Lihat lebih banyak

Berdasarkan Data On-Chain, Muncul Desas-desus FTX Hentikan Penarikan Dana Pelanggan

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Muncul kabar terbaru bahwa FTX disebut-sebut telah berhenti memproses permintaan penarikan dana dari para pelanggannya.
  • Temuan ini didasarkan pada data on-chain yang telah dibahas oleh komunitas kripto di Twitter.
  • Berdasarkan pantauan data CoinGecko pada hari Selasa (8/11) pukul 23:01 WIB, harga FTT ambruk lebih dari 35% dalam 24 jam terakhir ke level US$14,63.
  • promo

Krisis yang dialami FTX masih berlanjut. Muncul kabar terbaru bahwa crypto exchange yang dipimpin oleh Sam Bankman-Fried (SBF) itu disebut-sebut telah berhenti memproses permintaan penarikan dana dari para pelanggannya.

Temuan ini didasarkan pada data on-chain yang telah dibahas oleh komunitas kripto di Twitter. Transaksi keluar terakhir dari FTX di blockchain Ethereum terjadi pada pukul 18:37 WIB. Data ini dapat dipantau di Etherscan. Berdasarkan data on-chain, aktivitas FTX di blockchain Solana dan TRON juga mengalami hal serupa. Alamat-alamat ini diidentifikasi sebagai crypto wallet utama FTX.

Pada hari Selasa (8/11) pukul 20:50 WIB, akun Twitter Steven (@Dogetoshi) menulis, “FTX tampaknya berhenti memproses penarikan on-chain di Ethereum, Solana, dan TRON sejak kira-kira 3 jam yang lalu.”

Namun, berselang pada pukul 20:58 WIB, dia mengatakan bahwa penarikan dana di FTX sepertinya mulai meningkat lagi. Steven pada pukul 21:16 WIB menerangkan bahwa FTX US atau Blockfolio tampaknya masih berfungsi. Pada pukul 21:37 WIB, Steven menyayangkan seluruh tim FTX yang masih bungkam mengenai kepastian hal ini.

Berdasarkan pantauan data CoinGecko pada hari Selasa (8/11) pukul 23:01 WIB, harga native token FTX yaitu FTT ambruk lebih dari 35% dalam 24 jam terakhir ke level US$14,63.

Kinerja native token FTX (FTT) | Sumber: CoinGecko

Jadi Topik Perbincangan oleh Sejumlah Akun Twitter Kripto

Akun Twitter WuBlockchain yang dikelola oleh reporter Colin Wu pada pukul 21:13 WIB melaporkan hal yang serupa.

“Berdasarkan data Scope Protocol, selama 2 jam terakhir hanya Ether (ETH) yang keluar dari alamat crypto wallet utama FTX sekitar US$1 juta. FTX tampaknya menghentikan sementara penarikan sebagian besar kripto, terutama stablecoin Tether USD (USDT) atau USD Coin (USDC). Penarikan umpan balik komunitas dari FTX sebagian besar memakan waktu 4 jam hingga 24 jam.”

Pada pukul 21:56 WIB, akun Twitter Scope Protocol menyatakan bahwa, “Beberapa pihak mengklaim FTX masih mendukung penarikan dengan alamat crypto wallet ini [mereka menunjukkan rinciannya]. Namun, menurut penelitian kami, alamat crypto wallet itu adalah FTX US. Mereka tidak pernah berhenti [melayani penarikan]. [Sementara menurut Scope Protocol] FTX masih terhenti.”

WuBlockchain pada pukul 22:05 WIB juga mengutip data dari Nansen bahwa FTX US masih memproses penarikan di jaringan Ethereum.

Desas-desus bahwa FTX mungkin saja menghentikan penarikan dana pelanggan mereka turut dibahas sejumlah akun Twitter lain yang kerap memberi informasi seputar dunia kripto termasuk db (@tier10k), Watcher.Guru, Bitcoin Magazine, hingga Bitcoin Archive.

Menariknya, akun Twitter db mengatakan bahwa, “SBF benar-benar perlu keluar dan mengatakan hal apa pun. Diam membuat segalanya 100 kali lebih buruk.”

Kronologi FTX Terjungkal dalam Krisis

Krisis yang dihadapi FTX menyusul bocornya sebagian rincian dari neraca keuangan Alameda Research yang memiliki eksposur dengan crypto exchange itu.

Perusahaan perdagangan kripto kuantitatif yang dikuasai oleh SBF ini dilaporkan memiliki total aset US$14,6 miliar dan liabilitas sekitar US$8 miliar. Di antara asetnya, Alameda mencatatkan US$3,66 miliar dalam token FTT tidak terkunci dan jaminan token FTT senilai US$2,16 miliar.

Aset penting lainnya di neraca Alameda Research termasuk US$3,37 miliar dalam kripto dan sejumlah token SOL yang tidak terkunci senilai US$292 juta, US$863 juta SOL yang terkunci, dan US$41 juta jaminan SOL. Untuk diketahui, SBF merupakan investor awal di Solana.

Terkait kabar geger bahwa Binance ‘membuang’ token FTT milik mereka, CZ pada hari Minggu (6/11) pukul 22:47 WIB akhirnya memberikan komentar.

“Sebagai bagian dari keluarnya Binance dari kepemilikan saham di FTX pada tahun lalu, Binance menerima sekitar US$2,1 miliar dalam bentuk tunai, yaitu stablecoin Binance USD (BUSD) dan FTT. Karena pengungkapan baru-baru ini yang terkuak [terkait kepemilikan aset Alameda Research termasuk pada token FTT], kami telah memutuskan untuk melikuidasi token FTT yang tersisa di pembukuan kami,” tulis CZ.

CZ mengaku bahwa mereka akan mencoba melakukannya dengan cara yang meminimalkan dampak pada market. Karena kondisi market dan likuiditas yang terbatas, pihak CZ memperkirakan ini akan memakan waktu beberapa bulan untuk diselesaikan.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori