Lihat lebih banyak

Ingin Salip Upbit, Bithumb Siap Gelar IPO di 2025

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Bithumb dikabarkan bakal menggelar IPO di Korean Securities Dealers Automated Quotations (Kosdaq) di sekitar paruh kedua 2025.
  • Alasan Bithumb untuk menggelar IPO adalah untuk mendapatkan kepercayaan dari para pelaku pasar dan menyaingi dominasi Upbit di Korea Selatan.
  • Aksi Bithumb ini sejalan dengan meningkatnya antusiasme investor menyusul pengesahan Undang-Undang Perlindungan Pengguna Aset Virtual di Korea Selatan.
  • promo

Demi bisa menyalip dominasi Upbit di industri aset digital Korea Selatan, crypto exchange Bithumb dikabarkan bakal menggelar aksi korporasi berupa initial public offering (IPO) di Korean Securities Dealers Automated Quotations (Kosdaq).

Media lokal melaporkan bahwa entitas kripto terbesar kedua di Korea Selatan itu sudah menunjuk Samsung Securities sebagai penjamin emisi. Di samping itu, Bithumb juga mulai melakukan beberapa proses lainnya untuk melaksanakan pencatatan perdana saham.

Meskipun tidak menjelaskan detail besaran target dana yang dihimpun maupun besaran saham yang dilepas, pada paruh kedua tahun 2025 mendatang, Bithumb menargetkan sudah bisa mencatatkan sahamnya di bursa saham Korea Selatan.

“Fokusnya adalah melakukan pencatatan saham di Kosdaq, namun perusahaan juga terbuka terhadap kemungkinan untuk mencatatkan sahamnya di Korea Composite Stock Price Index (Kospi).”

Posisi Keuangan Bithumb Disebut masih Sangat Aman

Sumber menyebutkan bahwa Bithumb tidak memiliki urgensi untuk melakukan penambahan dana lewat jalur eksternal. Pasalnya, posisi Bithumb secara keuangan sangat aman. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, sampai dengan tengah tahun ini saja, salah satu 5 crypto exchange terbesar di Korea itu memiliki aset produk keuangan senilai lebih dari 400 miliar won atau sekitar US$302 juta.

Langkah IPO ini semata-mata dilakukan untuk bisa bersaing dengan Upbit yang saat ini menguasai lebih dari 80% pangsa pasar di Korea Selatan.

Menurut Bithumb, salah satu strateginya adalah dengan mendapatkan kepercayaan dari pelaku pasar lewat cara IPO. Bithumb saat ini hanya menguasai pangsa pasar sebesar 15% hingga 20%. Membincang soal kepercayaan publik, Bithumb sendiri sempat mendapatkan sentimen negatif perihal pemilik asli perusahaan.

Di sisi lain, gelaran IPO ini juga menjadi upaya Bithumb memperlihatkan bahwa sistem tata kelola yang dimilikinya lebih baik, mengingat untuk dengan menjadi perusahaan terdaftar terdapat sejumlah transparansi yang harus dipenuhi.

Bithumb Lakukan Restrukturisasi Kepengurusan

Selain itu, dalam hal susunan kepengurusan, perusahaan juga akan melakukan perubahan mendasar. Mantan ketua Bithumb Korea dan Bithumb Holdings, Lee Jung-hoon, disebut akan kembali ke Bithumb Holdings sebagai direktur.

Bithumb Holdings merupakan pemegang 73,56% saham di Bithumb. Sementara itu, Lee adalah pemegang saham terbesar di perusahaan induk.

Kemudian, Lee Sang-jun, CEO Bithumb Holdings yang dituduh menerima suap dari entitas tertentu untuk melakukan pendaftaran mata uang virtual, disebut mundur dari posisinya. Sang-jun akan digantikan oleh rekan dekat Jung-hoon, Lee Jae-won, untuk menduduki posisi CEO Bithumb Holdings. Jae-won nantinya akan ikut menavigasi proses IPO Bithumb, serta memimpin upaya konsolidasi internal perusahaan.

Aktivitas yang menyeret Sang-jun terjadi saat pemerintah Korea Selatan tengah memperketat pengawasannya terhadap industri kripto. Kasus ini tidak hanya membuat eksekutif perusahaan yang menghadapi penyelidikan. Mantan karyawan Coinone, Jeon, juga tengah diselidiki oleh Kejaksaan Distrik Selatan Seoul atas tuduhan menerima ratusan juta won sebagai imbalan pencatatan beberapa koin yang diterbitkan di Korea.

Pasar Kripto Korea Selatan Disebut Bakal Makin Ramai

Ambisi Bithumb untuk bisa memenangkan hati investor di basis wilayahnya bisa dipahami. Setelah pemerintah Korea Selatan mengesahkan Undang-Undang Perlindungan Pengguna Aset Virtual, banyak investor yang disebut bakal semakin percaya diri untuk masuk ke industri kripto.

Beberapa crypto exchange global pun sudah mulai menancapkan bisnisnya di Negeri Ginseng untuk ikut berebut pasar. Salah satunya adalah Binance.

Entitas yang dipimpin oleh Changpeng Zhao (CZ) itu dikabarkan sudah mengakuisisi salah satu crypto exchange yang berbasis di Korea, yaitu Gopax. Binance dilaporkan membeli 41,2% saham dari CEO Gopax, Lee jun-haeng, untuk bisa masuk dan mengontrol bisnisnya di Korea Selatan.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori