Perusahaan-perusahaan crypto mining besar telah menghabiskan dana sebesar US$747 juta untuk fasilitas dan peralatan mining hanya dalam bulan ini. Langkah ini dilakukan dalam rangka menyambut agenda Bitcoin halving tahun depan. Secara keseluruhan, mereka telah berkomitmen sebanyak lebih dari US$1,2 miliar untuk pembelian mesin yang dijadwalkan akan dikirim secara bertahap mulai tahun depan. Langkah ini juga mereka ambil di tengah sikap para eksekutif kripto yang semakin bullish.
Pembelian peralatan baru ini akan menambah daya komputasi pada jaringan Bitcoin. Namun, kondisi tentunya juga akan semakin mempersulit perusahaan-perusahaan kecil untuk bersaing. Tahun lalu saja, Iris Energy, Stronghold Digital, dan Argo Blockchain harus merestrukturisasi operasi perusahaannya supaya tetap bisa bertahan dari dampak bear market yang kian mencekik profitabilitas.
Bitcoin Halving Berpotensi Bikin Miner Kecil Tersingkir
Miner besar juga mengakumulasi uang tunai untuk membeli pesaing mereka yang lebih kecil dan mungkin tidak memiliki cukup modal untuk bertahan hingga halving berikutnya. Sebut saja Marathon Digital, yang menyisihkan sekitar US$700 juta untuk tujuan akuisisi.
Setiap empat tahun sekali, agenda halving akan mengurangi laju penerbitan Bitcoin baru ke dalam sirkulasi. Adapun pada beberapa halving sebelumnya, agenda ini telah terbukti bullish untuk aset ini.
Antusiasme terkait dengan persetujuan beberapa exchange-traded fund atau ETF Bitcoin baru-baru ini juga telah memicu lonjakan harga Bitcoin hingga di atas US$44.000. Selain itu, telah muncul laporan bahwa para pemohon ETF sedang dalam diskusi lanjutan dengan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Beberapa pihak menganggap perkembangan ini sebagai sinyal kuat bahwa permohonan mereka akan segera mendapat persetujuan dalam waktu dekat. Di sisi lain, SEC sendiri sebelumnya memang enggan menyetujui ETF Bitcoin spot lantaran risiko manipulasi pasar.
Bitcoin mengalami penurunan sebagian dari keuntungannya selama aksi jual besar-besaran di Asia pada Senin pagi (11/12). Harga aset ini sempat amblas ke level US$40.521. Namun, harganya kemudian berhasil bangkit lagi ke angka US$42.500 di sesi perdagangan London.
Para Eksekutif Klaim Bitcoin Bisa Tembus US$100.000
Beberapa eksekutif kripto meyakini bahwa Bitcoin dapat mengalami kenaikan signifikan pada tahun 2024. Michael Saylor, ketua eksekutif MicroStrategy dan Bitcoin maximalist, mengatakan kepada CNBC pada bulan November lalu bahwa harga Bitcoin bisa meningkat 10 kali lipat.
Belum lama ini, ia mengatakan, “Suatu hari nanti, kita semua akan berbangga diri karena telah membeli Bitcoin dengan harga lima digit.”
Selain itu, Adam Back, CEO penyedia infrastruktur mining Blockstream, memprediksi bahwa Bitcoin akan mencapai harga US$100.000 sebelum periode halving tahun depan tiba.
Di sisi lain, Cathie Wood, CEO sekaligus kepala investasi ARK Invest, memperkirakan bahwa ETF yang melacak Bitcoin akan mengungguli dana yang melacak ekuitas terkait Bitcoin dalam jangka panjang. Lebih lanjut, Wood menyatakan bahwa ARK memandang Bitcoin sebagai ‘flight to safety‘ karena Bitcoin tidak memiliki risiko pihak lawan (counterparty risk).
Menariknya lagi, ARK Invest bahkan memprediksi Bitcoin berpotensi mencapai harga US$1,25 juta per kepingnya pada tahun 2030 mendatang. Sebagai informasi, tenggat waktu bagi SEC untuk menyetujui ataupun menolak aplikasi ETF ARK Invest adalah tanggal 10 Januari 2024.
Bagaimana pendapat Anda tentang aktivitas Bitcoin miner menjelang agenda halving ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.