Seiring dengan meningkatnya adopsi blockchain, begitu pula risiko seperti serangan frontrunning, penipuan token, dan kerentanan lintas rantai. Protokol keamanan blockchain sangat penting dalam hal ini, memastikan bahwa setiap langkah transaksi — mulai dari inisiasi hingga konfirmasi — terlindungi. Memahami keamanan transaksi end-to-end adalah kunci bagi pengguna dan pengembang untuk menghindari kerugian dan memastikan interaksi jaringan yang aman dan tidak terganggu. Artikel ini mengeksplorasi protokol teratas yang memastikan transaksi blockchain yang aman pada 2024.
POIN UTAMA
➤ Protokol keamanan blockchain seperti Omnia, LayerZero, Chainlink CCIP, Cosmos IBC, dan Wormhole memastikan keamanan transaksi end-to-end dengan melindungi data dari manipulasi dan mencegah transfer yang tidak lengkap.
➤ Keamanan transaksi end-to-end memastikan tidak ada entitas yang tidak berwenang yang dapat mengganggu atau mengubah transaksi blockchain.
➤ Meskipun protokol yang terdaftar memberikan keamanan kritis, audit berkelanjutan, pemeriksaan kontrak pintar, dan perilaku pengguna yang waspada, semuanya tetap penting untuk melawan risiko yang berkembang dalam jaringan terdesentralisasi.
5 protokol blockchain teratas
Singkatnya, beberapa protokol keamanan blockchain teratas pada 2024 meliputi:
- Protokol Omnia – Perlindungan Frontrunning dengan mempool pribadi
- LayerZero – Private relayer untuk komunikasi lintas rantai yang aman
- Chainlink CCIP – Validasi multi-layer untuk transfer token
- Wormhole – Node penjaga untuk keamanan transaksi lintas rantai
- Cosmos Hub (Protokol IBC) – Transfer aset yang aman dengan konsensus Tendermint
Mari kita periksa setiap protokol keamanan blockchain secara detail.
1. Protokol Blockchain nOmnia: Terbaik untuk mencegah eksploitasi
Omnia Protocol memastikan bahwa pengguna dan pengembang blockchain menikmati akses yang aman dan pribadi ke jaringan tanpa takut akan frontrunning, penipuan token, atau interaksi berbahaya.
Dengan melindungi data transaksi dari awal hingga penyelesaian, Omnia memberikan keamanan end-to-end dan menjaga kerahasiaan setiap operasi blockchain.
Bagaimana cara kerjanya?
Omnia bertindak seperti terowongan yang terjaga untuk transaksi blockchain. Ketika pengguna berinteraksi dengan blockchain melalui titik akhir RPC pribadi Omnia, data tersembunyi dari pandangan publik, melindunginya dari penyerang. Mempool pribadi ini mencegah bot menjalankan perdagangan atau mencegat informasi sensitif.
Selain itu, Omnia mendeteksi honeypot — token penipuan yang bertujuan untuk menjebak pengguna — dengan menganalisis kontrak pintar dan data transaksi secara real-time.
Jika token berbahaya terdeteksi, Omnia menghentikan transaksi, memastikan dana pengguna tetap aman. Keamanan berlapis-lapis ini memastikan bahwa setiap transaksi blockchain selesai dengan aman tanpa kerentanan yang terungkap.
Omnia juga memperlakukan blockchain manapun dengan sama dan mendukung pemantauan transaksi berkelanjutan dan beberapa jaringan, memastikan cakupan keamanan seluas mungkin.
Kelebihan
- Mencegah serangan frontrunning: RPC pribadi menyembunyikan transaksi dari bot.
- Memblokir token penipuan: Deteksi honeypot menghentikan pengguna berinteraksi dengan token penipuan.
- Dukungan multi-rantai: Bekerja di beberapa blockchain, memastikan fleksibilitas.
Kekurangan
- Pengaturan teknis: Pengguna mungkin memerlukan waktu untuk memahami RPC pribadi dan perlindungan honeypot.
