Lihat lebih banyak

Charlie Lee: Miner Bitcoin yang Jadi Pendiri Litecoin

6 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Bitcoin terkenal sebagai cryptocurrency terbesar dan tertua di dunia, sehingga menjadi inspirasi bagi munculnya koin crypto lain. Tak lama setelah BTC muncul, hadir juga Litecoin yang kini menjadi salah satu aset digital terbesar global secara market cap. Litecoin merupakan buah pikiran dari Charlie Lee, seorang penambang Bitcoin dan pengadopsi awal BTC.

Bagaimana perjalanan Charlie Lee hingga bisa mengembangkan salah satu cryptocurrency besar di dunia ini? Berikut ulasannya.

Ingin mendapatkan tips menarik terkait trading cryptocurrency terbaru? Bergabunglah dengan Komunitas Trading BeInCrypto di Telegram: baca ulasan dan tips trading crypto, tanyakan dan dapatkan jawaban atas semua pertanyaan kamu dari trader PRO. Gabung sekarang!

Siapakah Charlie Lee?

Charlie Lee adalah pencipta Litecoin (LTC), salah satu altcoin yang paling awal. Dia merupakan seorang engineer sekaligus pengusaha yang sukses pada awal perkembangan industri cryptocurrency.

Lulusan ilmu kompuler dari MIT ini juga pernah bekerja di sejumlah perusahaan teknologi besar, seperti Google dan Guidewire Software. Dia juga pernah mengisi jabatan direktur di Coinbase, sebuah crypto exchange besar, sebelum akhirnya berfokus pada pengembangan Litecoin.

Latar Belakang dan Pendidikan Charlie Lee

Charlie Lee lahir pada 1977 dalam keluarga berlatar belakang Tiongkok yang tinggal di Pantai Gading, tempat orang tuanya tinggal sejak tahun 1960an. Ketika berusia 13 tahun, keluarganya pindah ke Amerika Serikat. Dia pun bersekolah di Lawrenceville School, New Jersey dan lulus pada 1995.

Kemudian, Lee melanjutkan pendidikan dengan mengambil jurusan Ilmu Komputer di Massachusetts Institute of Technology (MIT). Dia lulus dan mendapat gelar sarjana (Bachelor of Science) pada 1999. Kemudian, melanjutkan kuliah S2 di kampus dan jurusan yang sama, dia mendapat gelar Master of Engineering pada 2000.

Ayah Charlie juga seorang lulusan dari MIT. Sementara itu, saudaranya Bobby Lee, juga merupakan pengusaha crypto yang mendirikan BTC China (BTCC), sebuah bursa kripto di Tiongkok.

Mulai Trading Crypto

Awal Karir

Lee menghabiskan beberapa tahun sebagai software engineer di perusahaan teknologi besar. Dia bekerja di KANA Communications pada 2000-2003 dan Guidewire Software pada 2003-2007.

Kemudian, pada periode 2007-2013 Charlie Lee bekerja di Google sebagai software engineer. Saat itu, dia mengerjakan berbagai produk ikonik seperti YouTube Mobile, Chrome OS, hingga Play Games.

Charlie Lee Mengenal Bitcoin

Ketika masih bekerja di Google, Charlie mengenal cryptocurrency pertama di dunia yaitu Bitcoin (BTC). Pendiri dari aset digital ini adalah programer anonim yang menggunakan nama samaran Satoshi Nakamoto.

Lee mengetahui Bitcoin dan dunia cryptocurrency sejak 2011, ketika dia membaca sebuah artikel mengenai Silk Road. Silk Road adalah marketplace online yang menerima pembayaran berupa Bitcoin saja.

Dengan cara pandang yang sudah skeptis terhadap sistem keuangan tradisional, Lee mulai mencari strategi investasi yang tidak bergantung pada bank sentral. Lalu, dia ingin menggunakan keahlian di bidang teknologi komputer serta ketertarikannya pada investasi alternatif. Selanjutnya, artikel tentang Silk Road yang membahas cryptocurrency serta teknologi blockchain menjadi jalan awal Lee untuk meraih tujuan hidupnya.

Kemudian, Lee mulai berkorespondensi dengan Mike Hearn, salah satu developer untuk blockchain inti Bitcoin. Ketika masih di Google, Lee membeli Bitcoin pertamanya dari Hearn dan mulai melakukan mining untuk bersiap mengembangkan mata uang digital buatannya sendiri.

Charlie Lee mendirikan Litecoin bukan untuk jadi pesaing Bitcoin
Charlie Lee mendirikan Litecoin bukan untuk jadi pesaing Bitcoin

Miner jadi Developer: Fairbrix dan Litecoin

Seperti kebanyakan developer yang ingin membuat Bitcoin versi sendiri, Lee juga gagal pada percobaan pertama. Namun, tidak seperti developer lainnya, dia terus mencoba dan berhasil pada percobaan kedua.

Proyek cryptocurrency pertama Charliee Lee bernama Fairbix. Dia menggunakan model kode Bitcoin dan Tenebrix, sebuah mata uang kripto yang telah rilis pada 2011. Akan tetapi proyek Fairbrix gagal karena masalah bug yang membuat koin itu rentan terhadap serangan 51%. Meski proyeknya gagal, Lee berhasil mengadopsi protokol Proof-of-Work dari Fairbrix untuk mengembangkan Litecoin.

Beberapa minggu setelah perilisan Fairbrix yang gagal, Lee merilis litecoin. Litecoin menggunakan model kode sumber Bitcoin, dengan beberapa penyesuaian yang menurut Lee akan meningkatkan fiturnya. Peningkatan tersebut seperti protokol hashing, waktu transaksi untuk blok, dan total nilai batas pasokan maksimum.

Charlie menjelaskan bahwa Litecoin berupaya untuk mengambil sisi baik dari altcoin yang telah muncul sebelumnya, termasuk kecepatan dan CPU mining. Dia juga berusaha untuk membuat peluncuran yang wajar, tidak ada pre-mining untuk orang terdekat.

Nama Litecoin pun muncul. Menurut Charlie, nama tersebut awalnya seperti Elitecoin. Kemudian, namanya menjadi Litecoin. Litecoin resmi meluncur pada 7 Oktober 2011.

Meskipun Litecoin terbilang mengikuti Bitcoin, Lee berupaya menghadirkan cryptocurrency ini sebagai alternatif untuk Bitcoin, bukan sebagai pesaing. Lee percaya bahwa Litecoin lebih berguna untuk transaksi kecil seperti belanja online, sementara Bitcoin bisa lebih berguna untuk transaksi internasional besar.

Karir di Coinbase (2013-2017)

Pada tahun 2013, dua tahun setelah peluncuran Litecoin, Lee meninggalkan Google. Dia ingin menerima peran yang memungkinkannya lebih banyak waktu untuk bekerja pada mata uang digitalnya: Engineering Manager di Coinbase. Saat itu Coinbase merupakan bursa mata uang digital yang baru saja berdiri. Dalam waktu dua tahun, ia mendapat promosi jabatan menjadi Director of Engineering.

Litecoin Foundation

Sejak 2017, Charlie Lee bekerja full time di Litecoin. Dia pun meninggalkan Coinbase untuk berfokus pada jabatannya yaitu Managing Director di Litecoin Foundation. Ini adalah yayasan non-profit yang berdiri untuk memajukan Litecoin demi kepentingan masyarakat. Caranya adalah dengan mengembangkan dan mempromosikan teknologi blockchain.

Pandangan Charlie Lee terkait Bitcoin dan masa depan cryptocurrency

Pada konferensi tahun 2019, Lee menyatakan bahwa tujuannya utama adalah “menciptakan uang yang baik”. Sejak pertama kali mendengar tentang Bitcoin, ia telah percaya bahwa cryptocurrency adalah bentuk uang yang lebih baik daripada uang tradisional.

Menjawab pertanyaan apakah dia melihat bank sentral akhirnya mengeluarkan cryptocurrency, dia tidak melihat keuntungan dalam skenario itu. Manfaat utama uang digital adalah desentralisasi, sehingga kontrol pemerintah akan membuat cryptocurrency secara efektif tidak berbeda dengan versi digital dari dolar AS.

Dia percaya bahwa pada akhirnya hanya akan ada beberapa cryptocurrency (mungkin Bitcoin, Litecoin, dan beberapa lainnya) yang tersisa di pasar. Pada saat itu, mata uang yang bertahan hidup dapat benar-benar mewakili nilai riil dan bahkan menjadi saling tergantikan. Kemudian, orang dapat mengirim Litecoin dan penerima dapat mengirim Bitcoin yang akan mengalami konversi secara otomatis.

Dia mengantisipasi bahwa, seiring dengan adopsi trader yang membangun dan pengalaman pengguna yang meningkat, konsumen akan percaya pada cryptocurrency. Selanjutnya, adopsi massal akan mengikuti, dan orang akan menggunakan mata uang kripto seperti uang tradisional di mana-mana. “Hal-hal akan menjadi lebih sederhana, dan itulah saatnya ketika hal-hal akan lepas landas.”

Kepemilikan Litecoin

Meskipun Charlie Lee adalah pendiri Litecoin, saat ini dia tidak memiliki cryptocurrency tersebut sebagai penyimpan kekayaan. Dia menjelaskan dalam sebuah posting di Reddit bahwa dia sudah menjual koin LTC miliknya. Namun, hanya beberapa koin fisik saja yang dia simpan sebagai koleksi. Alasan dia menjual LTC adalah untuk menghindari konflik kepentingan dirinya sebagai pendiri Litecoin dan influencer untuk cryptocurrency.

Mengapa dia menganggap dirinya sebagai influencer? Sebab dia sudah memiliki sejuta follower di Twitter dengan akun @SatoshiLite, sejak bergabung April 2008. Dia menyadari bahwa cuitannya di Twitter telah mendapatkan kritik sebagai upaya manipulasi harga cryptocurrency meskipun itu bukanlah kepentingannya.

Beli Cryptocurrency

Kesimpulan

Charlie Lee adalah pencipta Litecoin, salah satu cryptocurrency paling populer di dunia dan salah satu altcoin awal. Dia bekerja di Google dan Coinbase sebelum menciptakan Litecoin. Litecoin dirancang untuk lebih cepat dan lebih murah dari Bitcoin, meski tujuannya bukan untuk menjadi pesaing.

Walaupun merupakan pendiri Litecoin, Charlie Lee tidak memegang LTC secara pribadi. Sebab, dia mendukung adopsi teknologi blockchain dan desentralisasi serta menghindari konflik kepentingan. Lee percaya bahwa cryptocurrency adalah bentuk uang yang lebih baik daripada uang tradisional dan mengantisipasi adopsi massal di masa depan.

Pertanyaan yang sering ditanyakan

Siapakah Charlie Lee?

Mengapa Charlie Lee membuat Litecoin?

Siapakah Pendiri Litecoin?

Mengapa Charlie Lee menjual Litecoin?

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.

foto-profil-hanum.png
Hanum Dewi
Hanum Dewi adalah seorang penulis dengan spesialisasi pada topik bisnis, keuangan, dan investasi. Dengan latar belakang pendidikan di bidang komunikasi dan pengalaman 8+ tahun di pasar modal, Hanum juga melakukan riset untuk membuat konten yang menarik dan informatif di berbagai topik. Melengkapi kemampuan menulisnya, dia juga selalu mengikuti tren dan perkembangan terbaru di industri cryptocurrency, DeFi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori