Trusted

Apa itu Bitcoin CFD? Penjelasan dan Cara Kerja Trading Derivatif BTC

7 mins
Diperbarui oleh Hanum Dewi
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Seiring dengan perkembangan dunia crypto, semakin banyak cara untuk meraih keuntungan. Salah satunya adalah dengan trading CFD, yang sudah populer sebelumnya di pasar saham dan forex. Lantas, karena crypto makin populer, muncul juga trading Bitcoin CFD, yang terbilang menarik tetapi sedikit rumit daripada spot trading. Pahami lebih dalam mengenai CFD Bitcoin dan cara kerjanya hingga contoh platform aplikasi yang menawarkannya dalam artikel ini.

Trading Crypto dengan Leverage

Biaya Rendah di 1000+ Aset

Broker teregulasi global
Biaya Rendah di 1000+ Aset
Buka FXGT.com www.fxgt.com
Aset Crypto 19+
Biaya Komisi Gratis Komisi di semua akun
Bonus 25% Loyalti Bonus

Trading Crypto dan Rupiah

Biaya Trading Gratis
Trading Crypto dan Rupiah
Buka OKX www.okx.com
Aset Crypto 350+
Biaya Trading Gratis (waktu terbatas)
Bonus Ajak Teman hingga $10.000

Leverage Trading Crypto hingga 500X

Derivatif Crypto Terbaik
Leverage Trading Crypto hingga 500X
Buka Eightcap www.eightcap.com
Derivatif 300+
Spread 0,0-1,0 pip untuk akun Raw
Hadiah US$100

Apa itu CFD Bitcoin?

CFD adalah singkatan dari contract for difference, yaitu perjanjian antara dua pihak untuk membayar perbedaan harga pembukaan dan penutupan. Sehingga, CFD Bitcoin adalah kontrak derivatif antara trader untuk membayar selisih harga BTC di masa depan.

Dengan Bitcoin CFD, trader bisa mengambil keuntungan dari fluktuasi harga di pasar, tanpa harus memegang aset BTC langsung di wallet crypto. Dalam hal ini, trader perlu membuat prediksi atau spekulasi dari harga crypto tersebut di masa depan. Lalu, bila mengalami kerugian, trader harus membayar selisih harga tersebut.

Umumnya, CFD berguna untuk mengambil posisi short (sell) ketika harga Bitcoin turun. Sehingga, tanpa harus memiliki aset BTC, trader bisa mengambil keuntungan dari selisih harga aset kripto tersebut.

Akan tetapi, trading CFD yang biasanya menggunakan leverage bisa sangat berisiko, meski potensi keuntungannya juga berkali lipat. Apalagi, ini terjadi di pasar cryptocurrency yang sangat volatil. Makanya, trader perlu memahami lebih lanjut cara kerja serta potensi dan risiko trading CFD Bitcoin.

Untuk pemula sebaiknya memahami dulu risiko dan tips meraih keuntungan melalui artikel Cara Investasi Crypto untuk Pemula

Cara kerja Bitcoin CFD

CFD Bitcoin bekerja melalui trader yang membuat prediksi tentang harga cryptocurrency ini di masa depan. Biasanya, trader harus punya modal berupa sebagian kecil dari nilai trading sebagai jaminan. Lalu, dia bisa menggunakan leverage crypto untuk melakukan trading CFD tersebut. Kemudian, trader bisa memperdagangkan aset kripto Bitcoin secara berpasangan, misalnya BTC/USD atau BTC/ETH.

Saat ini, pasangan perdagangan (trading pairs) untuk CFD crypto mungkin masih terbatas, tetapi potensi keuntungan masih tetap ada. Kamu bisa mengeceknya di sejumlah platform aplikasi trading crypto yang menyediakan perdagangan CFD ini.

Trader biasa membuat kontrak berdasarkan performa Bitcoin dibandingkan mata uang kripto lain seperti Ethereum atau Litecoin atau dibandingkan mata uang fiat seperti Dolar Australia atau Dolar AS. CFD Bitcoin memungkinkan trader membuat trade tanpa khawatir kehilangan aset karena peretasan atau pencurian.

Di sisi lain, jenis trading ini juga membawa risiko tersendiri, terutama karena leverage tinggi yang mungkin digunakan. Karena itu, trader perlu membuat strategi manajemen risiko dengan baik dan melakukan riset dan analisis pasar mendalam sebelum trading CFD Bitcoin dan mata uang kripto lainnya.

