Teknologi blockchain terus berkembang memungkinkan untuk menawarkan inovasi baru. Salah satu blockchain yang sedang berkembang adalah Solana. Pesaing Ethereum ini juga memiliki cryptocurrency aslinya sendiri yang bernama token SOL.
Blockchain ini mendukung developer membangun berbagai proyek, dengan energi yang efisien, transaksi cepat dan biaya rendah. Berbagai fitur dan fungsionalitas tersedia di blockchain yang menawarkan kecepatan dan sifat desentralisasi ini. Lanjutkan membaca untuk mengenal Solana lebih jauh, cara kerjanya, fitur dan inovasinya, hingga potensi harga SOL.
Exchange untuk Beli SOL dengan Rupiah
Bonus USDT 3200
Trading, Leverage, EarnBeli Crypto Pakai Kartu
Biaya Trading GratisBeli Crypto Tanpa KYC
Derivatif Crypto TerbaikApa itu Solana?
Solana adalah sebuah blockchain yang dapat diprogram untuk melakukan transaksi dengan cepat tanpa kehilangan fitur intinya, yaitu desentralisasi. Jaringan ini menggunakan mekanisme inovatif yang bernama proof-of-history. SOL, token asli blockchain ini, dapat digunakan untuk biaya transaksi dan juga dapat dipertaruhkan.
Solana adalah sebuah blockchain yang memiliki kesamaan mencolok dengan Ethereum, sehingga banyak yang menyebutnya sebagai “Ethereum killer”. Seperti Ethereum, token SOL dapat dibeli di sebagian besar bursa besar. Nilai token sebenarnya terletak pada transaksi yang dilakukan di jaringan yang memiliki keunggulan yang unik.
Blockchain ini menggunakan mekanisme konsensus bukti sejarah (proof-of-history). Algoritma PoH menggunakan timestamp untuk menentukan blok berikutnya dalam rantai.
Sejarah dan Pendiri Solana
Anatoly Yakovenko, mantan kontributor Qualcomm dan Dropbox, mendirikan dan meluncurkan platform ini pada tahun 2017 dengan mempublikasikan whitepaper Solana. Dia adalah seorang insinyur perangkat lunak dengan pengalaman dalam algoritma kompresi dan sistem terdistribusi. Bersama dengan Eric Williams dan CTO Solana, Greg Fitzgerald, tim ini berupaya membuat proyek ini menjadi protokol terdistribusi dan tidak membutuhkan kepercayaan. Tujuannya, untuk menangani masalah tradisional yang ada di blockchain Bitcoin dan Ethereum.
Tim merilis testnet platform Solana pada Februari 2018. Perusahaan di balik platform ini, Solana Labs, awalnya bernama Loom. Kemudian, nama berubah untuk menghindari kebingungan dengan Loom Network, yang merupakan solusi interoperabilitas multichain.
Proyek ini mengumpulkan lebih dari US$5 juta dari dua putaran pendanaan awal sebelum seri A. Pada tahun 2019, Solana Labs menyelesaikan putaran pendanaan seri A senilai US$20 juta, Multicoin Capital sebagai pemimpin investasi. Setelah lelang peluncuran (ICO) di CoinList, mereka mengumpulkan US$1,76 juta lagi.
Kemudian, jaringan utama versi beta meluncur pada Maret 2020, menawarkan kemampuan transaksi dasar dan kontrak pintar.
Saat ini, tim telah memperoleh pengalaman mereka dengan bekerja untuk perusahaan-perusahaan teratas di dunia (Apple, Qualcomm, Intel, Google, Microsoft, Twitter, Dropbox, dan lain-lain). Sejauh ini, mereka juga telah menarik perhatian dari banyak investor, termasuk Multicoin Capital, Foundation Capital, SLOW Capital, CMCC Global, Abstract Ventures, dan banyak lagi.
Hingga saat ini, Solana Labs adalah kontributor utama jaringan. Solana Foundation, sebuah yayasan nirlaba, secara aktif terlibat dalam pembiayaan dan pengembangan inisiatif komunitas.
Cara Kerja Blockchain Solana
Hal yang membuat blockchain Solana unik adalah pendekatan inovatifnya terhadap konsensus. Alih-alih mengandalkan bukti kerja Proof of Work (PoW) atau bukti kepemilikan, blockchain ini menggunakan teknologi yang bernama bukti sejarah (PoH). PoH adalah teknik kriptografi yang menghasilkan urutan peristiwa yang dapat diverifikasi dan dicatat di blockchain. Ini memungkinkan Solana mencapai kecepatan transaksi yang tinggi dan biaya rendah, menjadikannya salah satu blockchain tercepat dan paling efisien di dunia.
Hal ini berbeda dengan sebagian besar cryptocurrency awal, seperti Bitcoin dan Litecoin, yang menggunakan algoritma proof-of-work untuk menentukan blok dalam rantai mereka. Proof of work menggunakan mekanisme konsensus yang bergantung pada penambang untuk menentukan blok berikutnya.
Namun, sistem proof-of-work ini lambat dan memakan banyak sumber daya, menghasilkan penggunaan energi yang sangat besar. Ini adalah salah satu alasan mengapa Ethereum beralih ke sistem proof-of-stake (PoS), mengurangi konsumsi energi hingga 99,9%.
Berbeda dengan mekanisme proof-of-work sebelumnya, proof of stake menggunakan staking untuk menentukan blok berikutnya. Token yang dipertaruhkan dipegang sebagai jaminan oleh blockchain sampai validator mencapai konsensus tentang blok berikutnya di rantai.
Karena bukan menggunakan algoritma Proof of Work, orang tidak bisa melakukan mining Solana, atau menggunakan kekuatan komputasi untuk memecahkan teka-teki dengan hadiah koin SOL. Namun, investor pemegang koin SOL bisa melakukan staking dengan mempertaruhkan Solana yang sudah mereka miliki dengan validator untuk mendapatkan imbalan.
Fitur-fitur Solana Blockchain
Pesaing Ethereum ini beroperasi pada model konsensus proof-of-stake yang mengalami penyesuaian. Dalam konsensus ini, hadirlah inovasi inti terkini. Apa yang membuat blockchain Solana begitu cepat adalah gabungan dari delapan fitur inovatif: Proof-of-history, Tower BFT, Gulf Stream, Turbine, Sealevel, Pipelining, Cloudbreak dan Archivers.
1. Proof-of-History (PoH)
Blockchain Solana menggunakan algoritma proof-of-history (PoH), yang bukan mekanisme konsensus tetapi jam kriptografi. PoH membuat seluruh jaringan lebih efisien dan lebih cepat karena node tidak perlu berkomunikasi untuk memvalidasi blok. Sebaliknya, mereka semua harus sepakat tentang urutan waktu dari peristiwa yang terdaftar di rantai.
Dengan memiliki catatan historis transaksi dan peristiwa pada blockchain, sistem dapat dengan mudah melacak urutan peristiwa tersebut. PoH dicapai berkat node, karena masing-masing memiliki jamnya sendiri, dan inilah yang menjadi alasan utama efisiensi jaringan.
Di sisi lain, Bitcoin menggunakan konsensus proof-of-work. Ini memerlukan penambang untuk memvalidasi transaksi dan memproduksi bitcoin baru dengan setiap blok baru. Penambang harus bekerja sama untuk mencapai konsensus, seperti menentukan kapan transaksi terjadi.
Akan tetapi, pencipta Solana mencatat dalam whitepaper-nya fitur penting dari proof-of-work, yang digunakan oleh Bitcoin, kemampuan untuk berfungsi sebagai jam terdesentralisasi. Dalam sistem terpusat tradisional, tidak perlu ada jam karena semua node sistem dapat mempercayai bahwa timestamp akurat.
Menurut pengembang, PoH adalah catatan historis yang membuktikan bahwa sebuah peristiwa terjadi pada waktu tertentu. Bayangkan kamu mengambil foto koran tercetak hari ini dan mempostingnya online. Dengan memanfaatkan PoH, blockchain Solana dapat menangani lebih banyak transaksi, membuat platform ini lebih scalabale dan lebih efisien.
2. Tower BFT
Solana menerapkan Byzantine Fault Tolerance praktis, atau pBFT, yang menjadi optimal untuk PoH. Tower BFT adalah algoritma yang menggunakan PoH sebagai jam kriptografi untuk membantu mencapai konsensus tanpa harus mengirimkan luapan komunikasi antara node. Algoritma ini membantu meningkatkan kecepatan transaksi secara drastis.
3. Turbine
Komponen lain dari blockchain yang cepat ini adalah protokol turbine, yang memampatkan data untuk transfer antara node ke dalam paket data yang lebih kecil. Mengirim data dalam jumlah yang lebih kecil membantu mengatasi masalah lebar pita dan meningkatkan kecepatan pemrosesan jaringan.
4. Sealevel
Efisiensi runtime Solana juga mendapat bantuan dari mesin Sealevel, yang memungkinkan pemrosesan transaksi secara paralel. Ini merupakan perkembangan dasar dalam industri blockchain. Sebab, Solana adalah blockchain pertama yang mampu melakukan pemrosesan paralel untuk instruksi yang sama namun memiliki input yang berbeda.
Sebagai catatan, kontrak pintar dapat mengganggu satu sama lainnya karena mereka tidak dapat beroperasi secara paralel. Dengan Sealevel, sistem memungkinkan kontrak pintar berjalan berdampingan tanpa menyebabkan gangguan apapun.
5. Gulf Stream
Gulf Stream adalah solusi Solana untuk mengurangi unconfirmed transaction pool yang tercatat dalam memory pool (mempool). Sistem ini mendorong penangkapan dan pengiriman transaksi ke ujung jaringan. Ini memungkinkan validator untuk mengurangi waktu konfirmasi, menjalankan transaksi sebelum waktunya, dan mengurangi beban memori yang berasal dari unconfirmed transaction pool. Gulf Stream memungkinkan Solana mencapai 50.000 transaksi per detik.
6. Cloudbreak
Solana menggunakan file dengan pemetaan memori dan operasi sekuensial untuk membantu skalabilitas jaringan. Cloudbreak adalah struktur data yang memungkinkan penulisan sekuensial dan pembacaan bersamaan antara 32 thread dengan dukungan dari SSD modern. Fitur ini memungkinkan sistem dapat mengakses dan menafsirkan data secara bersamaan, menggunakan versi lama sebagai cadangan.
7. Pipelining
Proses pipelining merupakan cara yang dioptimalkan untuk memproses aliran data masuk, yang harus diproses dalam tahapan-tahapan berurutan. CTO Solana membandingkan proses pipelining dengan cara kita mencuci pakaian. Pakaian harus melalui proses mencuci, mengeringkan, dan melipat, dan setiap tahapan harus terjadi berurutan, tetapi oleh unit yang berbeda. Model ini umum berguna dalam desain CU, dan memungkinkan validasi dan replikasi transaksi ke semua node di jaringan dengan cepat.
8. Archivers
Archiver berguna untuk menyimpan data, dengan mengunduh data dari validator konsensus. Teknologi PoH memungkinkan implementasi proof-of-replication (PoRep) untuk verifikasi batch, di seluruh jutaan node Replicator di seluruh dunia. Archiver memberi tahu jaringan berapa byte yang tersedia untuk penyimpanan. Berdasarkan total penyimpanan tersedia dari Archiver dan jumlah identitas Replicator, jaringan membagi buku besar ke potongan yang tepat untuk mencocokkan tingkat replikasi dan toleransi kesalahan. Archiver mendapatkan hadiah ~3% inflasi untuk usaha penyimpanan.
Apa itu Token SOL?
Token SOL adalah cryptocurrency asli dari blockchain Solana. SOL berguna sebagai biaya transaksi di jaringan Solana dan juga dapat menjadi obyek staking. Selain itu, trader dapat membeli token SOL di sejumlah crypto exchange besar.
Menurut CoinMarketCap, saat ini kapitalisasi pasar SOL sudah mencapai US$8,77 miliar. Total market cap terdilusi mencapai US$12,05 miliar.
Sirkulasi Token SOL
Solana Foundation mengumumkan bahwa total 489 juta token SOL akan beredar. Saat ini, sirkulasi beredar dari token SOL sudah mencapai 392 juta yang ada di pasar.
Distribusi token SOL adalah sebagai berikut: 16,23% adalah alokasi penjualan awal (seed), 12,92% dari token untuk penjualan pendiri, 12,79% dari koin SOL untuk anggota tim, dan 10,46% dari token alokasinya untuk Solana Foundation. Alokasi sisa token tersebut untuk penjualan publik dan tertutup.
Harga token SOL selama penjualan awal, yang berlangsung pada 5 April 2018, adalah $0,04. Dengan harga tertinggi sepanjang masa yang tercapai saat ini, pertumbuhannya sangat mengesankan, yaitu 5.400 kali lipat.
Cara Beli Token Solana (SOL)
Cara beli token SOL sangat mudah dan bisa terjadi melalui berbagai bursa kripto. Sebagai salah satu aset kripto yang populer di kalangan investor Indonesia, koin Solana (SOL) bisa kamu beli menggunakan mata uang rupiah. Berikut merupakan cara beli koin SOL pakai rupiah di crypto exchange OKX. Dalam tutorial ini, akses OKX melalui peramban (browser) Google Chrome.
1. Buat Akun
Agar bisa membeli SOL dengan rupiah di OKX, pertama-tama kamu harus memiliki akun terlebih dahulu di situs resmi OKX. Untuk pengguna dari Indonesia, mungkin tidak bisa langsung membuka situs sehingga perlu menggunakan VPN.
Kamu dapat membuat akun OKX lewat tautan ini untuk mendapatkan welcome bonus hingga US$10.000. Setelah itu, kamu melakukan registrasi menggunakan nomor telepon atau alamat email.
Jika sudah selesai dengan proses registrasi, pilih negara yang sesuai dengan domisili. Untuk pengguna di Indonesia, ketik Indonesia di dalam kolom pencarian dan klik tabulasi berikutnya. Jangan lupa untuk melengkapi verifikasi identitas hingga selesai untuk mengakses fitur-fitur OKX secara penuh.
Bila sudah mempunyai akun OKX, kamu bisa melewati langkah ini dan langsung login ke akun OKX milikmu.
Ingin tahu lebih lanjut tentang OKX? Temukan lengkapnya di Ulasan OKX Exchange 2023 dan Cara Daftar untuk Trading dan Investasi Crypto
2. Klik Beli Kripto
Jika kamu sudah login menggunakan akun OKX milikmu, klik menu Beli Kripto dan pilih Beli Cepat. Setelah itu, kamu akan melihat kotak berisi kolom nominal dalam mata uang fiat dan mata uang kripto. Karena kita ingin membeli Solana (SOL) dengan rupiah, maka pilih SOL di kolom kripto dan pilih IDR pada kolom fiat.
Masukkan nominal yang ingin kamu beli di kolom fiat, misalnya Rp100.000. Nantinya, sistem OKX akan menghitung secara otomatis berapa jumlah koin Solana (SOL) yang bisa dibeli dengan nominal fiat yang kamu masukkan.
3. Pilih Platform Pembayaran
Langkah selanjutnya untuk membeli koin Solana (SOL) di OKX adalah dengan memilih metode pembayaran. Kamu bisa memilih opsi menggunakan transfer bank, membayar dengan menggunakan QRIS, dan pembayaran melalui dompet digital OVO ataupun DANA. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan kartu kredit ataupun kartu debit untuk bertransaksi.
Bila kamu ingin tahu lebih jelas tentang cara membeli kripto menggunakan kartu kredit, kamu bisa membaca panduannya di Tutorial Cara Beli Bitcoin dan Crypto Lainnya dengan Kartu Kredit.
Namun, perlu ingat bahwa ketika membeli koin Solana (SOL) menggunakan transfer bank Indonesia, platform OKX akan mencatat pembelian kamu sebagai P2P USDT terlebih dulu. Sistem OKX nantinya akan secara otomatis mengonversi USDT menjadi SOL.
4. Lakukan Pembayaran
Perhatikanlah bahwa ada tenggat waktu untuk melakukan pembayaran via transfer bank. Oleh karena itu, sesudah detail instruksi pembayaran muncul, segera rampungkan proses pembayaran. Kalau sudah membayar, klik Saya Sudah Membayar.
Setelah selesai, kamu bisa mengecek secara berkala apakah koin SOL yang kamu beli sudah masuk. Caranya adalah dengan klik menu Aset > Aset Saya. Biasanya proses ini akan memakan waktu sekitar 5 hingga 10 menit.
5. Simpan di Wallet
Jika sudah masuk, kamu bisa menyimpan token SOL di dalam crypto wallet pribadi atau menggunakan wallet yang tersedia di OKX.
Setelah melakukan pembelian di OKX, kamu mungkin ingin menjual Solana (SOL) dan mengonversinya ke rupiah dengan mudah. Baca panduan lengkapnya di Cara Beli Solana di Crypto Exchange dan Konversi SOL ke Rupiah
Selain itu, kamu juga dapat membeli SOL di bursa peer-to-peer (P2P) seperti LocalSolana atau menggunakan jasa broker kripto.
Pastikan untuk melakukan riset terlebih dahulu sebelum membeli SOL atau aset kripto lainnya, dan selalu patuhi aturan dan regulasi yang berlaku di negara masing-masing.
Beli Koin SOL
Prediksi Harga Solana (SOL)
Harga Solana (SOL) bergerak mendekati pola support kritis. Reaksi terhadap pola tersebut dapat menentukan trennya di masa depan.
Berdasarkan analisis teknikal dalam timeframe harian, harga token SOL saat ini di rentang US$20,50 hingga US$26. Pada tanggal 16 April 2023, SOL mencapai titik tertingginya di tahun ini, yaitu di US$26. Namun, sejak saat itu harganya mulai melandai. Oleh karenanya, altcoin ini pun memvalidasi area US$26 sebagai resistance.
Meskipun ramalan memperkirakan harga token SOL 2023 bearish, masih ada potensi untuk kembali menguat (bullish) bila harga melampaui US$26. Dalam kasus ini, harga SOL mungkin terus tumbuh setidaknya hingga $32.
Investasi di Solana
Investasi dalam token SOL dapat memberikan keuntungan yang beragam. SOL digunakan sebagai biaya transaksi di jaringan Solana, dapat menjadi obyek staking, dan juga dapat diperdagangkan di berbagai bursa kripto besar. Selain itu, proyek ini juga menawarkan berbagai alat dan sumber daya untuk pengembang, yang dapat membantu meningkatkan nilai dan penggunaan token SOL.
Blockchain Solana menawarkan berbagai alat dan sumber daya untuk pengembang, termasuk bahasa pemrograman yang bernama Rust, platform smart contract yang bernama Kontrak Solana, dan rangkaian alat pengembang yang bernama Solana Studio. Sumber daya ini memudahkan developer untuk membangun aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan berkontribusi pada ekosistem.
Perkembangan Solana
Blockchain Solana meluncurkan jaringan beta utama pada Maret 2020. Sejak itu, koin asli mereka, SOL, menjadi salah satu dari 10 besar cryptocurrency berdasarkan kapitalisasi pasar. Meskipun jaringan ini menawarkan fungsionalitas lengkap, para pengembang masih terus bekerja untuk meningkatkan fitur-fitur jaringan.
Proyek ini sudah memiliki lebih dari 250 proyek dan mitra, termasuk USDC, Chainlink, BSN, dan Serum. Tim pengembang yakin bahwa skalabilitas untuk DApps tidak lagi menjadi masalah dan bertujuan untuk membawa mitra dan modal untuk membantu mereka menjangkau satu miliar pengguna.
Sejumlah kegunaan blockhain yang mengaku sebagai Ethereum Killer saat ini termasuk non-fungible token (NFT), Decentralized Finance (DeFi), pembayaran, permainan (gaming) dan organisasi otonomi terdesentralisasi (DAO).
Solana Labs berencana untuk mempercepat pembangunan platform dan berencana untuk meluncurkan meja investasi dan perdagangan untuk jaringan. Kamu dapat mengikuti perkembangan tim di GitHub.
Mulai Investasi Crypto
Kesimpulan
Solana adalah blockchain yang efisien, cepat, dan terdesentralisasi, dengan cryptocurrency asli bernama SOL. Algoritmanya menggunakan mekanisme konsensus proof-of-history dan memiliki fitur-fitur inovatif seperti PoH, Tower BFT, Gulf Stream, Turbine, Sealevel, Pipelining, Cloudbreak, dan Archivers. Token crypto SOL digunakan sebagai biaya transaksi dan dapat dipertaruhkan.
Secara keseluruhan, Solana adalah jaringan blockchain yang menjanjikan yang menawarkan berbagai manfaat bagi pengguna dan pengembang. Dengan mekanisme konsensusnya yang inovatif, kecepatan transaksi yang cepat, dan ekosistem dApps yang berkembang, SOL pasti menjadi cryptocurrency yang patut diikuti dalam beberapa tahun mendatang. Investor bisa mendapatkan token SOL dengan cara membeli SOL di crypto exchange atau melakukan staking Solana.
Pertanyaan yang sering ditanyakan
Solana jenis crypto apa?
Apa kegunaan Solana?
Bisakah menambang (mining) koin Solana?
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.