Usai mendapat sorotan tajam mengenai laporan bukti cadangan (Proof of Reserves) Bitcoin yang dimiliki Binance hingga berbagai kabar negatif lainnya, Changpeng ‘CZ’ Zhao akhirnya buka suara untuk menguatkan kepercayaan para pelanggan di crypto exchange terbesar di dunia itu.
Founder dan CEO Binance ini mengatakan pada hari Selasa (13/12) pukul 16:06 WIB bahwa, “FUD membantu kami tumbuh, meskipun sangat mengganggu.”
Sebagai informasi, FUD adalah istilah gaul di dunia kripto yang bermakna menyebarkan ketakutan (fear), ketidakpastian (uncertainty), dan keraguan (doubt).
Terkait hal tersebut, CZ mengatakan bahwa sejumlah pihak tidak dapat melakukan FUD pada seseorang tanpa menyebutkan namanya secara secara eksplisit, yang menyebarkan kesadaran.
Namun, bagi CZ, “Itu juga membantu menyatukan pendukung mereka [yang menjadi korban FUD] karena membentuk aliansi pertahanan bersama.”
Cerita CZ Soal Serbuan FUD yang Ditujukan ke Binance
Sejak hari pertama Binance melakukan Initial Coin Offering (ICO) pada sekitar 5 tahun yang lalu, Changpeng Zhao mengklaim bahwa ada FUD yang disponsori oleh crypto exchange besar yang saat ini telah menjadi sangat kecil.
CZ menyoroti tentang FUD yang muncul secara ajaib menyasar Binance itu, termasuk tentang tulisan ‘Mengapa ICO Binance Akan Gagal’ hingga ‘CZ Tidak Dapat Menulis Kode’. Bagi CZ, Binance pada waktu itu adalah startup baru yang tidak dapat menjangkau liputan semua media.
“‘Pesaing’ ini membantu kami menyebarkan berita. Saya mendapat banyak informasi seperti, ‘Hey, saya membaca tentang Anda, artikelnya negatif, tapi jelas itu adalah sebuah serangan, jadi saya ingin berinvestasi pada Anda,’” tulis CZ.
Sejak saat itu, Changpeng Zhao mengaku bahwa hampir tidak ada satu minggu pun berlalu tanpa beberapa FUD.
“Kami belajar kemampuan untuk mengabaikannya dan terus membangun. Kami berterima kasih atas semua dukungan Anda selama bertahun-tahun, dan mari terus membangun bersama,” tegas CZ.
Net Outflows Capai US$902 Juta dalam 24 Jam Terakhir
Dalam temuan data yang masih hangat, Binance pada hari Senin (12/12) dilaporkan mengalami gelombang penarikan yang cukup masif.
Arus keluar bersih atau net outflows di Binance mencapai US$902 juta (sekitar Rp14,14 triliun) dalam 24 jam terakhir. Temuan ini didasarkan pada data platform intelijen blockchain Nansen. Sebagai informasi, net outflows merupakan perbedaan antara nilai aset yang masuk dan keluar.
Adapun net outflows Binance telah melampaui semua centralized crypto exchange (CEX) lainnya dalam 24 jam terakhir, dan hampir 9 kali lebih besar dari arus keluar CEX terbesar kedua yang ditempati oleh Bitfinex dengan hampir mendekati US$110 juta.
Menurut platform data blockchain Arkham Intelligence, net outflows ini adalah yang tertinggi bagi Binance sejak 13 November lalu, atau 2 hari setelah FTX mengajukan perlindungan kebangkrutan di Amerika Serikat (AS).
Namun, Henry Fisher, yang merupakan analis di Arkham, menilai net outflows di Binance tampaknya tidak terlalu anomali mengingat bahwa ada aset sekitar senilai US$64 miliar di dalamnya.
Penarikan aset dari Binance meningkat setelah serangkaian laporan berita negatif tentang platform CEX ini. Hal itu mulai dari laporan Proof of Reserves Bitcoin mereka yang menuai kritik tajam, hingga investigasi dan potensi gugatan dari Departemen Kehakiman AS (DOJ).
Runtuhnya FTX, telah memupuk bencana bagi industri kripto sehingga membuat investor menjadi semakin berhati-hati tentang dana mereka di CEX.
Penjelasan CZ Soal Penarikan Dana di Binance
Terkait kekhawatiran yang sedang mendera dunia kripto, yang diperparah dengan penangkapan Sam Bankman-Fried (SBF) oleh otoritas Bahama, CZ lantas membuat pernyataan soal penarikan dana di Binance.
Pada hari Selasa ini (13/11) pukul 15:21 WIB, CZ mengatakan bahwa telah terjadi penarikan stablecoin USD Coin (USDC) di Binance. Selain itu, akun Twitter WuBlockchain menerangkan bahwa penarikan stablecoin Binance USD (BUSD) untuk sementara dihentikan.
CZ menerangkan bahwa saluran untuk bertukar dari stablecoin USDP/BUSD harus melalui bank di New York, AS, dalam bentuk dolar AS (USD). Dia menjelaskan bahwa bank tidak buka selama beberapa jam lagi. Terkait hal ini, pihaknya berharap situasi akan pulih ketika bank kembali dibuka.
Kemudian, Changpeng Zhao menegaskan bahwa konversi berbagai stablecoin ini adalah 1:1, dan tidak ada margin atau leverage yang terlibat.
“Kami juga akan mencoba membuat lebih banyak saluran pertukaran yang fluid di masa mendatang. Sementara itu, jangan ragu untuk menarik stablecoin lainnya seperti BUSD, Tether USD (USDT), dan lain sebagainya,” jelas CZ.
Sebelumnya pada pukul 14:47 WIB, Justin Sun, tokoh utama di balik blockchain TRON serta terafiliasi dengan crypto exchange Poloniex dan Huobi, mengumumkan bahwa dia baru saja melakukan deposit US$100 juta ke Binance. Secara tidak langsung, dia ingin memberikan ‘dukungan kepercayaan’ kepada Binance.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.