- Ketergantungan node: Membutuhkan partisipasi yang konsisten dari node untuk akses tanpa gangguan
2. LayerZero: Protokol Blockchain Terbaik untuk transaksi lintas rantai
LayerZero memastikan bahwa transaksi antara blockchain yang berbeda diselesaikan dengan aman dan tanpa gangguan. Transaksi lintas rantai sering menimbulkan risiko baru, seperti frontrunning dan transfer yang tidak lengkap, tetapi LayerZero menghilangkan kerentanan ini dengan mengamankan setiap bagian transaksi — mulai dari inisiasi pada satu blockchain hingga konfirmasi pada blockchain lainnya.
Bagaimana cara kerjanya?
LayerZero mempertahankan kecepatan dan keamanan dengan menggunakan kombinasi node ultra-ringan (ULN), oracle, dan relayer. Anggap saja seperti mengirim paket melalui jaringan kurir terpercaya, di mana kurir (relayer) dan validator (oracle) mengonfirmasi bahwa paket mencapai tujuannya secara utuh tanpa gangguan dari pihak luar.
Node ultra-ringan (ULN) memvalidasi transaksi tanpa memerlukan seluruh data blockchain, yang membuat jaringan gesit sekaligus menjaga keamanan.
Relayer mengirimkan data transaksi antar blockchain sambil menyembunyikannya dari paparan publik, memastikan bahwa tidak ada yang dapat mencegat data atau memanipulasi transaksi.
Oracle secara independen memverifikasi transaksi di rantai sumber dan tujuan, menjaga integritas data bahkan selama pertukaran lintas rantai.
Dengan memisahkan peran validasi dan relai, LayerZero memastikan bahwa node atau relayer yang disusupi tidak mengganggu seluruh transaksi, menjaga keamanan end-to-end di seluruh jaringan.
Dalam hal pemeliharaan keamanan transaksi end-to-end, private relayer melindungi data transaksi agar tidak bisa jadi bahan manipulasi atau pencegatan, sedangkan ULN memastikan validasi yang aman.
Selain itu, setiap komponen jaringan berfungsi secara independen, sehingga mengurangi risiko kerentanan di seluruh sistem. Ini semua berkat desain modular yang tangguh.
Kelebihan
- Mitigasi frontrunning: Private relayer menjauhkan transaksi dari mempool publik.
- Eksekusi lintas rantai yang cepat: Node ultra-ringan mempercepat transaksi tanpa mengorbankan keamanan.
- Verifikasi yang andal: Oracle memastikan setiap transaksi mendapatkan validasi dengan benar, melindungi aset pengguna.
Kekurangan
- Pengaturan kompleks: Pengguna mungkin awalnya menemukan arsitektur yang melibatkan relayer dan oracle sulit orang pahami.
- Ketergantungan pada validator: Meskipun terdesentralisasi, operasi LayerZero bergantung pada validator yang berfungsi dengan baik.
3. Chainlink CCIP: Terbaik untuk mengamankan transfer token
Cross-Chain Interoperability Protocol (CCIP) Chainlink menawarkan cara yang andal untuk mentransfer token antar blockchain sekaligus mencegah kesalahan transfer atau manipulasi. Dengan memverifikasi transaksi di beberapa titik, CCIP memastikan setiap transfer aman dari awal hingga akhir, menjadikannya alat penting untuk operasi lintas rantai yang aman.
Bagaimana cara kerjanya?
CCIP bertindak seperti sistem pos pemeriksaan untuk transaksi blockchain. Saat mengirim token antar jaringan, oracle dan validator bekerja sama untuk mengonfirmasi setiap langkah proses.
Bayangkan mengirim paket di mana setiap kantor pos mencapnya di sepanjang rute —ini memastikan paket tidak dirusak sebelum mencapai tujuannya.
Misalnya, jika pengguna mengirim token dari Ethereum ke Avalanche, CCIP memeriksa data transaksi di setiap langkah melalui oracle. Setelah mendapat validasi, data terus terkirim ke validator jaringan penerima. Jika ada penyimpangan yang ketemu, transaksi segera berhenti, memastikan hanya transfer terverifikasi yang berhasil.
Chainlink CCIP menggunakan validasi multi-titik, saluran komunikasi pribadi, dan penanganan token yang fleksibel untuk transfer yang lebih aman dan pencegahan kesalahan.
Tahukah Anda? CCIP menggunakan batas kecepatan otomatis, mencegah membebani sistem dengan permintaan besar atau mencurigakan.
Kelebihan
- Perlindungan frontrunning: Menjaga transaksi dari pandangan publik untuk mencegah gangguan.
- Transfer token yang aman: Memvalidasi transaksi di beberapa titik untuk mencegah kesalahan atau kerugian.
- Fleksibilitas lintas rantai: Mendukung banyak jaringan untuk pergerakan aset yang mulus.
Kekurangan
- Kurva pembelajaran: Pengguna mungkin perlu waktu untuk memahami transfer yang dapat diprogram.
- Ketergantungan pada Oracle: Prosesnya tergantung pada validator dan oracle yang berfungsi dengan baik.
4. Wormhole: Protokol blockchain terbaik dengan penjaga
Wormhole memastikan bahwa aset dan data dapat berpindah dengan aman di antara beberapa blockchain, mengurangi risiko yang terlibat dalam transaksi lintas rantai.
Dengan sistem node penjaganya, Wormhole memastikan setiap transaksi mendapat verifikasi secara independen, memblokir transfer yang tidak sah atau rusak dan memastikan transaksi tetap aman dari awal hingga akhir.
Bagaimana cara kerjanya?
Wormhole berfungsi sebagai jembatan antar blockchain, memfasilitasi transfer aset dengan bantuan node penjaga. Pikirkan node penjaga sebagai pos pemeriksaan di jalan raya — setiap kali kendaraan (transaksi) melewatinya, kendaraan (transaksi) mengalami pemeriksaan untuk memastikannya memenuhi semua standar keselamatan.
Ketika transaksi imulai pada satu blockchain, node penjaga memvalidasinya sebelum mencapai blockchain tujuan. Jika mereka mendeteksi perbedaan, transaksi ditolak, memastikan bahwa hanya transfer yang sah yang diproses. Ini memastikan bahwa keamanan transaksi end-to-end dipertahankan bahkan ketika aset atau data ditransfer melalui jaringan yang berbeda.
Wormhole adalah salah satu dari sedikit protokol keamanan blockchain yang mengandalkan desain jembatan terdesentralisasi. Plus, ada akses ke alat pemulihan aset.
Kelebihan
- Verifikasi wali: Melindungi transfer dengan memeriksa setiap langkah secara mandiri.
- Keamanan terdesentralisasi: Mengurangi ketergantungan pada satu validator, mencegah kerentanan di seluruh sistem.
- Mekanisme pemulihan: Menyediakan alat untuk menangani transaksi yang gagal atau macet.
Kekurangan
- Risiko kerentanan bridge: Seperti jembatan lintas rantai lainnya, Wormhole terpapar pada metode serangan yang berkembang.
- Pengaturan kompleks: Pengguna mungkin perlu waktu untuk memahami sistem node penjaga.
Pemeriksaan fakta: Pada tahun 2024, kerentanan ada dalam operasi Wormhole di blockchain Aptos, menimbulkan potensi kerugian sebesar $5 juta. Untungnya, perusahaan keamanan CertiK mengidentifikasi kelemahan tersebut sebelum dapat menjadi target eksploitasi.
Cosmos Hub: Protokol blockchain terbaik untuk transfer aset aman
Cosmos Hub memungkinkan transaksi lintas rantai yang aman menggunakan Protokol Inter-Blockchain Communication (IBC). Ini memastikan bahwa aset dan data bergerak dengan aman di antara jaringan yang terhubung, menjaga integritas selama transaksi. Cosmos mengurangi risiko transfer yang tidak lengkap atau dimanipulasi, memastikan setiap langkah — mulai dari mengirim hingga menerima — mendapat penanganan dengan aman.
Bagaimana cara kerjanya?
Protokol IBC berfungsi seperti jaringan pengiriman yang aman. Ketika pengguna mengirim token dari satu blockchain ke blockchain lainnya, IBC memastikan bahwa kedua rantai memvalidasi transfer sebelum selesai. Anggap saja sebagai jabat tangan dua arah: rantai pengirim mengunci token, dan rantai penerima mengeluarkan jumlah yang setara hanya ketika langkah pertama mendapat konfirmasi. Jika ada masalah yang muncul selama proses berlangsung, transaksi berhenti, melindungi aset dari kerugian.
IBC juga menggunakan konsensus Tendermint untuk menjaga kepercayaan dan konsistensi di seluruh blockchain, memastikan bahwa transaksi menerima validasi dengan benar tanpa penundaan atau manipulasi.
Fitur utama: Jika rantai offline di tengah transfer, IBC memastikan bahwa aset tetap aman hingga jaringan pulih.
Kelebihan
- Mencegah kehilangan aset: Validasi dua arah memastikan bahwa aset tidak pernah hilang dalam perjalanan.
- Cepat dan konsisten: Konsensus Tendermint memberikan validasi cepat tanpa mengorbankan keamanan.
- Tangguh terhadap waktu henti: IBC dapat menangani gangguan jaringan dan mengamankan aset hingga pemulihan.
Kekurangan
- Koordinasi jaringan: Membutuhkan koordinasi antara beberapa blockchain, yang dapat menimbulkan kerumitan.
- Adopsi terbatas: Beberapa jaringan masih mengintegrasikan IBC, membatasi kasus penggunaannya saat ini.
Tahukah Anda? Cosmos Hub memperkenalkan Interchain Security 2.0 (ICS 2.0), yang secara signifikan meningkatkan keamanan transaksi lintas rantai. Model baru ini memungkinkan validator untuk memilih rantai konsumen mana yang akan diamankan, meningkatkan efisiensi sekaligus menjaga keamanan.
Apa itu keamanan transaksi end-to-end?
Keamanan transaksi end-to-end memastikan bahwa setiap transaksi, mulai dari inisiasi hingga penyelesaian, terlindungi dari risiko seperti manipulasi, frontrunning, atau eksekusi yang tidak lengkap.
Contoh cepat: Pada tahun 2024, Uniswap menghadapi serangan frontrunning yang terus-menerus, di mana bot MEV (Maximal Extractable Value) mengeksekusi serangan sandwich dengan menempatkan transaksi sebelum dan sesudah perdagangan yang sah. Bot ini mendapat untung dengan mengeksploitasi perubahan harga yang disebabkan oleh perdagangan pengguna yang tidak menaruh curiga.
Konsep ini menjamin bahwa tidak ada entitas yang tidak berwenang yang dapat mengganggu atau mengubah transaksi, memberikan kepercayaan penuh kepada pengguna dalam aktivitas blockchain mereka.
Tanpa keamanan end-to-end yang tepat, transaksi blockchain berisiko terpapar frontrunning, phishing, atau transfer yang tidak lengkap.
Pada tahun 2024 terjadi serangan phishing terkait kampanye yang menargetkan penyedia likuiditas (LP) Uniswap V3. Dalam serangan itu pelaku mencuri lebih dari $4,7 juta dalam bentuk ETH. Penyerang mengirim token berbahaya kepada pengguna yang menyamar sebagai airdrop yang sah, menipu mereka agar berinteraksi dengan antarmuka palsu yang menguras dompet mereka.
Protokol keamanan blockchain memastikan dana pengguna tetap aman, interaksi dengan kontrak pintar dapat dipercaya, dan data tidak bocor atau dimanipulasi di sepanjang jalan.
Apakah cukup untuk mengamankan transaksi dengan protokol keamanan blockchain?
Protokol keamanan blockchain adalah langkah penting menuju transaksi yang aman. Namun, mereka mungkin tidak cukup dengan sendirinya. Meskipun protokol ini memberikan keamanan end-to-end dengan mencegah manipulasi dan memverifikasi data, ancaman yang berkembang memerlukan peningkatan berkelanjutan.
Pendekatan berlapis-lapis — termasuk kesadaran pengguna, audit, dan perlindungan tambahan — memastikan keamanan dan kepercayaan yang lebih kuat di seluruh jaringan terdesentralisasi.
Pertanyaan yang sering muncul
Apa yang membuat protokol keamanan blockchain penting untuk keamanan transaksi end-to-end?
Apakah protokol keamanan blockchain saja sudah cukup untuk melindungi transaksi?
Protokol blockchain mana yang menawarkan keamanan end-to-end yang andal di 2024?
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.