Trusted

Coinbase vs Binance: Mana Crypto Exchange Terbaik?

9 mins
Diperbarui oleh Hanum Dewi
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Binance dan Coinbase merupakan dua dari tiga perusahaan crypto exchange terbesar dunia. Keduanya merupakan nama pertukaran crypto yang cukup terkenal, bahkan untuk orang awam sekalipun. Hal itu membuat keduanya seringkali menjadi perbandingan dari berbagai aspek. Lantas, bagaimana perbandingan Coinbase vs Binance?

Apa saja fitur perdagangan dan jenis aset yang tersedia? Bagaimana dengan sistem keamanan crypto exchange ini? Apakah layanan mereka sudah tersedia di Indonesia? Baca artikel ini untuk memahaminya.

Crypto Exchange terbaik untuk beli token kripto

Bonus hingga US$100 trading fee rebate

Exchange dengan fitur terlengkap
Bonus hingga US$100 trading fee rebate
Buka Binance www.binance.com
Aset Kripto 500+
Biaya Trading 0% untuk BTC/TUSD
Benefit Trading Diskon 25% dengan BNB

Beli Crypto Pakai Rupiah

Biaya Trading Gratis
Beli Crypto Pakai Rupiah
Buka OKX www.okx.com
Aset Crypto 350+
Biaya Trading Gratis (waktu terbatas)
Bonus Ajak Teman hingga $10.000

Bonus USDT 3200

Trading, Leverage, Earn
Bonus USDT 3200
Buka KuCoin www.kucoin.com
Aset Crypto 700+
Biaya Trading 0,1%
Benefit Fee Diskon 20% dengan KCS

Mengenal Binance

Binance, dengan nama perusahaan Binance Holdings Ltd. adalah perusahaan global yang mengoperasikan pertukaran mata uang kripto atau crypto exchange terbesar dalam hal volume perdagangan harian. 

Perusahaan berdiri pada 2017 dan pendirinya adalah Changpeng Zhao, seorang pengembang software yang sebelumnya membuat perangkat lunak perdagangan aset dengan frekuensi tinggi. Binance awalnya berbasis di China, kemudian memindahkan kantor pusatnya keluar dari Negeri Tirai Bambu sesaat sebelum pemerintah setempat memberlakukan peraturan tentang perdagangan mata uang kripto.

Binance tersedia di lebih dari 180 negara di seluruh dunia, meskipun mereka harus membuat perusahaan terpisah. Di Amerika Serikat, ada Binance.us yang berdiri khusus untuk pengguna Negeri Paman Sam karena peraturan yurisdiksi yang lebih memberatkan.

Perusahaan telah menghadapi beberapa kasus terkait regulasi di berbagai negara, terutama karena tuduhan masalah pencucian uang. Binance bahkan harus berpindah negara beberapa kali sebelum akhirnya berkantor pusat di Kepulauan Cayman.

Memiliki reputasi sebagai crypto exchange yang terkadang melakukan beberapa aktivitas bisnis sebelum meminta izin, hal itu menyebabkan masalah regulasi lebih lanjut. Bertindak tanpa memperhatikan banyak batasan tentu mendukung inovasi yang lebih cepat. Namun, hal itu juga menyebabkan pengawasan yang lebih ketat dari pihak berwenang.

Segera setelah meluncur, Binance merilis cryptocurrency miliknya, Binance Coin (BNB), yang kini telah berkembang menjadi salah satu dari lima koin teratas berdasarkan nilai kapitalisasi pasar.

Pada tahun 2020, perusahaan meluncurkan Binance Smart Chain (BSC), sebuah jaringan blockchain yang dibangun untuk menjalankan aplikasi desentralisasi berbasis kontrak pintar (DApps). Ini memungkinkan pengguna untuk mengelola lintas rantai aset digital mereka. Binance Smart Chain didukung oleh Coinbase Cloud, yang menawarkan infrastruktur baca/tulis dan partisipasi yang aman untuk BSC, memberdayakan mereka yang ingin membangun rantai atau membantu mengamankan jaringan.

Tak hanya itu, fungsionalitas seperti penambangan Bitcoin, keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan layanan crypto lainnya telah mengerek kesuksesan Binance selama bertahun-tahun.

Mengenal Coinbase

Coinbase mengambil namanya dari istilah “input” dari transaksi kripto yang tidak memiliki output induk, yang bernama “coinbase.” Dengan kata sederhana, ini adalah istilah transaksi kripto pertama dari blockchain baru.

Platform yang berbasis di Amerika Serikat ini adalah crypto exchange Bitcoin utama yang pertama. Pendiri Coinbase adalah mantan insinyur Airbnb, Brian Armstrong dan mantan trader Goldman Sachs, Fred Ehrsam. Mereka meluncurkannya di Amerika Serikat pada Juni 2012, tiga tahun setelah white paper Bitcoin terkenal di seluruh dunia.

Pada awalnya, Bitcoin adalah satu-satunya mata uang kripto untuk trading di platform ini. Di Coinbase pula untuk pertama kalinya, Bitcoin tersedia untuk pembelian melalui transfer bank.

Crypto exchange ini menerima aliran dana dari perusahaan modal ventura terkemuka seperti Union Square Ventures dan Andreessen Horowitz dalam beberapa tahun pertama. Mereka juga bermitra dengan perusahaan seperti Overstock, Expedia, dan Dell untuk memungkinkan pembayaran dengan Bitcoin.

Coinbase secara efektif memiliki dua platform, Coinbase dan Coinbase Pro. Yang terakhir ini berasal dari platform sebelumnya yang terkenal sebagai GDAX (Global Digital Asset Exchange) dan menyasar kepada trader yang lebih mahir. Sementara platform Coinbase bertujuan untuk investor crypto baru yang hanya perlu membeli atau mengonversi cryptocurrency

Pada April 2021, Coinbase Global menjadi perusahaan crypto exchange pertama yang go public di bursa saham Nasdaq melalui direct listing atau penawaran langsung (IPO) ke publik tanpa melibatkan broker. Perusahaan saat ini memiliki sekitar 73 juta pengguna terverifikasi, 10.000 institusi, dan 185.000 mitra ekosistem di lebih dari 100 negara.

Coinbase dinilai berhasil untuk tetap berada di ‘jalur yang benar’ dalam hal regulasi. Namun, komunitas crypto telah banyak mengkritiknya karena bekerja sama dengan otoritas pajak IRS dan otoritas di negara lain untuk mengungkap data pribadi demi tujuan perpajakan.

Crypto Exchange Coinbase | BeInCrypto
Coinbase menyediakan layanan antarmuka yang ramah untuk pemula.

Proof of Reserve Coinbase vs Binance

Salah satu indikator crypto exchange yang baik adalah proof of reserve (POR) atau bukti cadangan aset kripto. Crypto exchange terkemuka seperti Kraken, Coinbase, dan Gate.io menjadi yang pertama yang menerbitkan proof of reserve, termasuk posisi liabilitas atau kewajiban utang sebagai bagian dari audit mereka.

Yang menarik, meskipun Binance merupakan crypto exchange yang dianggap memulai pergerakan pelaporan proof of reserve, mereka malah tidak memasukkan laporan liabilitas dalam audit mereka.

Ekosistem Coinbase vs Binance

Ekosistem Binance

Binance memiliki Binance Chain yang meluncur pada tahun 2017 yang merupakan blockchain pertama yang perusahaan bangun. Blockchain itu memiliki rancangan untuk transaksi tinggi yang mendukung perdagangan terdesentralisasi. Terdapat token native untuk blockchain ini bernama BNB Coin (BNB).

Tiga tahun kemudian, Binance Smart Chain (BSC) lahir. Ini adalah blockchain independen yang berjalan paralel dengan Binance Chain. Blockchain ini bertujuan menambahkan dukungan untuk kemampuan program smart contract atau kontrak cerdas yang kurang dari Binance Chain.

Pada tahun 2022, Binance memutuskan untuk mengubah nama Binance Chain dan Binance Smart Chain menjadi BNB Chain yang baru. Perubahan nama tersebut membantu meningkatkan throughput BNB Smart Chain dan juga memperkenalkan tata kelola on-chain. Proof of stake blockchain yang dibangun juga menyediakan berbagai DApps dan serangkaian produk DeFi.

Dalam BNB Smart Chain juga ada PancakeSwap yang merupakan decentralized exchange (DEX) atau bursa terdesentralisasi terbesar. Meluncur pada September 2020, PancakeSwap menggunakan model Automated Market Maker (AMM) untuk menukar token BEP-20.

Ekosistem Coinbase

Pada 23 Februari 2023, Coinbase sebagai Centralized Exchange (CEX) meluncurkan kepada publik, testnet untuk blockchain Ethereum Layer 2 mereka sendiri bernama Base. Pengembangannya menggunakan Stack OP oleh Optimism, Base adalah bagian dari Superchain Optimism untuk memasukkan 100 juta pengguna Coinbase ke dunia on-chain. 

Hal ini adalah kemajuan besar dari Coinbase, setelah kasus keruntuhan FTX dan kebutuhan yang semakin nyata untuk desentralisasi dari entitas terpusat. Coinbase akhirnya resmi meluncurkan Base pada 9 Agustus 2023. Peluncuran ini membuat exchange yang pendirinya adalah Brian Armstrong tersebut mendapat label sebagai perusahaan publik pertama yang meluncurkan chain mereka sendiri.

Coinbase telah menggaet banyak pemain crypto besar untuk peluncuran mainnet Base. Pada bagian DApp, raksasa DeFi seperti Aave, Balancer, Sushi telah bermitra dengan rantai untuk memberikan landasan bagi setiap ekosistem DeFi yang sehat ke chain saat meluncur. Pasar NFT seperti Magic Eden dan Opensea juga telah bermitra dengan chain untuk perdagangan NFT.

Di sisi infrastruktur, The Graph, Infura, QuickNode, ThirdWeb, dan Blockdaemon adalah beberapa di antara banyak penyedia infrastruktur yang mendukung Base. Oracle seperti Chainlink dan Pyth juga tersedia untuk pengembangan oleh DApps. Untuk analitik on-chain, Dune, Arkham Intelligence, dan Nansen juga termasuk di antara mitra yang ingin mendukung Base dalam waktu dekat.

Mendasari itu semua, Optimism adalah mitra utama Base yang menjadi bagian istilah dari Optimism Superchain. Coinbase juga telah secara aktif mendukung upgrade Ethereum Cancun mendatang, EIP-4844, juga terkenal sebagai Protodanksharding, yang akan menguntungkan rollup secara signifikan melalui pengurangan biaya antara 10-100x.

Koin Cryptocurrency di Coinbase vs Binance

Jika menilai berdasarkan penggunaan mata uang kripto utama seperti Bitcoin dan Ethereum, maka Binance dan Coinbase merupakan dua crypto exchange yang terbesar transaksinya.

Namun selain kedua mata uang kripto utama tersebut, kedua crypto exchange itu menawarkan setidaknya 100 koin lain. Pengguna mungkin akan menemukan banyak altcoin yang kurang terkenal, selain Dogecoin atau meme coin lainnya.

Binance terkenal dengan daftar altcoinnya yang sangat besar, dengan lebih dari 600 pilihan tersedia. Sementara itu Coinbase menawarkan 179 mata uang perdagangan.

Coinbase juga mendukung mata uang fiat, termasuk USD, pound sterling (GBP), dan euro (EUR), sedangkan Binance mendukung lebih banyak mata uang fiat, seperti USD, EUR, dolar Australia (AUD), GBP, dolar Hong Kong (HKD) , dan rupee India (INR). Binance dan Coinbase keduanya menawarkan banyak pasangan mata uang kripto, tetapi jumlahnya mungkin berbeda berdasarkan lokasi.

Coinbase vs Binance: Keamanan

Dunia crypto telah menghadapi banyak masalah keamanan yang membuat pengguna khawatir di masa lalu. Namun, beberapa peretasan keamanan yang terjadi selama bertahun-tahun telah mendorong crypto exchange untuk memberikan peningkatan fitur keamanan yang dapat diandalkan.

Binance mendukung protokol masuk yang rigid, termasuk autentikasi dua faktor, berdasarkan SMS, aplikasi autentikator Google, perangkat keras, atau metode email. Ini memberikan kontrol akses lanjutan dengan fitur keamanan opt-in seperti whitelist alamat IP dan dompet, kontrol akses API, dan manajemen perangkat.

Sementara itu Coinbase menjamin untuk menjaga 98% aset offline dalam cold storage dan merupakan satu-satunya pertukaran crypto yang menyediakan asuransi kripto FDIC (Federal Deposit Insurance Corporation) hingga US$250 ribu untuk deposit mata uang. Coinbase menawarkan autentikasi dua faktor melalui SMS atau aplikasi Google Authenticator.

Dari sisi keamanan, Coinbase tampak lebih aman, mengingat tidak pernah mengalami serangan signifikan sejak awal. Di sisi lain, pada tahun 2019, Binance mengalami peretasan yang signifikan, sebanyak 7000 Bitcoin jadi target pencurian dari bursa. Lalu, pada 2022, terjadi peretasan BNB Coin dengan kerugian senilai hingga US$100 juta. Binance sejak itu mengambil langkah-langkah ketat untuk meningkatkan semua standar keamanan setelah episode yang menyakitkan itu.

Binance dan Coinbase menawarkan fitur keamanan yang kuat untuk melindungi aset digital pengguna. Namun, Coinbase tampak lebih transparan tentang langkah-langkahnya untuk menjaga keamanan dana pelanggan.

Biaya atau Fee Trading: Coinbase vs Binance

Biaya paling signifikan bagi trader kemungkinan besar adalah biaya perdagangan, dan jika melakukan banyak hal, itu pasti bisa bertambah. Untungnya, kebanyakan crypto exchange menawarkan diskon berdasarkan volume perdagangan 30 hari. Namun, banyak yang menilai Binance lebih baik dalam hal ini dengan diskon 25% menggunakan BNB Coin.

Coinbase dan Binance menggunakan struktur harga maker-taker fee, yang berdasarkan apakah pengguna menambahkan likuiditas ke pasar (maker) atau menghapus likuiditas dari pasar (taker). Jadi biaya perdagangan umumnya berbeda tidak hanya pada volume transaksi, tetapi juga jenis perdagangan yang dilakukan. Namun, Binance memungkinkan pengguna untuk menghindari komisi pada perdagangan Bitcoin dan Ethereum sepenuhnya.

Biaya trading di Coinbase untuk maker berkisar antara 0% hingga 0,4%, sementara untuk taker, kisarannya 0% hingga 0,6%. Sementara itu, biaya trading di Binance baik maker maupun taker paling tinggi sebesar 0,1% dan bisa gratis untuk beberapa trading pair seperti BTC/TUSD di pasar spot dan margin.

Layanan di Indonesia: Binance vs Coinbase

Binance dan Coinbase sama-sama tidak terdaftar di Indonesia. Namun, banyak pengguna di Tanah Air yang tetap memakai kedua platform tersebut walau harus menggunakan Jaringan Pribadi Virtual (Virtual Private Network/VPN) yang membuat koneksi jaringan privat di antara beberapa perangkat melalui internet.

Hal itu terjadi karena perdagangan dalam negeri terkena pajak dengan besaran 0,21%. Sedangkan di crypto exchange luar negeri bebas pajak, sehingga lebih murah dari segi fee.

Transaksi di crypto exchange lokal juga perlu melakukan KYC dan KYT supaya identitas tradernya jelas. Sementara, di pertukaran luar negeri tidak terdaftar dan seakan bebas melakukan apa saja.

Kesimpulan: Binance vs Coinbase

Binance dan Coinbase adalah dua platform bursa cryptocurrency paling populer di dunia. Mereka menawarkan berbagai fitur dan layanan, tetapi mereka juga memiliki beberapa perbedaan utama.

Coinbase terkenal karena kemudahan penggunaannya dan antarmuka yang ramah bagi pemula. Perusahaan menawarkan cryptocurrency dalam jumlah yang lebih sedikit dari Binance, tetapi ini adalah pilihan yang baik bagi mereka yang baru memulai investasi aset digital. Coinbase juga memiliki tingkat keamanan yang tinggi, dan merupakan salah satu bursa paling tepercaya di industri ini.

Binance terkenal dengan biaya perdagangannya yang rendah dan beragam mata uang kripto. Ini adalah pilihan yang bagus untuk trader berpengalaman yang mencari platform yang lebih maju. Exchange besutan Chanpeng Zhao ini juga menawarkan berbagai fitur yang tidak tersedia di Coinbase, seperti perdagangan margin dan perdagangan berjangka. Namun, Binance memiliki antarmuka yang kurang ramah pengguna daripada Coinbase, dan telah mendapat kritik karena kurangnya dukungan pelanggan.

Pertanyaan yang sering muncul

Biaya trading lebih murah Coinbase atau Binance?

Apakah Binance aman?

Apakah Coinbase aman?

Apakah Binance legal di Indonesia?

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.

foto-profil-hanum.png
Hanum Dewi
Hanum Dewi adalah seorang penulis dengan spesialisasi pada topik bisnis, keuangan, dan investasi. Dengan latar belakang pendidikan di bidang komunikasi dan pengalaman 8+ tahun di pasar modal, Hanum juga melakukan riset untuk membuat konten yang menarik dan informatif di berbagai topik. Melengkapi kemampuan menulisnya, dia juga selalu mengikuti tren dan perkembangan terbaru di industri cryptocurrency, DeFi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori