Blockchain adalah teknologi buku besar terdistribusi yang mencatat data dalam blok yang tidak dapat berubah di seluruh jaringan komputer (node). Teknologi ini telah merevolusi cara kita memandang keamanan dan transparansi data. Sebagai basis dari mata uang kripto seperti Bitcoin, blockchain awalnya terkenal sebagai jaringan publik yang terbuka untuk semua. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, konsep private blockchain telah muncul sebagai solusi alternatif yang menawarkan kontrol dan privasi yang lebih besar. Artikel ini akan membantu pemula memahami apa itu blockchain privat yang bersifat permissioned, cara kerjanya, keuntungannya dan tantangan, serta perbedaannya dengan jenis publik.
Apa itu Private Blockchain?
Private blockchain adalah buku besar terdistribusi yang aksesnya terbatas hanya untuk pengguna tertentu, dengan pengelola biasanya adalah satu organisasi atau sekelompok organisasi yang memiliki izin khusus.
Contoh penerapan private blockchain dalam industri perbankan dan kesehatan, di mana kontrol atas data dan privasi sangat penting. Banyak yang menyebutnya sebagai permissioned blockchain karena memerlukan izin untuk bergabung dan berpartisipasi dalam jaringan.
Cara Kerja Private Blockchain
Setidaknya ada satu kelompok atau organisasi yang menjalankan permissioned blockchain ini. Sebuah protokol perlu ada untuk menjamin integritas data dan validasi transaksi yang terjadi dalam jaringan. Proses ini melibatkan bagian-bagian, yaitu: node blockchain dan jaringan, mekanisme konsensus, dan keamanan serta privasi data.
1. Node dan jaringan
Struktur dasar private blockchain terdiri dari serangkaian blok yang saling terhubung dan terenkripsi.
Organisasi yang menjalankan blockchain pribadi dapat mendelegasikan node validator kepada peserta agar bisa memvalidasi transaksi sebelum masuk di buku besar. Peserta lain bisa mendapatkan node, tapi mereka tidak bisa memvalidasi transaksi.
Biasanya, entitas pengendali memegang node untuk hosting catatan seluruh buku besar. Sementara itu, node peserta hanya menyimpan sebagian dari buku besar yang dapat mereka akses. Kebanyakan blockchain privat memiliki aplikasi perangkat lunak (software) yang menghubungkan partisipan ke jaringan dan memungkinkan mereka melakukan transaksi.
2. Mekanisme konsensus
Mekanisme konsensus dalam blockchain memungkinkan jaringan untuk memverifikasi transaksi dan mencapai kesepakatan mengenai keadaan buku besar. Setiap blockchain pribadi memiliki mekanisme konsensus yang memenuhi kebutuhan peserta dan persyaratan entitas pengendali.
Dalam private blockchain, otoritas organisasi pengendali saja tidak cukup. Mekanisme konsensus perlu ada untuk melegitimasi data yang masuk ke buku besar. Tujuannya untuk meningkatkan privasi dan keamanan blockchain pribadi dengan membatasi siapa yang dapat menyetujui transaksi dan menambahkan data ke rantai block.
Organisasi yang menjalankan blockchain telah memilih validator terlebih dahulu untuk berpartisipasi dalam konsensus. Sehingga memastikan data sensitif peserta terlindungi selama validasi. Contoh mekanisme konsensus blockchain pribadi mencakup Proof of Authority (PoA) atau Byzantine Fault Tolerance (BFT).
3. Keamanan dan privasi
Blockchain pribadi membatasi peserta hanya pada peserta yang sudah mendapatkan verifikasi dan wewenang dari organisasi pengendali. Karena setiap peserta mendapatkan persetujuan dari organisasi yang menjalankannya, mereka memiliki tingkat privasi data yang lebih tinggi daripada jaringan blockchain lainnya. Akibatnya, peluang pelaku jahat di jaringan berkurang.
Organisasi pengendali juga membatasi data apa yang dapat peserta akses. Menerapkan hak akses pada buku besar yang membawa informasi sensitif memastikan privasi pengguna tetap terjaga dan hanya peserta tepercaya yang dapat melihat datanya.
Keuntungan Private Blockchain
Private blockchain menawarkan beberapa keuntungan signifikan. Pertama, keamanan data lebih terjamin karena hanya pengguna yang memiliki izin yang dapat mengakses jaringan. Organisasi pengendali memiliki wewenang untuk membatasi akses peserta data dan melindungi data pengguna dari publik. Ini memverifikasi identitas semua peserta, yang meningkatkan tingkat kepercayaan pada jaringan.
Kedua, private blockchain lebih scalable karena jumlah node yang terbatas memungkinkan proses transaksi yang lebih cepat. Lebih sedikit node memastikan bahwa blockchain pribadi dapat mencapai konsensus dengan cepat dan menerapkan perubahan yang diperlukan, sehingga meningkatkan skalabilitas.
Ketiga, fleksibilitas dalam pengaturan jaringan memungkinkan organisasi untuk menyesuaikan blockchain sesuai dengan kebutuhan spesifik mereka. Jaringan ini juga lebih hemat biaya, karena dapat beroperasi dengan sedikit sumber daya dan dapat menggunakan infrastruktur yang ada.
Kelemahan Private Blockchain
Meskipun menawarkan banyak keuntungan, private blockchain juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satu kelemahan utamanya adalah kurangnya desentralisasi, yang berarti kontrol jaringan tetap berada di tangan sekelompok kecil entitas. Ini dapat menyebabkan risiko central point of failure, yaitu kegagalan satu bagian dari jaringan dapat mempengaruhi seluruh sistem.
Tantangan lain adalah interoperabilitas, yaitu kemampuan private blockchain untuk berinteraksi dengan sistem lain atau blockchain publik. Sebab, teknologi ini tidak memiliki kerangka dan protokol yang standar.
Terakhir, transparansi juga menjadi masalah dalam jaringan pribadi yang aksesnya terbatas ini. Organisasi pengendali memilih siapa yang bisa menambah informasi dan membatasi peserta untuk melihat buku besar secara utuh.
Penerapan (Use Case)
Blockchain privat mempunyai potensi untuk mengatasi inefisiensi di banyak industri tradisional. Buku besar bersama dapat menyederhanakan pemrosesan informasi dan komunikasi antar pemegang saham. Sifat terkontrol dari blockchain memastikan bahwa peserta harus mendapat verifikasi dan menerima akses terbatas ke data.
Berikut beberapa kasus penggunaan permissioned blockchain di berbagai industri.
1. Perusahaan
Fitur unik private blockchain menawarkan pendekatan transformatif dalam mencatat dan mengelola data untuk perusahaan bisnis-ke-bisnis (B2B) dan bisnis-ke-konsumen (B2C).
Permissioned blockchain pada dasarnya bersifat pribadi. Hanya peserta yang berwenang yang dapat mengakses buku besar. Sistem tertutup memastikan bahwa informasi bisnis sensitif tetap aman dan peserta harus mengalami pemeriksaan sebelum mendapatkan akses ke jaringan.
Dengan kondisi ini, jaringan pribadi bisa sesuai dengan kebutuhan bisnis dan tujuan perusahaan. Perusahaan dapat mengoperasikan blockchain pribadi menggunakan infrastruktur yang ada, sehingga meminimalkan gangguan selama adopsi.
2. Rantai pasokan
Blockchain privat dapat merevolusi manajemen rantai pasokan dengan memberikan keamanan, akuntabilitas, dan transparansi data selama pergerakan barang dari produksi ke konsumen. Jenis permissioned blockchain dapat menyederhanakan proses logistik dan menawarkan validasi dan transparansi data melalui buku besar bersama dengan catatan semua transaksi. Hal ini menawarkan satu sumber kebenaran bagi seluruh pemangku kepentingan dalam jaringan, sehingga meningkatkan kepercayaan di antara para peserta.
3. Keuangan dan Perbankan
Jaringan blockchain privat membentuk kembali infrastruktur teknologi industri perbankan dengan mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga dan menurunkan biaya transaksi. Teknologi Blockchain dapat menyederhanakan transaksi lintas batas dan mengotomatiskan perintah kompleks melalui kontrak pintar.
Sektor ini sedang berkembang pesat, dan jumlah transaksi lintas batas B2B yang selesai di blockchain dapat meningkat secara dramatis di tahun-tahun mendatang. Juniper Finance memperkirakan bahwa pada tahun 2025, jumlah transaksi lintas batas B2B di blockchain akan mencapai 745 juta. Selain itu, pada tahun 2024, transaksi B2B di blockchain mencapai 11% dari total pembayaran internasional B2B.
Transaksi lintas negara: Statista
4. Kesehatan
Industri perawatan kesehatan berurusan dengan data medis sensitif dan sejumlah besar catatan pasien yang perlu tersimpan dengan aman dan tercatat secara akurat. Fitur privasi dan keamanan blockchain pribadi dapat disesuaikan untuk menyimpan catatan yang tidak dapat diubah dan memberikan akses selektif kepada pihak yang berwenang terhadap informasi pasien.
Buku besar yang terdistribusi dapat memfasilitasi perawatan pasien yang lebih kolaboratif dengan memberikan catatan medis terkini kepada praktisi medis yang tersusun secara kronologis.
Menjadi sektor yang baru lahir namun berkembang pesat, ukuran blockchain di pasar layanan kesehatan dapat tumbuh pada CAGR sebesar 34,02% antara tahun 2023 dan 2032, sesuai data Precedence Research.
Prediksi pasar blockchain dalam sektor kesehatan: Precedence Research
Perbandingan Private vs Public Blockchain
Perbedaan utama antara private blockchain dan public blockchain terletak pada aksesibilitas dan kontrolnya. Pada blockchain publik, seperti Bitcoin dan Ethereum, siapa pun dapat bergabung dan berpartisipasi dalam jaringan. Keamanan dan konsensus tercapai melalui mekanisme konsensus seperti Proof of Work (PoW) atau Proof of Stake (PoS), yang melibatkan banyak peserta di seluruh dunia. Sebaliknya, pada private blockchain, hanya pengguna yang memiliki izin khusus yang dapat mengakses dan berpartisipasi. Konsensus biasanya tercapai melalui metode yang lebih efisien seperti Proof of Authority (PoA) atau Byzantine Fault Tolerance (BFT).
Blockchain pribadi berfokus pada menjaga privasi peserta dan melindungi data dari pihak yang tidak berwenang. Sedangkan blockchain publik sepenuhnya transparan, dan informasi di buku besar terbuka untuk semua orang. Blockchain publik dapat diakses oleh siapa saja, sedangkan blockchain pribadi hanya dapat diakses oleh peserta yang terverifikasi dan berwenang.
Maka dari itu, permissioned blockchain lebih cepat dan efisien dalam proses transaksi karena pesertanya terbatas. Hal ini berbeda dengan yang publik dengan jutaan partisipan sehingga menghambat kecepatan transaksi dan konsensus.
Kesimpulan
Private blockchain adalah teknologi yang menawarkan banyak manfaat bagi organisasi yang membutuhkan kontrol lebih besar atas data dan privasi. Dengan pemahaman yang baik tentang cara kerjanya, keuntungan, dan tantangan yang dihadapi, organisasi dapat memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan operasional mereka. Di masa depan, kita dapat mengharapkan lebih banyak inovasi dan penerapan blockchain privat di berbagai industri.
Pertanyaan yang sering muncul
Blockchain pribadi adalah teknologi buku besar terdistribusi yang dikembangkan oleh organisasi swasta dengan akses terbatas pada kelompok peserta yang berwenang. Organisasi mengontrol blockchain dan menentukan siapa yang dapat menambahkan data dan memvalidasi transaksi di blockchain. Contoh blockchain pribadi termasuk Oracle, Ripple, Corda, dan IBM.
Blockchain pribadi menawarkan lebih banyak privasi kepada peserta karena hanya organisasi pengendali yang memiliki akses ke seluruh catatan transaksi dan memberikan akses terbatas kepada peserta. Terdapat sejumlah node terbatas pada blockchain berizin yang membuat proses konsensus menjadi lebih cepat, sehingga meningkatkan efisiensi jaringan. Biaya transaksi pada blockchain pribadi rendah karena tidak bergantung pada permintaan verifikasi di jaringan.
Blockchain publik dapat diakses oleh siapa saja, sedangkan blockchain pribadi hanya dapat diakses oleh peserta yang terverifikasi dan berwenang. Blockchain publik terdesentralisasi tanpa otoritas pusat yang menjalankan fungsinya, sedangkan blockchain pribadi terdesentralisasi sebagian dengan otoritas pusat yang mengelola jaringan. Blockchain pribadi memprioritaskan privasi peserta dan keamanan data, sedangkan blockchain publik terbuka untuk umum dengan transparansi penuh pada catatan buku besar.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.