Keuntungan Bitcoin CFD

  • Trading CFD Bitcoin tidak melibatkan pembelian mata uang, sehingga trader tidak perlu menyimpannya di wallet digital.
  • Trader dapat berspekulasi mengenai perubahan harga, ke mana pun arah pergerakan harga. Karena itu, trader bisa memperdagangkan CFD saat pasar sedang naik maupun turun.
  • Investasi CFD Bitcoin sederhana dan dapat dilakukan terhadap mata uang fiat seperti USD atau AUD atau mata uang digital lainnya.
  • Broker yang menawarkan trading CFD diawasi dan harus mematuhi serangkaian peraturan dan regulasi guna memastikan keamanan dana klien.
CFD memungkinkan trading tanpa perlu memiliki aset Bitcoin dalam wallet crypto
CFD memungkinkan trading tanpa perlu memiliki aset Bitcoin dalam wallet crypto

Risiko Trading Bitcoin CFD

  • Pasar mata uang kripto sangat volatil dan mengalami perubahan berkali-kali dalam sehari, sehingga membuat prediksi yang tepat tentang pergerakan harga mendatang tidak mudah.
  • CFD Bitcoin bersifat spekulatif dan dapat menyebabkan kerugian besar.
  • Penggunaan leverage atau trading margin dalam Bitcoin CFD dapat mengakibatkan kerugian yang jauh lebih besar. Sehingga, trader perlu menggunakan fitur manajemen risiko seperti stop loss atau take profit yang dapat membantu meminimalkan risiko.

Trading CFD vs trading crypto langsung

Ada sejumlah perbedaan dalam memperdagangkan Bitcoin langsung di crypto exchange dan melalui CFD.

  • Kepemilikan aset: bila melakukan trading BTC di crypto exchange, trader harus memiliki aset tersebut dalam wallet. Sementara, dengan CFD Bitcoin, trader tidak harus memiliki asetnya, tetapi hanya berspekulasi terhadap harganya.
  • Akses ke leverage: trading Bitcoin langsung biasanya tidak melibatkan leverage, kecuali di platform khusus yang menawarkan layanan margin atau futures. Namun, untuk CFD umumnya menggunakan leverage, yang memungkinkan trader untuk membuka posisi yang lebih besar dari modal yang mereka miliki. Ini meningkatkan potensi keuntungan tetapi juga meningkatkan risiko.
  • Kemudahan dan kecepatan transaksi: membeli dan menjual Bitcoin secara langsung bisa memakan waktu lebih lama, tergantung pada proses verifikasi dan transfer di bursa atau dompet. Sementara itu, trading CFD seringkali lebih cepat dan lebih fleksibel karena transaksi dilakukan melalui broker dan tidak memerlukan transfer aset nyata.
  • Regulasi dan keamanan: trading Bitcoin secara langsung melibatkan risiko keamanan seperti pencurian digital atau kehilangan kunci privat (private key). Namun, tidak ada risiko dari pihak ketiga selain bursa atau dompet yang digunakan. Sementara dalam trading CFD sebagai produk keuangan yang diatur, broker biasanya menawarkan tingkat perlindungan tertentu kepada investor. Namun, risiko pihak ketiga tetap ada, artinya risiko yang terkait dengan kemampuan broker untuk memenuhi kewajiban kontraktual mereka.
  • Potensi keuntungan dan kerugian: profit & loss trading langsung sangat bergantung pada perubahan harga Bitcoin dari waktu ke waktu. Trader hanya bisa mendapat keuntungan ketika harga naik, kecuali terlibat dalam perdagangan futures atau opsi. Di sisi lain, trader dapat spekulasi baik pada kenaikan maupun penurunan harga menggunakan CFD. Hal ini memungkinkan potensi keuntungan dalam kondisi pasar apa pun. Namun, leverage juga bisa mengakibatkan kerugian yang cepat dan signifikan.

CFD vs. ETF

Bitcoin CFD dan Bitcoin ETF (Exchange-Traded Fund) adalah dua instrumen keuangan yang terkait dengan Bitcoin, tetapi mereka memiliki perbedaan penting:

  • Kepemilikan aset: dalam trading CFD Bitcoin, investor tidak memiliki Bitcoin sebenarnya tetapi membuat spekulasi dari pergerakan harganya. Sementara ETF adalah dana yang diperdagangkan di bursa saham dan dapat berisi aset Bitcoin fisik atau derivatif terkait Bitcoin. Investor ETF memiliki saham dari dana tersebut, tetapi tidak secara langsung memiliki Bitcoin.
  • Risiko dan penggunaan leverage: trading CFD sering melibatkan penggunaan leverage, yang bisa meningkatkan baik potensi keuntungan maupun potensi kerugian. Namun, dalam ETF Bitcoin tidak biasanya menggunakan leverage. Investasi dalam ETF cenderung lebih stabil dan lebih sedikit risiko dibandingkan dengan CFD karena mereka berinvestasi dalam portofolio aset yang lebih luas, dan fluktuasi harian harga umumnya lebih rendah.
  • Tujuan investasi: CFD Bitcoin lebih cocok untuk trading jangka pendek karena fleksibilitasnya dalam membuka dan menutup posisi dengan cepat. Lalu, trader CFD juga mungkin mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga naik atau turun. Di sisi lain, ETF Bitcoin lebih sering digunakan untuk investasi jangka menengah hingga jangka panjang. Sebab, ETF menyediakan cara yang lebih mudah dan konvensional untuk berinvestasi di Bitcoin melalui akun broker yang ada tanpa perlu mengelola wallet Bitcoin.
Bitcoin ETF memungkinkan investor memiliki aset secara tidak langsung
Bitcoin ETF memungkinkan investor memiliki aset secara tidak langsung

Regulasi

Meskipun ada peraturan di Inggris yang melarang perdagangan CFD mata uang kripto, belum ada peraturan serupa di negara lain.

Sementara itu, regulasi crypto di Indonesia juga belum menyebut produk ini. Adapun saat ini Bitcoin dan cryptocurrency lainnya masih dianggap sebagai komoditas seperti halnya batu bara dan emas. Sehingga, BTC dan aset kripto lain masuk di bawah regulasi Bappebti. Adapun perdagangan berjangka untuk aset kripto legal di Indonesia juga sudah mendapat persetujuan dari regulator ini.

Namun, Pemerintah RI saat ini sedang melakukan transisi pemindahan pengawasan aset kripto ke bawah Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Maka dari itu, regulasi kripto termasuk Bitcoin ETF ini masih terus berevolusi di Indonesia.

Platform aplikasi trading untuk Bitcoin CFD

1. Eightcap

Berdiri sejak tahun 2009, Eightcap adalah perusahaan pialang berbadan hukum Australia dengan kantor pusat di Melbourne. Eightcap menawarkan pengguna kemampuan untuk memperdagangkan berbagai aset pasar dengan lebih dari 1000 instrumen keuangan melalui platform MetaTrader 4 and MetaTrader 5. Instrumen untruk trading termasuk Valas (forex), indeks, komoditas, saham, dan turunan kripto (crypto derivatives).

Saat ini, perusahaan tersebut memiliki kantor di lima lokasi di seluruh dunia, termasuk Inggris, Bulgaria, Siprus, dan Bahama. Sesuai dengan operasionalnya, Eightcap juga memiliki izin dan lisensi di Inggris, Siprus, Australia dan Kepulauan Bahama.

Lihat juga ulasan lebih lengkap mengenai platform trading CFD ini di Ulasan Eightcap 2024

2. FXGT

tampilan  website FXGT untuk trading CFD bitcoin

FXGT.com tidak hanya menawarkan trading forex tradisional, tetapi juga menyediakan berbagai pasangan aset kripto, membuka peluang baru untuk pengguna yang tertarik dengan trading crypto dan forex. Cukup dengan satu akun saja, klien FXGT.com sudah bisa mengakses lebih dari 1.000 instrumen trading.

Salah satu instrumen yang inovatif adalah Indeks GTi12 yang FXGT.com. Ini memungkinkan trader untuk berspekulasi tentang kinerja dan pergerakan harga pasar kripto dengan menggunakan satu instrumen CFD kripto tunggal. Indeks ini terdiri dari 12 aset kripto utama yang dikurasi berdasarkan kriteria seperti kapitalisasi pasar, likuiditas, utilitas, popularitas, dan inovasi dalam komunitas kripto.

Baca juga pembahasan fitur-fiturnya dalam artikel Review FXGT.com:

3. eToro

website etoro untuk trading derivatif crypto

eToro adalah salah satu aplikasi trading multi-aset terbaik, yang menawarkan berbagai macam aset mulai dari Forex, kripto, komoditas, saham, ETF, hingga indeks. Platform ini berbasis di Tel Aviv, dan meluncur pada tahun 2007 dengan pendirinya Ronen Assia (CEO saat ini), David Ring, dan Yoni Assia.

Platform ini mendukung pesanan pasar dasar, limit, dan margin (walaupun perdagangan margin tidak tersedia untuk pengguna AS). eToro juga menawarkan ETF dan CFD. Semua posisi leverage dan Short (JUAL) dieksekusi melalui CFD.

Kesimpulan

CFD Bitcoin merupakan salah satu mencari potensi keuntungan dari mata uang digital ini, bila memiliki modal dan kemampuan trading yang cukup. Namun, seiring dengan potensi keuntungan yang tinggi, trading CFD dengan leverage juga berarti menghadapi risiko kerugian besar. Catatan juga, instrumen ini masih belum pasti regulasinya di Indonesia sehingga risiko trader untuk melakukan jual beli kontrak selisih harga BTC juga tidak diawasi regulator.

Selalu riset (DYOR) dan gunakan uang dingin yang kamu rela kehilangan dalam trading melibatkan cryptocurrency. Jangan lupa juga kelola risiko dan disiplin mengikuti trading plan yang kamu buat.

Pertanyaan yang sering muncul

Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.

foto-profil-hanum.png
Hanum Dewi
Hanum Dewi adalah seorang penulis dengan spesialisasi pada topik bisnis, keuangan, dan investasi. Dengan latar belakang pendidikan di bidang komunikasi dan pengalaman 8+ tahun di pasar modal, Hanum juga melakukan riset untuk membuat konten yang menarik dan informatif di berbagai topik. Melengkapi kemampuan menulisnya, dia juga selalu mengikuti tren dan perkembangan terbaru di industri cryptocurrency, DeFi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori