebut untuk menjadi sistem pembayaran global.

Ketika Anatoly berhasil menyelesaikan masalah untuk membuat komputer saling sepakat dengan waktu, dia optimis bisa membangun sistem yang sangat cepat dalam blockchain. Hasilnya tidak hanya 10 atau 100 kali lebih cepat, tetapi hingga 10.000 kali lebih cepat.

Investasi Crypto Sekarang

Proyek Loom

Kemudian, Anatoly pun bekerja dengan Greg Fitzgerald, mantan koleganya ketika bekerja di Qualcomm Incorporated. Dia membuat proyek bernama Loom, yang bertujuan untuk menyatukan semua transaksi di dunia dalam sebuah blockchain yang dapat diskalakan.

Lalu, pada 13 Februari 2018, Greg mulai membuat prototipe terbuka dari implementasi whitepaper Anatoly. Greg mempublikasikan proyek itu di GitHub dengan nama Silk dalam organisasi loomprotocol.

Pada tanggal 28 Februari, Greg merilis versi pertama dan menunjukkan bahwa 10 ribu transaksi yang ditandatangani dapat diverifikasi dan diproses dalam waktu sekitar setengah detik. Tak lama setelah itu, mantan rekan di Qualcomm lainnya, Stephen Akridge, ikut berkontribusi. Makanya, Anatoly merekrut Greg, Stephen, dan tiga orang lainnya untuk menjadi pendiri perusahaan, yang pada saat itu bernama Loom.

Pada saat yang sama, proyek berbasis Ethereum bernama Loom Network muncul dan banyak orang bingung apakah mereka adalah proyek yang sama. Tim Loom memutuskan untuk melakukan rebranding. Mereka memilih nama Solana, sebagai penghormatan terhadap sebuah kota kecil di pantai utara San Diego yang bernama Solana Beach.

Di pantai itu, Anatoly Yakovenko, Greg Fitzgerald, dan Stephen Akridge sempat tinggal dan berselancar selama tiga tahun ketika mereka bekerja untuk Qualcomm. Pada tanggal 28 Maret, tim ini membuat organisasi Solana di GitHub dan mengubah prototipe Greg bernama Silk menjadi Solana.

Pengembangan Solana

Pada Juni 2018, tim mengembangkan teknologi untuk berjalan pada jaringan berbasis cloud. Selanjutnya pada 19 Juli, mereka menerbitkan testnet publik 50 node permissioned yang secara konsisten mendukung ledakan transaksi sebesar 250.000 transaksi per detik. Dalam rilis selanjutnya pada bulan Desember, yang bernama v0.10 Pillbox, tim menerbitkan testnet permissioned berjalan 150 node pada jaringan gigabit.

Hasil tersebut menunjukkan tes kekuatan memproses rerata 200 ribu transaksi per detik dengan ledakan di atas 500 ribu. Proyek ini juga semakin meluas untuk mendukung program on-chain yang tertulis dalam bahasa pemrograman C dan berjalan secara bersamaan dalam lingkungan eksekusi aman bernama SBF.

Blockchain Solana meluncurkan jaringan beta utama pada Maret 2020. Sejak itu, koin asli mereka, SOL, menjadi salah satu dari 10 besar cryptocurrency berdasarkan kapitalisasi pasar. Meskipun jaringan ini menawarkan fungsionalitas lengkap, para pengembang masih terus bekerja untuk meningkatkan fitur-fitur jaringan.

Proyek ini telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hanya dalam satu tahun setelah meluncur, Solana telah menciptakan cukup kehebohan di pasar untuk proyek tersebut. Proyek ini dapat putaran pendanaan senilai $314 juta pada tahun 2021 oleh Andreessen Horowitz.

Beli Token Crypto

Kasus Solana

Di akhir 2021, Melania Trump merilis NFT pertamanya, dan aset tersebut hanya terjual seharga 1 SOL. Pada tahun 2022, sebuah tuntutan hukum menuduh Solana menjual sekuritas yang tidak terdaftar. Tuntutan hukum tersebut mengklaim bahwa Solana tidak jujur mengenai upayanya dalam membakar token dan bahwa Yakovenko menyesatkan investor tentang total pasokan sirkulasi dari token SOL.

Pada bulan September 2021, Solana menjadi korban kelebihan beban jaringan saat mencoba memproses 400.000 transaksi per detik. Serangan DDoS ini terjadi pada bursa terdesentralisasi Raydium dan menghambat jaringan selama 18 jam. Anatoly Yakovenko harus meminta validator untuk memulai ulang jaringan, yang menyebabkan beberapa orang mempertanyakan tingkat desentralisasi jaringan. Serangan ini juga menyebabkan jaringan bercabang, yang mengakibatkan node dan DApps pada jaringan harus mengalami upgrade sebelum memulihkan fungsionalitas jaringan penuh.

Solana juga mengalami serangan peretasan dalam waktu belakangan. Pada Agustus 2022, lebih dari sembilan ribu dompet $SOL mengalami peretasan. Sekitar $4,1 juta milik para korban menjadi target dalam serangan ini.

Masalah Solana tidak hanya serangan peretasan, tetapi juga mengalami gangguan jaringan. Ini berarti ada banyak periode yang berkepanjangan saat jaringan Solana tidak online sama sekali. Pada 1 Oktober 2022 dini hari waktu setempat, jaringan Solana mengalami pemadaman kedelapan yang menyebabkannya offline selama kurang lebih 6 jam.

Proyek Smartphone Saga

Meskipun mengalami masalah, Yakovenko tampaknya masih bertekad untuk memimpin perusahaan. Proyek utama yang dia kerjakan sekarang adalah smartphone Web 3.0. Ponsel pintar tersebut, yang bernama Saga phone, akan mencoba mengganggu model bisnis perusahaan seperti Google dan Apple.

“Peluncuran Saga merupakan tahapan selanjutnya dari kripto yang akan memberikan pemahaman dan peluang lebih baik,” jelasnya.

Anatoly Yakovenko juga sudah membuat jelas bahwa Solana tidak mengharapkan proyek Saga untuk mengganggu ponsel pintar secara langsung. Dia mengatakan dia akan sangat baik-baik saja jika ponsel itu hanya terjual 25.000 hingga 50.000 unit.

Anatoly Yakovenko adalah software engineer pendiri blockchain Solana dan token SOL yang menawarkan solusi skalabilitas
Anatoly Yakovenko sebagai developer awal menerima sebagian token SOL saat penjualan perdana

Kekayaan Anatoly Yakovenko

Menurut sejumlah publikasi online, Anatoly Yakovenko memiliki kekayaan bersih sekitar $200 juta. Namun, beberapa sumber mengklaim bahwa insinyur perangkat lunak kelahiran Ukraina ini mungkin memiliki kekayaan bersih senilai miliaran dolar, meskipun belum tentu kebenarannya.

Mengingat keterlibatan awal di Solana, kita bisa berasumsi Yakovenko menerima sebagian besar token SOL selama penjualan awal token $SOL. Meskipun tidak diketahui berapa banyak token yang diterimanya, kita tahu bahwa pendiri proyek Solana menerima 25% dari sekitar 500 juta token SOL.

Harga token SOL setara 22 sen saat penawaran perdana pada tahun 2020. Token tersebut dengan cepat mendapatkan daya tarik di kalangan investor kripto dan mencapai level tertinggi sepanjang masa di $259 pada November 2021. Meskipun token tersebut kehilangan sebagian besar nilainya sejak saat itu, harga token SOL saat ini masih lebih dari 100 kali lipat di atas harga penjualan awal.

Setelah runtuhnya FTX tahun lalu, yang merupakan salah satu pendukung utama Solana, beberapa investor dan komunitas kripto menyatakan proyek tersebut “mati”. Namun, itu jauh dari kenyataan, karena pengembangan blockchain masih berjalan penuh, membuat investasi di Solana menjadi potensi yang menguntungkan.

Kesimpulan

Anatoly Yakovenko adalah pendiri Solana, sebuah platform blockchain yang menawarkan skalabilitas untuk menjadi pesaing Ethereum. Dengan kepemimpinan aktif Yakovenko, Solana telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir dan menciptakan cukup kehebohan di pasar. Meski tidak terlepas dari gangguan, Solana masih berupaya memberikan inovasi dalam industri blockchain. Sebagai salah satu inovator, Yakovenko pantas untuk menjadi sorotan dalam dunia crypto.

Siapakah Anatoly Yakovenko?

Dari mana asal Anatoly Yakovenko?

Berapa kekayaan Anatoly Yakovenko?

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.

foto-profil-hanum.png
Hanum Dewi
Hanum Dewi adalah seorang penulis dengan spesialisasi pada topik bisnis, keuangan, dan investasi. Dengan latar belakang pendidikan di bidang komunikasi dan pengalaman 8+ tahun di pasar modal, Hanum juga melakukan riset untuk membuat konten yang menarik dan informatif di berbagai topik. Melengkapi kemampuan menulisnya, dia juga selalu mengikuti tren dan perkembangan terbaru di industri cryptocurrency, DeFi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori