Lihat lebih banyak

Bursa Efek Israel Akan Rilis Platform Perdagangan Aset Kripto

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Bursa Efek Israel berencana buat platform berbasis blockchain yang memungkinkan terjadinya perdagangan aset digital atau kripto.
  • Hal ini merupakan terobosan berani, mengingat sampai saat ini integrasi blockchain dalam bursa saham masih berada dalam tahap wacana.
  • CEO Bursa Efek Israel berharap miliki kesempatan untuk memainkan peran aktif dalam revolusi teknologi pasar modal di kancah global.
  • promo

Bursa Efek Israel atau Tel Aviv Stock Exchange (TASE) berencana membuat platform khusus berbasis blockchain yang memungkinkan terjadinya perdagangan aset digital atau kripto. Hal ini merupakan terobosan berani, mengingat sampai saat ini integrasi blockchain dalam bursa saham masih berada dalam tahap wacana.

Ambisi Israel untuk membangun investasi kripto yang lebih positif tertuang dalam Rencana Strategis untuk Tahun 2023 – 2027. CEO TASE, Ittai Ben Zeev, mengungkapkan bahwa dalam lima tahun ke depan TASE akan memiliki kesempatan untuk memainkan peran aktif dalam revolusi teknologi pasar modal di kancah global.

“Rencana tersebut untuk mengantisipasi kebutuhan pasar dan pengembangan manajemen layanan produk inovatif ke tingkat selanjutnya. TASE tidak hanya akan mengambil bagian dalam perubahan, tetapi akan menjadi ujung tombaknya,” jelas Ittai Ben Zeev dalam keterangan resmi.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa platform perdagangan yang akan dirilis mencakup pemanfaatan teknologi distributed ledger (DLT), tokenisasi berbagai kelas aset digital, dan penggunaan smart contract. Untuk itu, TASE akan melakkukan konversi infrastruktur yang saat ini digunakan menjadi teknologi inovatif ke dalam platform khusus.

Meskipun belum merinci detail pengembangan platform itu, apakah akan berbentuk bursa kripto khusus atau hanya sebatas layanan pertukaran kripto ke fiat, yang jelas inisiatif ini akan menjadi kumpulan layanan dan produk aset digital serta investasi lainnya.

Sebelumnya, TASE telah memutuskan untuk melakukan uji coba penerbitan obligasi digital berbasis blockchain. Kuat dugaan langkah tersebut merupakan bagan dari rencana tokenisasi berbagai kelas aset yang masuk dalam roadmap pengembangan TASE pada 5 tahun mendatang.

TASE Menjual Teknologi & Layanan

TASE optimistis bahwa langkah besar yang pihaknya lakukan akan berpengaruh positif terhadap capaian kinerja mereka. Sehingga dari sana, TASE menargetkan pertumbuhan organik sebesar 10% sampai 12% selama 5 tahun ke depan.

Selain perdagangan kripto, TASE juga akan mendapatan sumber pendapatan baru yang berasal dari penjualan teknologi dan layanan ke bursa valuta asing yang memiliki ukuran kecil dan menengah.

Dengan begitu, mereka percaya diri dapat memperkuat kolaborasi TASE dengan dunia internasional sekaligus memantapkan diri sebagai pemimpin dalam hal inovasi teknologi. Untuk itu, TASE akan membuat induk usaha yang membawahi beberapa entitas baru ataupun yang telah ada demi mencapai target yang diharapkan.

Bursa Efek Singapura & Thailand Berminat Manfaatkan Blockchain

Harus diakui, langkah yang diambil TASE ada di tahap selanjutnya dalam rencana pengembangan blockchain yang sudah dirintis oleh bursa saham di wilayah lain. Singapore Stock Exchange (SGX), misalnya, juga melakukan langkah serupa.

Salah satu bursa yang menjadi acuan dalam perdagangan saham di wilayah Asia Tenggara ini sudah memanfaatkan teknologi blockchain sejak tahun lalu. Namun, entitas tersebut belum sampai pada tahap membangun sebuah platform perdagangan khusus kripto yang berada di bawah naungan SGX seperti TASE.

Langkah yang dilakukan SGX dengan membentuk perusahaan patungan dengan sovereign wealth fund (SWF) Singapura, Temasek, untuk memanfaatkan teknologi distributed ledger (DLT). Tujuan mereka adalah untuk merampingkan proses penerbitan dan penyelesaian produk perdagangan yang terdaftar di SGX.

Selain itu, Bursa Efek Thailand atau Stock Exchange Thailand (SET ) telah menggodok rencana untuk merilis bursa aset digital yang akan terintegrasi dengan pasar kripto. Aset digital yang dimaksud bukan kripto seperti yang banyak diperdagangkan di bursa kripto. Melainkan, aset digital yang dimaksud adalah eksposur baru seperti token utilitas maupun token investasi.

Presiden SET, Pakorn Peetathawatchai, menjelaskan token tersebut bisa digunakan sebagai instrumen untuk melakukan penggalangan dana secara nyata. SET tetap bersikukuh untuk tidak menggunakan kata kripto lantaran aset virtual tersebut dinilai sebagai aset spekulatif.

“SET dapat berfungsi sebagai jembatan tanpa batas antara pasar tradisional dan digital,” imbuh Pakorn Peetathawatchai.

Bagaimana pendapat Anda tentang langkah bursa efek Israel untuk merilis platform perdagangan kripto ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori