Trusted

Mastercard dan Visa Tarik Kemitraan, Binance Stop Layanan Crypto Card di Amerika Latin dan Bahrain

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Binance mengumumkan untuk menghentikan layanan kartu debit kripto di wilayah Amerika Latin dan Timur Tengah.
  • Meski begitu, akun Binance di tingkat global tidak akan terpengaruh atas adanya kebijakan tersebut.
  • Kabar ini menambah panjang rangkaian langkah penyesuaian bisnis yang dilakukan oleh Binance di tahun ini.
  • promo

Posisi Binance di tingkat global sepertinya bakal semakin terjepit. Setelah rangkaian pembatalan izin yang dilakukan di beberapa wilayah di Eropa, kali ini, Binance mengumumkan penghentian layanan kartu debit kripto di wilayah Amerika Latin dan Timur Tengah. Meskipun mengaku bahwa kebijakan tersebut tidak akan berpengaruh besar terhadap bisnis perusahaan secara keseluruhan, namun langkah itu memperlihatkan bahwa crypto exchange terbesar untuk volume perdagangan itu tengah berupaya melakukan penyesuaian di tengah ketatnya kondisi pasar.

Dalam laporan Reuters, disebutkan bahwa terdapat 4 negara yang tidak bisa lagi mengakses kartu kripto Binance yang bekerja sama dengan Mastercard. Keempat negara itu adalah Argentina, Kolombia, Brasil, dan Bahrain.

Juru bicara Mastercard mengatakan bahwa kebijakan tersebut akan mulai diterapkan pada 22 September mendatang. Kedua belah pihak tidak menjelaskan lebih detail alasan di balik penghentian kerja sama tersebut.

“Keputusan tersebut tidak akan berdampak pada program kartu kripto Mastercard lainnya,” ungkap juru bicara Mastercard.

Binance sendiri nampaknya secara perlahan mulai mengurangi beberapa layanan dalam rangka penyesuaian. Pada 1 Agustus kemarin, Binance juga sudah menutup platform Binance Connect. Layanan pembayaran fiat-to-crypto yang sudah diluncurkan pada Maret tahun lalu dengan nama Bifinity itu dihentikan secara permanen dengan alasan penyesuaian terhadap perubahan pasar dan kebutuhan pengguna.

Seperti Apakah Dampak Penutupan Layanan Kartu Kripto?

Dalam akun X (Twitter), Binance menjelaskan bahwa pengguna kartu prabayar berbasis kripto di Argentina, Kolombia, Brasil dan Bahrain memiliki waktu sampai dengan 21 September untuk menggunakannya. Setelah itu, kartu tersebut tidak bisa digunakan lagi. Meski begitu, akun Binance di tingkat global tidak akan terpengaruh atas adanya kebijakan tersebut.

“Hanya sebagian kecil pengguna kami (kurang dari 1% dari pengguna pasar yang disebutkan) yang terkena dampak,” jelas Binance.

Menariknya, langkah Binance dan Mastercard yang menyasar Brasil untuk menawarkan layanan kartu prabayar berbasis kripto baru diumumkan pada Januari tahun ini. Aksi itu dilakukan sebagai salah satu strategi untuk memperluas akses penggunaan kripto dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, kurang dari 1 tahun layanan tersebut dihentikan dengan alasan yang belum diketahui. Sementara itu, untuk Argentina, kinerja Binance di sana dikabarkan sempat mengalami perlambatan.

BeInCrypto sebelumnya melaporkan bahwa sejak Juni kemarin, Binance telah berhenti menawarkan sejumlah tunjangan kepada karyawannya. Binance menjadikan penurunan keuntungan sebagai alasan utama ditempuhnya kebijakan tersebut.

“Mengingat lingkungan pasar saat ini dan iklim peraturan yang sayangnya telah menyebabkan penurunan laba, perusahaan harus berhati-hati dengan pengeluaran kami,” jelas Binance.

Visa Juga Mundur dari Binance

Di samping itu, raksasa jaringan pembayaran lainnya, yakni Visa, juga mengaku menarik diri dari kemitraannya dengan Binance Holding. Visa sepertinya tidak ingin terlibat lebih jauh atas pengawasan ketat yang diberikan oleh beberapa regulator dunia terhadap Binance.

Juru bicara perusahaan menyebut bahwa sejak Juli, Visa sudah berhenti menerbitkan kartu co-branding dengan Binance di Eropa.

Inisiatif Binance untuk merilis kartu debit berbasis kripto sendiri mulai dilakukan pada tahun 2020. Binance mengeklaim langkah tersebut merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mendongkrak adopsi aset digital menjadi lebih masif.

Namun, setelah menghadapi tindakan keras dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS), beberapa kemitraan yang dijalankan perusahaan mulai tumbang. Binance mulai kehilangan akses dari sistem perbankan AS sejak Februari dan mengalami kesulitan menerima transfer bank dari beberapa lembaga keuangan Australia di bulan Mei.

Saat ini, perusahaan yang dipimpin oleh Changpeng Zhao (CZ) itu juga tengah menghadapi penyelidikan dari Departemen Kehakiman (DOJ) AS lantaran diduga membantu para warga Rusia memindahkan uangnya ke luar negeri.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori