Trusted

Mengenal Mantle Network: Layer 2 Ethereum dengan Desain Modular

6 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Layer 2 Ethereum sebagai solusi skalabilitas jaringan semakin populer. Tujuannya adalah membuat blockchain dengan fitur smart contract tersebut semakin efisien. Setelah Polygon, Optimism dan Arbitrum, muncul juga proyek L2 Ethereum bernama Mantle Network. Artikel ini akan membahas cara kerjanya hingga tokenomic dari Mantle (MNT) Token.

Beli Token Crypto di Exchange Terbaik

Hadiah hingga US$30.000

Trading dengan fitur lengkap
Hadiah hingga US$30.000
Buka ByBit www.bybit.com
Aset Kripto 470+
Biaya Trading 0,1%
Benefit VIP Fee 0%

Beli Crypto Pakai Rupiah

Biaya Trading Gratis
Beli Crypto Pakai Rupiah
Buka OKX www.okx.com
Aset Crypto 350+
Biaya Trading Gratis (waktu terbatas)
Bonus Ajak Teman hingga $10.000

Bonus USDT 3200

Trading, Leverage, Earn
Bonus USDT 3200
Buka KuCoin www.kucoin.com
Aset Crypto 700+
Biaya Trading 0,1%
Benefit Fee Diskon 20% dengan KCS

Apa itu Mantle Network?

Mantle Network adalah jaringan Layer 2 Ethereum yang menggunakan Optimistic rollups untuk memfasilitasi transaksi yang cepat dan murah. Jaringan ini mencapainya dengan menggabungkan dan mengeksekusi transaksi secara off-chain, tetapi semua transaksi pada akhirnya selesai di rantai utama.

Mantle Network unik karena menggunakan arsitektur modular, yang membagi eksekusi, ketersediaan data, konsensus, dan penyelesaian menjadi lapisan independen. Hal ini memungkinkan jaringan untuk lebih skalabilitas dan efisien, karena setiap lapisan dapat mengoptimalkan fungsi spesifiknya.

Mantle Network dengan MNT Token adalah solusi penskalaan Layer 2 Ethereum yang menggunakan desain modular
Mantle Network dengan MNT Token adalah solusi penskalaan Layer 2 Ethereum yang menggunakan desain modular

Sejarah BitDAO Berubah Jadi Mantle Network

Pendiri Mantle bersifat anonim. Namun, sejarahnya mungkin bermula dari perubahan branding BitDAO. Pendiri dari organisasi otonom terdesentralisasi (DAO) tersebut adalah Daniel Yan dan Ben Zhou, yang juga merupakan co-founder dari crypto exchange Bybit. BitDAO yang berdiri sejak Juni 2021 itu terkenal karena kepemilikan treasury besar.

Pada Mei 2023, komunitas BitDAO mulai berdiskusi tentang penyatuan ekosistem BitDAO dan Mantle Network. Akhirnya, mereka sepakat untuk menciptakan ekosistem terpadu di bawah satu merek dan token: Mantle (MNT).

Sehingga, semua nama berkaitan BitDAO kini berubah menjadi Mantle, termasuk token BIT menjadi MNT. Namun, semua proses tata kelola BitDAO dan pemilik tokennya tidak akan berubah. BitDAO menekankan bahwa perubahan nama ini hanya perubahan tampilan untuk BitDAO.

Terkait rebranding BitDAO menjadi Mantle, mereka turut mengonversi 1:1 native token BIT menjadi MNT sebagai native token jaringan Layer 2 tersebut. Sebagai catatan, token BIT yang saat ini beredar paling banyak berada di crypto exchange Bybit.

Cara Kerja Mantle Network

Sebagai sebuah optimistic rollup seperti halnya Arbitrum dan Optimism, jaringan ini mengeksekusi transaksi secara off-chain tetapi menyelesaikannya di rantai utama. Dalam rollup, validator off-chain bernama sequencer mengumpulkan beberapa transaksi dari jaringan Layer 2dan melemparkannya ke jaringan konsensus Ethereum. Solusi ini dapat memproses transaksi lebih cepat daripada mainnet, mengurangi waktu dan biaya transaksi.

Arsitektur Mantle Network yang utama dan menjadi kelebihan bagi jaringan ini adalah desain modular, ketersediaan data dengan EigenDA, dan Multi-Party Computation (MPC).

Desain Modular

Mantle mengambil skala lebih tinggi dengan desain modularnya yang menggabungkan rollup optimistic dengan lapisan ketersediaan data terpisah. Jadi, alih-alih menjalankan empat fungsi utama blockchain pada satu lapisan jaringan seperti kebanyakan blockchain monolitik, Mantle menangani proses ini pada lapisan yang berbeda.

Perbedaan cara kerja desain layer 2 monolitik dan desain modular pada Mantle Network. Sumber
Perbedaan cara kerja desain layer 2 monolitik dan desain modular pada Mantle Network. Sumber

Fungsi eksekusi transaksi terjadi pada lapisan penyelesaian eksekusi yang kompatibel dengan Ethereum Virtual Machine (EVM) Mantle. Sequencer Mantle menghasilkan blok pada lapisan eksekusi L2 dan mengirimkan data root status ke blockchain utama. Sementara itu, jaringan Ethereum L1 menangani fungsi konsensus blockchain dan penyelesaian.

Ketersediaan Data

Tantangan utama dalam mengoperasikan optimistic rollup adalah menjaga ketersediaan data. Untuk menegakkan asumsi keamanan mendasar, data dari rollup harus tetap tersedia untuk memberikan kesempatan kepada verifikator untuk menyerahkan bukti penipuan. Ketersediaan data adalah fungsi yang sangat penting sehingga rollup saat ini memposting data transaksinya ke Ethereum. Namun, ini menimbulkan biaya bahan bakar dan biaya penyimpanan yang mahal.

Akan tetapi, Mantle melakukan fungsi terakhir, ketersediaan data, dengan bantuan teknologi EigenDA. Eigen Data Availability (EigenDA) menyimpan data panggilan balik yang biasanya disiarkan ke L1 dalam rollup konvensional. EigenDA adalah lapisan ketersediaan data yang dibangun di atas EigenLayer.

Multi-Party Computation (MPC)

Salah satu kekurangan optimistic rollup adalah perlunya waktu tunggu yang lama untuk penyelesaian transaksi. Dana berpindah dengan mudah dari Ethereum Mainnet ke rollup, tetapi penarikan memerlukan periode challenge yang lama untuk memenuhi asumsi kepercayaan. Standar periode challenge saat ini adalah 7 hari, seperti pada Optimism dan Arbitrum saat ini.

Jalan yang lebih layak adalah menerapkan arsitektur dan mekanisme insentif yang memungkinkan rollup mengurangi periode tantangan saat ini. Mantle memberikan solusi yang tepat seperti ini. Meminjam dari bidang Multi-Party Computation (MPC), Mantle memperkenalkan peran node blockchain baru (MPC node). Tugasnya adalah menegaskan validitas blok yang dihasilkan oleh sequencer.

Node MPC akan secara independen menghitung akar status dari data transaksi dan memberikan tanda tangan untuk transisi status yang valid. Semakin banyak node yang menandatangani blok, kepercayaan kolektif terhadap validitas blok meningkat. Hal ini menciptakan jalur yang layak untuk mengurangi periode tantangan menjadi 1-2 hari.

Tokenomic MNT

Native token dari jaringan Mantle adalah MNT. MNT adalah token ERC-20 dan aset utama dalam ekosistem Mantle setelah merger dengan BitDAO. Berdasarkan proposal yang sudah jadi kesepakatan, Mantle mengonversi token BIT (aset asli BitDAO) menjadi MNT. Rasio konversinya adalah 1:1.

Namun, proyek tersebut tidak mengubah 3 miliar token BIT di treasury menjadi MNT. Mantle malah akan mengirimkan token BIT yang tidak dikonversi ke alamat pembakaran yang ditunjuk. Pemegang token BIT menerima token MNT melalui airdrop crypto pada 17 Juli 2023.

Token MNT adalah token utilitas dan tata kelola. Sebagai token tata kelola, MNT memberikan pemegangnya hak untuk memilih atau menentang keputusan ekosistem. Sehubungan dengan itu, pemegang MNT mengajukan usulan yang berencana menurunkan MNT di treasury dari 6,05 miliar menjadi 3,05 miliar. Selain itu, proposal yang disetujui mempertahankan pasokan beredar MNT sebesar 3,17 miliar dan menurunkan pasokan terdilusi penuh dari 9,2 menjadi 6,2 miliar.

Proposal tersebut mengubah distribusi token Mantle. Sebelumnya, proyek mengalokasikan 65,6% token MNT ke treasury dan 34,4% ke pasokan yang beredar. Saat ini, jumlah token di treasury dan pasokan yang beredar masing-masing mencapai 49% dan 51%.

Sebagai token utilitas, pengguna Mantle membayar biaya bahan bakar dalam MNT. Selain itu, node Mantle Network dapat menggunakan MNT sebagai aset jaminan. Hal ini memberikan insentif kepada node untuk berpartisipasi dalam jaringan, menjaganya tetap stabil dan aman.

Kelebihan Mantle daripada Proyek Layer 2 Lain

Seperti penjelasan sebelumnya, Mantle Network menggunakan arsitektur desain modular, ketersediaan data yang berada di lapisan EigenDA, serta multi-party computation (MPC). Arsitektur Mantle Network ini memiliki kelebihan yang harapannya bisa mengatasi tantangan dan kendala yang ada di proyek Layer 2 Ethereum lainnya. Berikut sejumlah kelebihan Mantle daripada Proyek L2 lainnya:

Biaya Murah

Komponen yang menjadikan biaya dalam jaringan Ethereum datang dari publikasi data di layer 1 dan gas fee di layer 2. Namun, dengan desain modular, lapisan data availability bergeser dari Ethereum ke EigenDA yang membuat transaksi Mantle lebih murah.

Keamanan

Mantle menggunakan verifikasi dan penolak penipuan bersama dengan node MPC. Sebab, kedua mekanisme ini bersama-sama – validasi MPC dan verifikasi penipuan – akan menciptakan keamanan tinggi. Sementara itu, batas periode tantangan Mantle menjadi semakin kecil.

Kecepatan

Mantle berkomitmen pada throughput 1.000 transaksi per detik, yang diukur dengan fungsi transfer. Latensi untuk konfirmasi transaksi di L2 adalah 3 detik, sedangkan latensi untuk finalitas L1 adalah lamanya periode tantangan. Metrik ini berlaku untuk peluncuran mainnet. Lebih lanjut, performa ini akam meningkat seiring dengan perkembangan arsitektur jaringan.

Di mana membeli Mantle (MNT) Token?

Saat ini terdapat beberapa crypto exchange baik CEX maupun DEX yang menyediakan listing token Mantle (MNT). Sejumlah CEX yang menyediakan pasangan perdagangan token MNT termasuk ByBit, MEXC, Gate.io, CoinEx dan BingX. Sementara itu, DEX yang listing token Mantle (MNT) termasuk Uniswap V3 dan Coinhub.

Beli Token MNT

Kesimpulan

Mantle Network adalah proyek ambisius yang berupaya mengubah lanskap penskalaan Layer 2 Ethereum dengan cara baru dan inovatif. Hal ini juga menunjukkan kemajuan yang baik dalam upaya menskalakan blockchain L1 dan bahwa tujuan peningkatan kinerja tidak jauh dari jangkauan. Jadi, akan menarik untuk melihat kemajuan Mantle dan solusi penskalaan L2 inovatif lainnya di tahun-tahun mendatang.

Pertanyaan yang sering muncul

Apa itu Mantle network?

Bagaimana cara kerja Mantle network?

Di mana bisa trading token Mantle (MNT)?

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.

foto-profil-hanum.png
Hanum Dewi
Hanum Dewi adalah seorang penulis dengan spesialisasi pada topik bisnis, keuangan, dan investasi. Dengan latar belakang pendidikan di bidang komunikasi dan pengalaman 8+ tahun di pasar modal, Hanum juga melakukan riset untuk membuat konten yang menarik dan informatif di berbagai topik. Melengkapi kemampuan menulisnya, dia juga selalu mengikuti tren dan perkembangan terbaru di industri cryptocurrency, DeFi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori