Lihat lebih banyak

Andalkan Teknologi Blockchain, Israel Berniat Terbitkan Obligasi Digital

3 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pemerintah Israel berniat terbitkan obligasi digital dengan memanfaatkan teknologi berbasis blockchain.
  • Terkait hal itu, tim gabungan telah dibentuk untuk melakukan pembuktian konsep penerbitan obligasi digital.
  • Kabar ini datang di tengah rencana Israel berniat terbitkan mata uang digital bank sentral (CBDC) syikal digital.
  • promo

Pengembangan blockchain dalam teknologi keuangan tradisional (TradFi) terus melangkah maju. Kali ini, inovasi itu datang dari Pemerintah Israel yang tengah berupaya melakukan penerbitan obligasi digital dengan memanfaatkan teknologi berbasis blockchain atau distributed ledger technology (DLT).

Terkait hal tersebut, Kementerian Keuangan Israel dan Tel Aviv Stock Exchange (TASE) telah membentuk tim gabungan untuk melakukan pembuktian konsep penerbitan obligasi digital pada platform DLT. Tim tersebut saat ini tengah mekakukan kajian atas teknologi proof of concept (PoC) yang mencakup seri baru obligasi digital dan penerbitannya pada peserta sistem.

Inisiasi yang dinamakan proyek Eden ini diyakini mampu memangkas biaya yang biasanya diperlukan ketika menerbitkan obligasi di dunia keuangan tradisional. Selain itu, durasi penebitan dan kliring obligasi pemerintah juga dipercaya akan menjadi lebih singkat. Dengan begitu, pemanfaatan DLT diharapkan mampu menyederhanakan proses sekaligus meminimalisir risiko.

Menyambut hal ini, Chief Executive Officer (CEO) TASE, Ittai Ben-Zeev, mengatakan bahwa pasar keuangan saat ini sedang dalam masa transformasi drastis. Adanya pemanfaatan teknologi secara revolusioner akan memengaruhi cara konsumen untuk beroperasi dan berinvestasi di kancah global.

“Kami berharap Israel dapat menjadi ujung tombak bagi teknologi keuangan. Sekaligus, menjadi yang pertama menerapkan teknologi (blockchain) mutakhir dan meningkatkan akses publik terhadap sektor pasar modal,” jelas Ittai Ben-Zeev.

Adapun uji coba penerbitan obligasi digital pemerintah Israel akan melibatkan pihak perbankan, baik yang berasal dari internasional maupun lokal. Nantinya, setiap penerbit akan terhubung ke sistem blockchain khusus yang akan dikembangkan oleh TASE.

Uji Coba Turut Melibatkan Mata Uang Digital

Seperti diketahui, Israel juga tengah berencana untuk menerbitkan mata uang digital bank sentral (CBDC) yang diberi nama syikal digital. Bank Sentral Israel turut tergabung dalam proyek Icebreaker yang di inisiasi oleh Bank International for Settlement (BIS).

Dalam proyek tersebut, Israel dan beberapa negara lain akan melakukan uji coba pembayaran lintas negara dengan menggunakan CBDC. Terkait hal ini, Deputi Gubernur Bank Sentral Israel, Andrew Abir, menjelaskan bahwa pembayaran lintas batas yang efisien merupakan hal vital bagi negara dengan ekonomi kecil dan terbuka.

“Proyek ini merupakan bagian dari rencana Israel untuk melihat potensi penerbitan Syikal Digital,” ungkap Andrew Abir.  

Sejalan itu, uji coba obligasi digital berbasis blockchain pemerintah Israel juga akan melibatkan mata uang digital. Pasalnya, proses transfer dana dari partisipan ke obligasi digital akan menggunakan mata uang digital yang ditranser dari e-wallet peserta ke e-wallet khusus.

Senior Deputy Accountant General & Head of Financing Division, Gil Cohen, menjelaskan bahwa Kementerian Keuangan Israel selalu memantau dengan cermat perkembangan teknologi yang memengaruhi pasar modal, termasuk blockchain. Dia mengakui pihaknya dalam 6 bulan ke belakang telah melakukan penelitian penggunaan blockchain untuk penerbitan mata uang digital.

“Sekarang kami mengambil langkah besar untuk meneliti penerbita obligasi negara di blockchain. Lagkah yang berpotensi menciptakan kemajuan di sektor pasar modal dan merampungkan pengelolaan utang pemerintah,” imbuh Gil Cohen.

Terbitkan Izin Perusahaan Perdagangan Kripto Pertama

Sikap Pemerintah Israel terhadap kehadiran kripto terus melunak. Pada September lalu, Komisaris Pasar Modal Israel, Moshe Barkat, telah memberikan izin kepada Hybrid Bridge Holdings (HBH) untuk dapat menjalankan operasi bisnis perdagangan kripto.

Founder & CEO HBH, Giora Ran, mengaku sebagai perusahaan perdagangan kripto lokal pertama yang mendapatkan izin operasi dari regulator Israel. Saat ini, mereka tengah membangun infrastruktur yang menghubungkan mata uang kripto dengan mata uang fiat di bank yang sudah lebih dulu melewati proses know your customer (KYC).

“Kami telah mengembangkan sistem yang bertujuan untuk membantu bank dan entitas keuangan tradisional dapat beroperasi di dunia kripto,” kata Giora Ran.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori