Trusted

Chainlink (LINK): Ulasan dan Potensinya di Tahun 2024

13 mins
Diperbarui oleh Hanum Dewi
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Penerapan teknologi blockchain membutuhkan interaksi dengan data di luar jaringan. Kini, masalah tersebut berhasil memicu kelahiran Chainlink. Secara sederhana, Chainlink mampu mengintegrasikan data dunia nyata ke dalam smart contract dan sebaliknya. Proyek ini berupaya memecahkan permasalahan ini dengan mengaktifkan akses ke data dunia nyata dan sumber di luar rantai secara aman dan andal. Tapi, pertama-tama, mari kita berkenalan dengan latar belakang singkat teknologi Chainlink ini terlebih dahulu.

Dari bitcoin—cryptocurrency pertama dan terpopuler—hingga terciptanya ribuan cryptocurrency lainnya, teknologi blockchain terus membuat gelombang masif saat mulai memasuki beberapa industri lain. Industri tersebut termasuk game, real estat, kesehatan, dan banyak lagi. Faktor-faktor seperti transparansi, desentralisasi, dan akuntabilitas telah memainkan peran penting dalam penerapan teknologi mutakhir ini.

Namun, di saat hampir semua media arus utama yang memberitakan seberapa menakjubkannya kemampuan teknologi ini untuk mengatasi segudang masalah yang ada, hanya sedikit yang menyadari keterbatasannya. Nah, salah satu masalah utama teknologi tersebut belum dapat atasi, yaitu ketidakmampuannya untuk berinteraksi dengan data di luar jaringan.

Mari kita bahas sejarah hingga potensi Chainlink dengan koin crypto LINK di tahun 2024 ini.

Beli Koin LINK di Exchange Terbaik

Bonus USDT 3200

Trading, Leverage, Earn
Bonus USDT 3200
Buka KuCoin www.kucoin.com
Aset Crypto 700+
Biaya Trading 0,1%
Benefit Fee Diskon 20% dengan KCS

Beli Crypto Pakai Kartu

Biaya Trading Gratis
Beli Crypto Pakai Kartu
Buka OKX www.okx.com
Aset Crypto 350+
Biaya Trading Gratis (waktu terbatas)
Bonus Ajak Teman hingga $10.000

Beli Crypto Tanpa KYC

Derivatif Crypto Terbaik
Beli Crypto Tanpa KYC
Buka BYDFi www.bydfi.com
Aset Crypto 600+
Biaya Trading 0,05%
Hadiah USDT 2888
Ulasan Chainlink dan koin LINK 2024
Ulasan Chainlink dan koin LINK 2024

“Sebuah ombak pasang naik, mampu mengangkat semua perahu,” begitulah pepatah yang cocok untuk kenaikan (bull run) yang signifikan pada tahun 2017. Kondisi itu datang dengan meledaknya banyak proyek blockchain, dan Chainlink adalah salah satunya.

Pada tahun 2014, Sergey Nazarov dan Steve Ellis mendirikan SmartContract— sebuah smart contract yang bertujuan untuk memperluas fungsionalitas smart contract itu sendiri dengan mengintegrasikannya ke sumber data eksternal. Melangkah maju ke tahun 2017, Sergey Nazarov — seorang pengusaha web berusia 32 tahun dengan pengetahuan mendalam tentang pasar kripto, mendirikan Chainlink.

Platform ini awalnya bertujuan sebagai sistem oracle yang memiliki kapasitas untuk menyelesaikan perjanjian di dalam teknologi blockchain. Namun, setelah itu, Chainlink 2.0 telah berkembang dan banyak yang menganggap versi sekarang sebagai versi aslinya. Ini adalah jaringan oracle terdesentralisasi dan bertindak sebagai lapisan abstraksi yang kuat, serta menawarkan antarmuka (user interface [UI]) untuk smart contract ke sumber daya off-chain yang lebih luas.

Tonggak sejarah singkat dalam sejarah Chainlink meliputi:

  • 2017: Chainlink mengumpulkan US$32 juta selama ICO, dengan 1 miliar token LINK yang beredar.
  • 2018: Chainlink mengakuisisi Town crier, feed data yang diautentikasi untuk smart contract.
  • 2019: Chainlink meluncurkan platformnya di mainnet Ethereum.
  • 2021: Integrasi proyek Chainlink berkembang pesat menjadi lebih dari 1000.

Chainlink adalah teknologi open-source yang sangat aman dan tepercaya namun tetap terdesentralisasi. Teknologi ini juga memiliki kemampuan untuk menyebarkan sumber daya komputasi off-chain dalam teknologi blockchain. Dengan kata lain, teknologi ini bisa memperluas kemampuan smart contract untuk mengakses data dunia nyata yang ada di luar rantai (off-chain). Kamu mungkin penasaran, apa itu smart contract?

Smart contract adalah perjanjian yang berjalan di jaringan blockchain. Ia akan menciptakan lingkungan yang trustless dan transparan. Smart contract mengotomatiskan kontrak hanya jika persyaratan tertentu sebelumnya terpenuhi. Salah satu syarat untuk ini adalah insentif yang pembayarannya adalah untuk operator node.

Smart contract hanya menawarkan layanan on-chain, yang membuat fungsinya terbatas. Di sisi lain, Chainlink berkomitmen untuk menciptakan jaringan yang aman, dengan jaringan oracle yang terdesentralisasi memberikan insentif berupa uang untuk menyediakan fungsionalitas on-chain kepada layanan off-chain yang kaya. Kedua fungsi ini membentuk smart contract hibrida.

Tahukah Kamu?

Chainlink adalah jaringan berbasis Ethereum yang beroperasi menggunakan mekanisme konsensus proof-of-stake.

Apa itu Oracles?

Pada dasarnya, oracle mengirim data dari jaringan luar, seperti pembayaran retail, feed harga, dan data cuaca, ke blockchain. Setelah itu, smart contract di blockchain menggunakan data tersebut. Aksi itu tersebut terjadi biasanya untuk menentukan apakah akan memenuhi persyaratan atau tidak.

Oracle membaca, melaporkan, dan mengonfirmasi data dari dunia nyata untuk blockchain dan smart contract melalui API web atau feed data pasar.

Misalnya, mari kita asumsikan Jay dan Harry bertaruh apakah Super Bowl 2022 akan berlangsung atau tidak. Jay bertaruh US$1000 dan menahannya, sedangkan Harry bertaruh US$1000 tetapi tidak menahannya, dengan US$2000 tersimpan di escrow yang memiliki kode.

Ketika acara Super Bowl berlangsung, bagaimana smart contract menentukan siapa pemenangnya? Di sinilah oracle menjalankan tugasnya. Mereka membaca hasil peristiwa yang akurat di luar blockchain dan melaporkannya ke on-chain, sembari memastikan keamanan dan keandalan data.

Oracle berfungsi membentuk basis Chainlink, dan oracle kompleks itu sendiri yang biasanya berfungsi sebagai umpan data berdasarkan kondisi tertentu. Misalnya, sistem DeFi seperti AAVE dan Synthetix menggunakan oracle feed data Chainlink untuk mendapatkan pasar prediksi dunia nyata yang akurat dalam smart contract mereka.

Chainlink menawarkan struktur pasar insentif yang mendorong “jaringan kepercayaan” — pelaporan yang transparan.

Chainlink memiliki kemampuan untuk membuat setiap prosedur dan tindakan yang terkonsentrasi sepenuhnya menggunakan metode yang bisa mengatur sendiri. Aksi ini menyiratkan bahwa platform berhasil menyingkirkan mediator, profesional, dan mengalahkan kepercayaan pihak ketiga.

Dengan cara ini, Chainlink mampu untuk mengatasi masalah ini, dan catatan properti tertentu dapat berisi riwayat data yang akurat dan tervalidasi.

Sekarang pertanyaannya adalah bagaimana caranya?

Pertama-tama, data di dunia nyata akan ditransfer ke smart contract melalui operator node, dan ini dilakukan dengan menyiapkan kontrak permintaan (requesting contract). Chainlink kemudian mendaftarkan permintaan ini sebagai proses operasi dan kemudian menyiapkan matching smart contract atau yang bernama kontrak perjanjian tingkat layanan Chainlink. Lalu, kontrak itu membuat subkontrak yang menjelaskan prinsip kerja Chainlink.

Fitur Utama

Prinsip kerja utama Chainlink adalah dengan smart contract. Mereka mendaftarkan kontrak permintaan cerdas sebagai suatu operasi dengan cara menyetel smart contract baru yang cocok yang bernama kontrak perjanjian tingkat layanan Chainlink. Kontrak itu menyediakan akses ke API off-chain yang ingin kamu hubungkan. Dengan demikian, setiap orang bisa bertransaksi melalui kontrak ke jaringan pembayaran konvensional atau sistem perbankan mana pun.

Di bawah ini adalah tiga fitur utama dari smart contract ini.

1. Reputation contract

Biasanya, kontrak ini akan memeriksa riwayat kinerja, kemudian menghitung serta mencatat riwayat kinerja node operasi pada suatu rantai. Fitur ini akan memastikan metode berbasis reputasi yang bisa memeriksa, memfilter, dan mengotentikasi data kinerja pada operator node dan sumber data dengan menghapus node yang berantakan dan tidak andal.

Misalnya, pasar seperti market.link menyediakan akses penyedia data individu ke jaringan Chainlink untuk secara langsung menyebarkan data mereka pada rantai melalui node Chainlink mereka sendiri. Selain itu, alat analitiknya memberi pengguna berupa akses untuk memeriksa catatan tentang kinerja historis masing-masing node.

2. Order-matching contract

Fitur ini menangani kueri kontrak dengan mengirim dan meminta ke node yang dapat dipercaya, memeriksa tawaran mereka dan pilihan dari daftar yang diperoleh, serta kemudian memilih jumlah dan jenis node yang sesuai untuk menjawab pertanyaan.

Sering kali, kueri yang kontrak ini periksa adalah latensi respons rata-rata, penyimpangan nilai dalam laporan mereka dari nilai konsensus yang terkirim secara on-chain, pendapatan yang muncul, tugas yang terpenuhi, dan banyak lagi. Selama proses ini, Chainlink mengubah kueri kontrak penelitian menjadi off-chain untuk bisa masuk ke dunia nyata dan mengambil data dari internet.

3. Aggregating contract

Aggregating contract bertugas memvalidasi data dari sumber tunggal dan ganda. Kemudian, mengkalkulasi nilai rata-rata untuk membuat respons agregat yang valid, serta membuang data yang tidak berguna.

Perbandingan dengan Kompetitor

band protocol

Chainlink berkomitmen untuk menciptakan ekosistem solid yang sangat tahan terhadap kerusakan, tepercaya, dan selalu mempertahankan keberlanjutan di masa depan. Platform lintas rantai (cross-chain) milik Chainlink sejauh ini merupakan jaringan oracle terbesar. Faktor-faktor seperti integrasi, kemitraan, dan harga pasar menempati urutan teratas dalam daftar faktor utama yang menjadikannya nomor satu.

Saat ini, Chainlink berhasil memiliki lebih dari 1000 kemitraan, termasuk BinanceEthereum Classic Labs, Matic Network, Dapps Inc., dan organisasi arus utama lainnya seperti Google, Swipe, dan banyak lagi yang lainnya.

Kompetitor terdekatnya adalah Band Protocol yang memiliki kurang dari 100 integrasi dan dengan lebih sedikit kemitraan. Band Protocol adalah sumber data berbasis komunitas yang memberikan operator akses ke data feed.

Chainlink juga berbeda dari Band Protocol dalam hal operasi. Band Protocol memungkinkan operator DApp untuk mengakses datanya melalui umpan data smart contract, tidak seperti Chainlink yang menggunakan oracle off-chain.

Penyedia layanan oracle menarik lainnya adalah Witnet, API3, dan WINKlink. Chainlink bahkan memiliki kemitraan dan integrasi delapan kali lebih banyak daripada gabungan ketiga perusahaan lain tersebut.

Roadmap dan Perkembangan

Chainlink merilis whitepaper pada akhir tahun 2017 lalu. Kini, proyek Chainlink telah berhasil menjadi jaringan oracle berbasis blockchain terkemuka dengan lebih dari 10.000 alamat aktif di seluruh dunia. Semenjak melakukan upaya integrasi dengan enam proyek lainnya pada tahun 2018, kini perusahaan telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa selama bertahun-tahun.

Sergei Nazarov pendiri Chainlink (LINK)
Sergei Nazarov pendiri Chainlink (LINK)

Di antara beberapa pencapaian paling monumental, pada tahun 2021, Chainlink mengumumkan telah melakukan lebih dari 400 integrasi proyek, termasuk bersama Cardano dan Arbitrum.

Perusahaan telah meluncurkan rantai utama (mainchain) dengan “tujuh fungsionalitas on-chain utama,” rantai tersebut bertujuan meningkatkan interaksi pengembang dengan CoinMarketCap, CryptoCompare, Kaiko, EasyPost, FlightStats, Brave New Coin, dan Chainlink Alarm Clock API.

Tahun 2022 telah menunjukkan pertumbuhan yang bagus bagi penggemar Chainlink. Mengingat, salah satu pendiri Sergei Nazarov mengungkapkan tentang peluncuran reward staking. Perusahaan akan segera mulai memberlakukan reward staking dan meningkatkan skalabilitas ke “tingkat vertikal yang luar biasa”.

Tak heran, dengan potensi skalabilitas yang semakin meningkat, maka lebih banyak perusahaan yang ingin bergabung dengan jaringan Chainlink.

Sepanjang perjalanannya, Chainlink sudah berhasil mewujudkan misinya untuk menghubungkan dunia digital dan dunia nyata. Ada sejumlah perkembangan di 2023, termasuk perkembangan RWA, uji coba transfer dengan SWIFT, hingga rilis cross-chain interoperability protocol (CCIP) .

Perkembangan RWA

Tokenisasi real-world asset (RWA) menggunakan teknologi blockchain memungkinkan investasi digital dengan dasar aset dunia nyata. RWA adalah wujud digital dari aset fisik yang melalui konversi berkat adanya blockchain dan distributed ledger technology (DLT).

Token LINK Chainlink bisa menjadi peluang bagus bagi investor yang ingin memanfaatkan tren tokenisasi aset dunia nyata (RWA) yang sedang berkembang. Pada 11 Oktober 2023, analis K33 Research David Zimmerman menerbitkan laporan tentang tren tokenisasi aset dunia nyata yang sedang berkembang. Dia mengatakan bahwa token asli Chainlink, LINK, mungkin merupakan “taruhan teraman” bagi investor yang mencari keuntungan dari sensasi tokenisasi ATMR.

Uji Coba SWIFT

Sistem jaringan pembayaran global SWIFT bekerja sama dengan Chainlink tengah memacu uji coba transfer token dengan melibatkan lebih dari 12 lembaga keuangan global. Di kolaborasi terbarunya ini, SWIFT ingin melihat bagaimana entitas keuangan bisa menggunakan koneksi yang ada di SWIFT untuk beroperasi dengan banyak jaringan blockchain yang tersebar di seluruh dunia.

Dalam uji coba pertama, SWIFT akan melibatkan transfer aset token antara dua dompet pada jaringan blockchain publik yang sama, yakni di testnet Ethereum Sepolia. Kemudian, uji coba kedua akan melibatkan transfer aset token dari blockchain Ethereum ke blockchain lain yang berizin.

Barulah di proses berikutnya, uji coba akan dilakukan dengan melakukan transfer token dari Ethereum ke blockchain publik lainnya. Di sinilah teknologi Chainlink akan digunakan sebagai lapisan abstraksi untuk menghubungkan jaringan SWIFT ke jaringan Ethereum Sepolia.

Cross-Chain Interoperability Protocol (CCIP)

Chainlink merilis layanan bernama cross-chain interoperability protocol (CCIP) yang mampu menjembatani blockchain ke dalam sistem keuangan tradisional (TradFi). Protokol itu sudah diluncurkan pada mainnet Avalanche, Ethereum, Optimism, dan Polygon.

CCIP merupakan layanan interoperabilitas yang memungkinkan perusahaan untuk melakukan transfer data dan nilai di antara blockchain publik ataupun pribadi langsung dari sistem backend.

Cara Kerja Protokol Crosschain CCIP Chainlink | Sumber: Situs resmi Chainlink
Cara Kerja CCIP Chainlink | Sumber: Situs resmi Chainlink

Inisiatif itu hadir setelah melihat lanskap Web3 saat ini yang sudah menjadi multi-chain. Terdapat ratusan blockchain, jaringan layer-2sidechain, subnet, appchains, parachain, dan ekosistem lain yang digunakan untuk pengembang dan juga pengguna.

Sementara interoperabilitas dari masing-masing jaringan belum bisa terkoneksi dengan aman lantaran dalam menjalankan fungsinya melibatkan banyak teknologi dan hal tersebut disebut Chainlink menjadi celah terjadinya eksploitasi secara cross-chain.

Token LINK adalah mata uang yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari jaringan Chainlink. Token berbasis ERC ini bertugas menjalankan semua operasi di jaringan Chainlink.

LINK juga berfungsi sebagai insentif untuk memberi kompensasi kepada operator node, karena telah berkontribusi dalam menyelesaikan tugas untuk meningkatkan kesuksesan blockchain sendiri. Saat penulisan, LINK berada di harga US$14,75, yang berarti telah mengalami kenaikan hingga lebih dari 21.000% dari harga awal peluncuran.

Pada saat penulisan artikel ini, token LINK memiliki suplai yang beredar lebih dari 460 juta token. Berarti, sekitar 46% dari total suplai, yang membuat token bersifat terbatas. Sebanyak 35% token LINK diberikan kepada operator jaringan oracle yang terdesentralisasi dan 30% sisanya untuk pengembangan ekosistem jaringan secara keseluruhan.

Informasi Token

  • Total Suplai: Suplai maksimum 1.000.000.000 LINK
  • Harga ICO: US$0,11
  • Suplai yang Beredar: 467.009.550 LINK
  • Volume Perdagangan: US$539,613,969.25
  • Kapitalisasi Pasar: US$6.882.79.619,26
  • Total Kapitalisasi Pasar: US$14.738.027.576,37
  • Harga Saat Ini: US$14,74
crypto buying Visa crypto payments increasing in Q1 2022 - beincrypto.com

Banyak sekali bursa kripto yang sudah mendukung token Chainlink (LINK), termasuk di antaranya Binance, Tokocrypto, OKX, KuCoin, dan masih banyak lagi. Di sini, kamu dapat menukarkan mata uang fiat yang kamu miliki pula, seperti USD, dengan LINK.

Buka Exchange untuk Beli Token LINK

Untuk menyelesaikan transaksi ini, kamu hanya perlu menyiapkan akun di salah satu centralized exchange yang aman dan tepercaya. Selanjutnya, lakukan verifikasi dengan menyediakan syarat identifikasi seperti KTP.

Selain itu, kamu juga dapat membeli LINK dengan kartu debit atau kartu kredit. Beberapa dompet kripto online, seperti Skrill, dan jaringan pembayaran internasional, seperti Swift, juga sudah memungkinkan pembelian token LINK dengan mudah.

Decentralized exchange (DEX) juga memudahkan pembelian atau pertukaran altcoin lain dengan token LINK.

Mengingat ini adalah token berbasis Ethereum, maka kamu dapat dengan mudah membeli dan menyimpan LINK di dompet Ethereum mana punMetaMask dan TrustWallet. Dompet ini juga memudahkan untuk menukar LINK dengan altcoin lain di dompetmu.

Sebagai contoh, menggunakan MetaMask, kamu bisa melihat panduan langkah demi langkah tentang cara membeli LINK di bawah ini.

Sebagai salah satu aset kripto yang populer di kalangan investor Indonesia, koin Chainlink (LINK) bisa kamu beli menggunakan mata uang rupiah. Nah, kalau sudah tahu exchange terbaik untuk beli LINK, ikuti panduan membelinya di sini. Berikut merupakan cara beli koin LINK pakai rupiah di crypto exchange OKX. Dalam tutorial ini, akses OKX melalui peramban (browser) Google Chrome.

1. Buat Akun

Agar bisa membeli koin LINK dengan rupiah di OKX, pertama-tama kamu harus memiliki akun terlebih dahulu di situs resmi OKX. Untuk pengguna dari Indonesia, mungkin tidak bisa langsung membuka situs sehingga perlu menggunakan VPN.

Kamu dapat membuat akun OKX lewat tautan ini untuk mendapatkan welcome bonus hingga US$10.000. Setelah itu, kamu melakukan registrasi menggunakan nomor telepon atau alamat email.

Jika sudah selesai dengan proses registrasi, pilih negara yang sesuai dengan domisili. Untuk pengguna di Indonesia, maka ketik Indonesia di dalam kolom pencarian dan klik tabulasi berikutnya. Jangan lupa untuk melengkapi verifikasi identitas hingga selesai untuk mengakses fitur-fitur OKX secara penuh.

Bila sudah mempunyai akun OKX, kamu bisa melewati langkah ini dan langsung login ke akun OKX milikmu.

Ingin tahu lebih lanjut tentang OKX? Temukan lengkapnya di Ulasan OKX Exchange 2023 dan Cara Daftar untuk Trading dan Investasi Crypto

2. Klik Beli Kripto

Jika kamu sudah login menggunakan akun OKX milikmu, klik menu Beli Kripto dan pilih Beli Cepat. Setelah itu, kamu akan melihat kotak berisi kolom nominal dalam mata uang fiat dan mata uang kripto. Karena ingin membeli koin LINK dengan rupiah, maka pilih LINK di kolom kripto dan pilih IDR pada kolom fiat.

Beli Chainlink (LINK) dengan Rupiah di OKX
Beli Chainlink (LINK) dengan Rupiah di OKX

Masukkan nominal yang ingin kamu beli di kolom fiat, misalnya Rp1.000.000. Nantinya, sistem OKX akan menghitung secara otomatis berapa jumlah koin Chainlink (LINK) yang bisa dibeli dengan nominal fiat yang kamu masukkan.

Catatan

Melakukan transaksi di jaringan blockchain Ethereum akan selalu dikenakan biaya gas, dan biaya tersebut selalu bervariasi dari waktu ke waktu. Bahkan, terkadang harganya sangat tidak masuk akal. Jika kebetulan kamu menemui biaya gas yang terlalu tinggi, maka sebaiknya tunggu dahulu beberapa jam dan coba ulangi lagi transaksinya, karena biaya gas cenderung fluktuatif.

3. Pilih Platform Pembayaran

Langkah selanjutnya untuk membeli koin Chainlink (LINK) di OKX adalah dengan memilih metode pembayaran. Kamu bisa memilih opsi menggunakan transfer bank, membayar dengan menggunakan QRIS, dan pembayaran melalui dompet digital OVO ataupun DANA. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan kartu kredit ataupun kartu debit untuk bertransaksi.

Bila kamu ingin tahu lebih jelas tentang cara membeli kripto menggunakan kartu kredit, kamu bisa membaca panduannya di Tutorial Cara Beli Bitcoin dan Crypto Lainnya dengan Kartu Kredit.

Namun, perlu ingat bahwa ketika membeli koin LINK menggunakan transfer bank Indonesia, platform OKX akan mencatat pembelian kamu sebagai P2P USDT terlebih dulu. Sistem OKX nantinya akan secara otomatis mengonversi USDT menjadi LINK.

Selain itu, perlu perhatikan pula bahwa ada tenggat waktu untuk melakukan pembayaran via transfer bank. Oleh karena itu, sesudah detail instruksi pembayaran muncul, segera rampungkan proses pembayaran.

Setelah selesai, kamu bisa mengecek secara berkala apakah koin LINK yang kamu beli sudah masuk. Caranya adalah dengan klik menu Aset > Aset Saya. Biasanya proses ini akan memakan waktu sekitar 5 hingga 10 menit.

Jika sudah masuk, kamu bisa menyimpan token LINK di dalam crypto wallet pribadi atau menggunakan wallet yang tersedia di OKX.

Sejumlah analis meramalkan lonjakan tajam Chainlink (LINK) untuk tahun 2024. Analisis teknikal pada time frame harian menguak fakta bahwa harga LINK telah mencapai titik terendah lokal karena aksi harga dan wave count yang tersaji.

Para analis teknikal biasanya menggunakan teori Elliott Wave untuk mengidentifikasi pola harga jangka panjang yang berulang dan sentimen investor, yang membantu mereka dalam penentuan arah tren.

Adapun analisis terkini menunjukkan bahwa harga LINK telah memulai gelombang kelima dan terakhir (hitam) dalam aksi kenaikan yang dimulai pada bulan Juni. Sementara itu, gelombang keempat berada di dalam saluran ascending parallel (hitam). Lalu, titik bottom LINK hampir menyentuh garis tren support dari saluran ascending parallel jangka panjang.

Chainlink (LINK) Price Movement
Grafik Harian LINK/USDT | Sumber: TradingView

Dengan asumsi penghitungan yang benar, gelombang empat telah berakhir pada tanggal 3 Januari lalu dan gelombang lima juga telah dimulai. Ditambah, terdapat pola bullish divergence tersembunyi pada RSI harian yang turut mendukung hal ini.

Andaikata terjadi breakout dari saluran tersebut, target potensial untuk pergerakan naik LINK selanjutnya adalah US$23,60, yakni mewakili kenaikan 65% dari harga saat ini.

Target ini ditentukan oleh retracement eksternal 2,61 dari gelombang empat dan garis tren resistance dari saluran jangka panjang.

Namun, terlepas dari prediksi harga LINK yang bullish ini, penutupan harian di bawah garis tren support saluran dapat memicu penurunan harga LINK sebesar 16% menuju garis tren support saluran jangka panjang di US$12,50.

Crypto mana saja yang punya potensi di awal tahun ini? Simak 3 Prediksi Kripto Terbesar untuk Bulan Januari 2024

Keputusan untuk membeli suatu aset kripto bergantung pada tujuan investasimu. Tidak bisa dipungkiri, Chainlink memiliki banyak fitur menarik di masa depan yang berpotensi menghasilkan lebih banyak lagi integrasi dengan proyek lainnya.

Sederhananya, berinvestasi di proyek LINK seharusnya menjadi pilihan yang layak untuk kamu pertimbangkan. LINK berpotensi untuk memberikan profit yang menguntungkan dengan risiko rendah.

Chainlink mampu membawa data dunia nyata ke dalam teknologi blockchain dengan mulus. Jaringan ini juga telah berhasil membuktikan keberlanjutan dan keandalan proyeknya selama bertahun-tahun. Harga Chainlink saat ini sudah berkali-kali lipat lebih tinggi daripada harga ketika ICO. Di tahun 2024 pun, masih ada potensi bagi proyek ini untuk terus berlanjut, sesuai dengan prediksi sejumlah analis.

Jika kamu merasa tertarik untuk mulai berinvestasi di LINK, maka kamu harus tetap melakukan riset yang lengkap sebelum mempertimbangkan untuk menambahkannya ke portofolio kamu. Terlepas dari seberapa potensial pun kedengarannya.

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan

Apa Itu Chainlink dan Mengapa Keberadaannya Penting?

Apa Saja Kegunaan Chainlink?

Apakah Chainlink adalah Cryptocurrency yang Bagus?

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.

7d42ef07a8464d74fdff6d79728378ec.jpg
Ayotomiwa Oladotun
Ayotomiwa to autor tekstów technologicznych, który koncentruje się na tematach blockchain, krypto, defi, metaverse i NFT. Wierzy, że właśnie wokół tego wszystkiego kręci się rewolucyjna fala nowej technologii.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori